10 Kelebihan & Kekurangan Lenovo Legion Tab Gen 3
Lenovo Legion Tab Gen 3 merupakan salah satu tablet unggulan Motorola di tahun 2025. Lenovo menghadirkan tablet ini untuk menyasar segmen konsumen yang butuh tablet kencang sekaligus bisa digunakan untuk produktivitas. Pasalnya, Lenovo Legion Tab Gen 3 mendukung penggunaan stylus dan keyboard. Meski sayangnya, dijual terpisah.Â
Lantas, seberapa menarik tablet dengan harga mulai Rp6 jutaan ini? Untuk mengetahuinya, mari simak kelebihan dan kekurangan tablet ini lebih detail.
Spesifikasi Lenovo Legion Tab Gen 3

| Layar | IPS LCD 8.8 inci |
| Chipset | Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3 |
| RAM | 12 GB, 16 GB |
| Memori Internal | 256 GB, 512 GB |
| Baterai | Li-Po 6550 mAh |
| Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada |
Kelebihan Lenovo Legion Tab Gen 3
Berikut berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh Lenovo Legion Tab Gen 3 yang mungkin bisa jadi alasan kenapa calon pembeli harus melirik tablet ini.
1. Performa Kencang dari Snapdragon 8 Gen 3

Kekuatan utama dan daya tarik paling mematikan dari Legion Tab Gen 3 adalah performanya yang buas dan tanpa kompromi. Tablet ini ditenagai Snapdragon 8 Gen 3. Cip ini merupakan cip kelas atas yang banyak dipakai di perangkat Android pada akhir 2023 dan 2024.Â
Performanya ditopang oleh RAM 12 GB berjenis LPDDR5X yang super cepat dan penyimpanan internal 256 GB berteknologi UFS 4.0. Kombinasi ini menjamin tablet tidak hanya kencang, tapi juga luar biasa responsif untuk segala kebutuhan.
Terlebih varian 12/256 GB hanya dibanderol dengan harga Rp7 jutaan. Selain itu, ada juga varian 16 GB/512 GB yang dijual di harga Rp9 jutaan.
Menurut PCMag, game dengan grafis paling menuntut seperti Genshin Impact, mampu dijalankan pada pengaturan tertinggi dengan frame rate yang terkunci stabil di 60fps. Ini adalah pencapaian yang seringkali sulit diraih.
PCMag juga melakukan benchmark pada perangkat ini. Hasilnya, Lenovo Legion Tab Gen 3 bisa mencatatkan skor yang sangat kompetitif di kelasnya. Performa ini tidak hanya soal gaming, tapi juga membuatnya menjadi "mesin kerja" ringkas yang andal untuk multitasking berat atau mengedit video.
Misalnya dalam pengujian Geekbench 6, yang mengukur keluaran CPU mentah, Lenovo Tab Gen 3 memperoleh skor 2.266 pada pengujian inti tunggal dan 7.126 pada pengujian multi-inti. Hasilnya lebih tinggi dibanding Samsung Galaxy Tab S10 FE yang hanya hasilkan skor Geekbench 1,358 untuk single-core dan 3,886 untuk multi-core.
Tentu saja, chipset sekuat Snapdragon 8 Gen 3 menghasilkan panas yang besar. Tanpa pendingin yang baik, performanya akan anjlok (thermal throttling).
Lenovo mengantisipasi ini dengan sangat serius, membenamkan sistem pendingin canggih Legion ColdFront yang memiliki vapor chamber 14% lebih besar dari generasi sebelumnya. Sistem ini dirancang untuk menyebar panas secara efisien.
Hasilnya, tablet ini tetap terasa adem di tangan bahkan setelah digeber main game intens selama satu jam, dan yang terpenting, performanya tetap stabil tanpa penurunan frame rate.
2. Bodi Tipis Berbahan Full MetalÂ

Salah satu fitur yang paling dipuji dari Legion Tab Gen 3 adalah desain fisik dan ergonomisnya. Lenovo memilih konstruksi full-metal yang memberikan kesan premium, kokoh, dan tahan lama saat digenggam.
Dengan bobot hanya 350 gram dan ketebalan 7.79 mm, Legion Tab Gen 3 terasa sangat ringan dan ramping, membuatnya nyaman dipegang dalam waktu lama.Â
Ukuran layar 8.8 inci yang dimiliki tablet ini dianggap sebagai "sweet spot" yang sempurna: cukup besar untuk pengalaman visual yang imersif, namun tetap sangat portabel dan mudah diselipkan ke dalam tas.
Menariknya, walau menyandang nama "Legion" yang identik dengan gaming, desain tablet ini justru dibuat sangat minimalis dan elegan. Dengan finishing matte black dan logo Legion yang diukir halus, tampilannya lebih condong ke arah tablet untuk produktivitas, jauh dari kesan "gamer" yang agresif dengan lampu RGB.
3. Layar 165Hz dengan Resolusi 2.5K

Layar juga menjadi salah satu keunggulan utama Legion Tab Gen 3. Lenovo membenamkan panel LTPS LCD berukuran 8.8 inci dengan resolusi 2.5K (2560 x 1600 piksel) yang sangat tajam. Pada ukuran layar yang ringkas ini, resolusi setinggi itu menghasilkan kepadatan piksel 343 PPI, membuat teks, gambar, dan elemen antarmuka terlihat luar biasa jernih.
Tapi yang paling menarik dari sisi layar adalah dukungan refresh rate 165 Hz dengan touch sampling rate 165Hz. Angka ini jauh melampaui tablet sekelas atau lebih atasnya yang hanya tawarkan 120 Hz.
Bagi gamer yang memainkan game aksi cepat seperti FPS atau MOBA, refresh rate setinggi ini adalah game-changer. Gerakan di layar menjadi sangat mulus dan responsivitas sentuhan terasa instan.
Keunggulan ini tidak hanya bermanfaat untuk gaming. Pengalaman penggunaan sehari-hari juga meningkat drastis. Aktivitas sederhana seperti scrolling halaman web atau timeline media sosial terasa jauh lebih lancar dan responsif.
Didukung cakupan warna DCI-P3 98% dan HDR10, layar ini juga mampu menyajikan warna yang kaya dan akurat, membuatnya sangat mumpuni untuk menonton film.
4. Daya Tahan Baterai Bagus

Meskipun memiliki bodi yang ramping, Legion Tab Gen 3 dibekali baterai berkapasitas 6550 mAh yang terbukti mampu memberikan daya tahan solid.
Dalam pengujian yang dilakukan PCMag (streaming video 1080p via Wi-Fi dengan kecerahan penuh), tablet ini bertahan selama 9 jam 45 menit. Hasil ini secara signifikan mengungguli pesaingnya. Contohnya iPad mini 2024 yang hanya bertahan 7 jam 23 menit dan Galaxy Tab S10 FE hanya mencapai 7 jam 45 menit dalam tes serupa.
Daya tahan standby-nya juga tidak kalah mengesankan. Menurut 9to5Google, tablet ini sangat efisien dalam mengelola daya saat tidak aktif. Setelah ditinggalkan selama berhari-hari atau bahkan seminggu, baterai dilaporkan masih tersisa dalam jumlah yang sangat banyak saat diambil kembali.
Ketika baterai akhirnya habis, pengisian dayanya sangat cepat. PCMag mencatat bahwa dengan charger 65W bawaan, tablet ini dapat terisi dari 0% hingga 36% dalam 15 menit, 65% dalam 30 menit, dan terisi penuh 100% hanya dalam 60 menit.
Fitur yang paling menonjol bagi para gamer adalah Bypass Charging. Saat fitur ini diaktifkan dan tablet terhubung ke charger, daya listrik akan dialirkan langsung untuk memberi tenaga pada komponen, "melewati" (bypass) proses pengisian baterai.
Manfaatnya ada dua: pertama, ini secara drastis mengurangi panas yang dihasilkan saat bermain game sambil mengisi daya. Kedua, ini membantu menjaga kesehatan dan memperpanjang umur baterai dalam jangka panjang.
5. Dua Port USB-C yang Fungsional

Legion Tab Gen 3 punya dua port USB Type-C. Satu port berada di sisi yang pendek seperti posisi port pada umumnya, dan satu lagi berada di sisi panjang (horizontal).Â
Kehadiran port USB Type-C di bagian panjang ini memungkinkan gamer untuk terus mengisi daya saat bermain dalam mode lanskap tanpa kabelnya mengganggu genggaman tangan mereka.
Kedua port tersebut mendukung pengisian daya 68W. Salah satunya bahkan merupakan USB 3.2 Gen 2 yang lebih kencang dan menariknya sudah mendukung DisplayPort-out. Berkat hal ini, Legion Tab Gen 3 mudah dihubungkan ke monitor eksternal untuk pengalaman layaknya desktop.
Lenovo juga melengkapinya dengan software pendukung seperti Legion Space, sebuah hub gaming, dan overlay performa untuk pengaturan cepat saat bermain (misalnya mengubah mode performa atau merekam layar).
Semua detail ini menunjukkan bahwa Legion Tab Gen 3 benar-benar dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan spesifik para gamer mobile.
6. Audio Imersif dan Haptik Presisi

Pengalaman gaming dan multimedia yang imersif tidak hanya soal visual, tetapi juga audio dan umpan balik fisik. Di sinilah Legion Tab Gen 3 kembali melampaui ekspektasi untuk perangkat ukurannya.
Tablet ini dilengkapi dengan dua speaker stereo super-linear yang ditempatkan secara strategis dan didukung oleh teknologi Dolby Atmos.
Beberapa review menyebut tablet ini menghasilkan kualitas suara yang "fantastis" dan bertenaga, dengan volume yang keras serta separasi stereo yang jelas, sehingga cukup untuk melacak pergerakan musuh dalam game tanpa perlu headphone.
Selain audio yang mengesankan, Lenovo juga menyematkan sistem haptik atau getaran yang canggih. Menggunakan dua motor getar X-axis, tablet ini mampu memberikan umpan balik yang tajam, presisi, dan kaya nuansa.
Umpan balik haptik yang "brilian" di tablet ini tidak hanya terasa saat bermain game (misalnya, saat menembak atau terkena serangan), tetapi juga terintegrasi dengan baik ke dalam antarmuka, memberikan respons yang memuaskan saat mengetik atau menavigasi sistem.Â
Kombinasi audio yang kuat dan haptik yang presisi ini secara signifikan meningkatkan level imersi, membuat setiap interaksi terasa lebih hidup.
Kekurangan Lenovo Legion Tab Gen 3
Kelebihan yang ditawarkan Lenovo Legion Tab Gen 3 tergolong menarik. Sayangnya, tablet ini hadir dengan beberpa kekurangan yang patut jadi perhatian calon pembeli.
1. Absennya Sensor Sidik Jari dan Face Unlock yang Tidak Andal

Lenovo Legion Tab Gen 3 tidak dilengkapi sensor sidik jari. Ini adalah kekurangan cukup besar untuk sebuah tablet harga Rp6 jutaan ke atas. Seharusnya, sensor sidik jari hadir di tablet ini karena sudah sewajarnya untuk kelas harganya, Lenovo menyematkan fitur sensor sidik jari
Lenovo hanya menyediakan fitur face unlock (buka kunci wajah) yang berbasis kamera 2D. Sayangnya, implementasi fitur ini sangat buruk. Situs 9to5Google menyebut face unlock ini "tidak dapat diandalkan" dan seringkali gagal berfungsi, terutama dalam kondisi cahaya redup.
Oh yah ngomongin soal kamera, Lenovo Legion Tab Gen 3 menawarkan kamera depan 8 MP. Sementara kamera belakangnya terdiri dari kamera utama 13 MP dan kamera makro. Untuk bagian kamera ini tidak ada yang terlalu spesial sehingga saya tidak akan membahasnya lebih lanjut.
Balik lagi ke soal sensor, tidak adanya sensor sidik jari di tablet ini membuat pengguna dipaksa untuk kembali ke metode lama seperti PIN atau pola setiap kali membuka kunci layar. Ini membuat agak ribet untuk bisa instal aplikasi perbankan, dompet digital, atau pengelola kata sandi, yang sangat bergantung pada biometrik.
Tentu solusinya jangan memakai tablet ini untuk kebutuhan aplikasi dengan butuh keamanan tinggi.
2. Tanpa MicroSD, 5G, dan Jack Audio

Legion Tab Gen 3 tidak memiliki slot kartu microSD, sehingga pengguna "terkunci" pada penyimpanan internal 256 GB yang berisiko cepat penuh oleh game-game modern. Selain itu, ketiadaan varian 5G/seluler membuat tablet ini bergantung penuh pada Wi-Fi dan kurang praktis untuk gaming online saat bepergian.
Absennya jack audio 3.5mm juga menjadi poin minus, memaksa gamer kompetitif (yang membutuhkan audio latensi nol) untuk bergantung pada adapter atau headphone nirkabel.
3. Panel Layar Masih LCD dan Kecerahannya Kurang Oke

Layar tablet ini memang sudah mendukung refresh rate tinggi. Sayangnya, meskipun layarnya sangat cepat, panel yang digunakan masih berjenis LCD, bukan AMOLED.
Walaupun kualitas LCD-nya tergolong sangat baik, absennya panel AMOLED membuat pengalaman visualnya terasa sedikit kompromi, terutama bagi penikmat film. Selain itu, banyak tablet sekelasnya yang sudah tawarkan panel AMOLED.Â
Kekurangan lain di sektor layar adalah tingkat kecerahannya yang hanya 500 nits. Yang berarti, visual layar Legion Tab Gen 3 masih oke di dalam ruangan tetapi kurang terlihat saat digunakan di luar ruangan di bawah sinar matahari. Layarnya juga tidak anti-glare yang berarti layar tablet ini reflektif.Â
4. Software Kurang Optimal

Hal yang cukup mengecewakan lainnya adalah soal software. Legion Tab Gen 3 hanya mengusung Android 14Â saat rilis. Soal ini untungnya ada solusi dari Lenovo, yakni tiga kali pembaruan OS utama dan empat tahun patch keamanan. Itu artinya, Legion Tab Gen 3 dapat pembaruan sampai Android 17.Â
Selain soal versi Android, kekurangan lain dari sisi software adalah adanya bloatware dan iklan. Untungnya, sebagian besar bloatware bisa dihapus. Seharusnya untuk kelas harganya, sebisa mungkin bloatware harusnya minim.Â
Lenovo juga perlu meningkatkan optimasi sistem operasinya. Pasalnya, situs 9to5Google menyebut antarmukanya kadang terjadi lag saat melakukan scrolling. Padahal performanya tergolong oke.
Simpulan
Legion Tab Gen 3 adalah tablet menawarkan performa kencang untuk gaming sekaligus produktivitas, berkat Snapdragon 8 Gen 3, layar 165 Hz yang mulus, pendinginan efektif, dua port USB C, fitur Bypass Charging, dan baterai dengan pengisian cepat 65 W.
Untuk kerja harian, multitasking dan aplikasi kantor terasa responsif. Terlebih tablet ini mendukung stylus dan keyboard, meskipun dijual terpisah.
Kekurangannya tablet ini seperti tidak ada sensor sidik jari, face unlock kurang andal, layar masih IPS, tanpa slot microSD, tanpa jack audio, dan tanpa opsi 5G bisa jadi hal yang sangat diperhatikan oleh sebagian orang Tapi terlepas dari itu, tablet ini masih tergolong menarik bagi mereka yang butuh performa kencang.
