carisinyal web banner retina

Yuk, Ketahui 10 Kelebihan & Kekurangan Nokia C21 Plus!

Ditulis oleh Ananda Ganesha M

Nama "Nokia" senantiasa ingatkan kita akan masa kejayaannya di awal tahun 2000-an. Di tahun 2022, Nokia yang berada di naungan HMD Global telah meluncurkan salah satu ponsel entry-level terbarunya yaitu Nokia C21 Plus.

Ini adalah HP Android yang dikemas dengan fitur-fitur relevan di masa modern, dengan layar sentuh yang lebar, ekosistem sistem operasi yang fungsional, serta kenyamanan penggunaan yang nyaman dan lancar di kelasnya.

Nokia C21 Plus dirilis di Indonesia bersamaan dengan Nokia C31. Keduanya hadir dengan harga yang cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp1 jutaan saja. Kali ini, tim Carisinyal akan membahas kelebihan dan kekurangan Nokia C21 Plus saja, yang poin-poinnya bisa Anda intip di tabel berikut ini.

*Tabel ini bisa digeser ke samping
Kelebihan
Kekurangan
Rancang bangun bodi yang oke punya
Masih pakai microUSB
Menghadirkan sensor sidik jari di belakang
Performa kurang memadai
Layar memadai di kelasnya
Tidak mendukung WiFi Dual Band
Baterai yang tahan lama
Menghadirkan banyak bloatware
Hasil foto cukup oke di kelas entry-level
Penempatan speaker yang tidak ideal

Nokia C21 Plus cukup menarik dibahas karena menawarkan harga yang begitu bersahabat untuk semua kalangan. Untuk itu, berikut kami jabarkan apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangannya agar pengguna tidak salah beli.

Spesifikasi Nokia C21 Plus

nokia c21 plus
Layar IPS LCD 6.52 inci
Chipset UNISOC SC9863A
RAM 3 GB
Memori Internal 32 GB
Kamera 13 MP (wide) 2 MP (depth)
Baterai Li-Po 5050 mAh
Kelebihan & Kekurangan Baca di sini
Cek Harga Saat Ini Shopee Lazada Blibli

Kelebihan Nokia C21 Plus

Inilah beberapa kelebihan Nokia C21 Plus yang membuatnya layak dipertimbangkan. Mau tahu ada apa saja? Simak di bawah ini.

1. Rancang Bangun Bodi yang Oke Punya

nokia c21 plusSumber: Expertreviews

Nama Nokia senantiasa lekat dengan bodi yang punya ketahanan kuat. Sejak masih zaman featured phone, HP Nokia sering kali dipuji lantaran cenderung tidak mudah rusak setelah terbanting. Ketahanan bodi inilah yang jadi ciri khas Nokia hingga sekarang.

Nokia C21 Plus dikemas dengan desain bodi yang berpenampilan cukup oke. Bodi belakangnya tampak agak standar sebenarnya, dengan modul kamera persegi panjang rounded edge, penampakan sensor pemindai sidik jari, serta merk Nokia terpampang di tengah.

Bodi belakang Nokia C21 Plus tidak dibuat seperti sejumlah produsen lain yang berusaha tampilkan tulisan seminim mungkin. Jadi, terkesan agak pabalatak alias kurang rapi. Tapi, entah mengapa penampakan bodi HP ini sungguh memberikan kesan kokoh dan tahan banting.

Nokia C21 Plus disebut-sebut memiliki ketahanan terhadap air (splash protection, IP52). Kendati bodi belakang terbuat dari bahan plastik polikarbonat, namun sisi frame-nya terbuat dari bahan aluminium. Hal ini memberikan pengalaman grip yang terasa premium. Jarang lho HP terjangkau menggunakan frame selain plastik.

Menurut laman 91mobiles.com, bodi belakang Nokia C21 Plus cenderung aman dari noda sidik jari dan senantiasa memiliki tampilan yang bersih sepanjang saat.

Pada sisi depannya, Anda akan menemukan kamera depan yang ditaruh secara waterdrop notch alih-alih punch hole. Bezel yang ditampilkan cukup tebal, terutama di bagian dagu yang menjadi tempat bagi tulisan "Nokia" bersemayam.

Well, sejumlah hal mengenai tampilan desain HP ini mungkin terasa jadul. Meski begitu, frame aluminium yang dibalut dengan build quality yang kokoh masih terbilang layak dijadikan kelebihan.

2. Menghadirkan Sensor Sidik Jari di Belakang

nokia c21 plus fingerprint_

Saya cukup sering bertemu dengan ponsel entry-level yang tidak menghadirkan sensor sidik jari sama sekali. Oleh karena itu, penampakan sensor fingerprint di bodi belakang Nokia C21 Plus agak-agak bikin lega.

Seiring tumbuh kembangnya teknologi, memasukkan PIN ke layar setiap ingin menggunakan ponsel terasa cukup melelahkan. Kehadiran sensor sidik jari di HP ini, kendati lokasinya di belakang alih-alih di samping, memberikan sebuah kepraktisan dalam penggunaan.

Tidak hanya sensor sidik jari, Nokia C21 Plus juga tentunya dibekali dengan face unlock. Sehingga pengguna bisa diberi keleluasaan dalam memilih metode pembukaan kunci yang tepat.

Yang disayangkan, 91mobiles mengatakan bahwa performa fingerprint scanner di HP ini terasa buruk. Dibutuhkan waktu agak lama untuk sensor mengenali jari, sampai-sampai author di situs tersebut memutuskan untuk pakai PIN saja.

3. Layar Memadai di Kelasnya

nokia c21 plusSumber: Expertreviews

Mengingat ini adalah HP entry-level, sejumlah hal tentang layar di HP ini makes sense. Nokia C21 Plus dihadirkan dengan panel IPS LCD berukuran 6.52 inci. Sebuah ukuran yang cukup layak untuk memberikan pengalaman menonton yang menyenangkan.

Nokia C21 Plus juga disebutkan menggunakan semacam lapisan antigores untuk melindungi layar dari risiko baret. Resolusi layar yang ditampilkan adalah 720p alias HD+, dengan tingkat kerapatan piksel di kisaran 269 ppi.

Ponsel hanya mendukung sertifikasi DRM Widevine L3, sehingga tidak dapat menonton konten Full HD pada aplikasi OTT semacam Netflix dan Amazon Prime Video. Walaupun begitu, Tech Advisor menyebutkan layar ponsel masih berikan pengalaman menonton yang memadai.

Situs 91mobiles.com menyebutkan layar ponsel hadirkan reproduksi warna yang cukup oke dengan viewing angle yang masih terbilang bagus.

4. Baterai yang Tahan Lama

nokia c21 plus baterai_

Selain bodi yang tahan kokoh, smartphone besutan HMD Global juga terkenal akan baterainya yang awet seharian. Menilik dari laman spesifikasinya, Nokia C21 Plus memiliki kapasitas baterai 4.000 mAh dengan daya pengecasan 10 W.

Nokia mengklaim kalau C21 Plus bisa bertahan pada pemakaian tiga hari dalam satu siklus cas. Kendati demikian, situs gadgetsnow.com mengatakan baterai ponsel bertahan screen-on time selama 4-5 jam. Disebutkan juga bahwa Nokia C21 Plus bisa bertahan selama satu setengah hari.

Kemudian, fitur pengisian dayanya dapat mengisi baterai dari 0-100% dalam waktu tiga jam. Bukan durasi tercepat di kelas entry-level, tapi setidaknya baterai HP bisa diandalkan untuk menunjang kebutuhan sehari-hari.

5. Hasil Foto Cukup Oke di Kelas Entry-Level

nokia c21 plus sensor sidik jari_

Untuk urusan kamera, Nokia C21 Plus dibekali dengan konfigurasi lensa yang terbilang sederhana. Di belakangnya hanya tersemat kamera utama 13 MP wide-angle dengan fitur autofokus, serta sensor kedalaman 2 MP. Fitur perekamannya mendukung resolusi 1080p pada kecepatan 30 FPS.

Pun pada bagian depannya, ponsel ini dilengkapi dengan kamera selfie 5 MP yang mendukung perekaman video 720p, tidak bisa merekam 1080p. Kehadiran kamera depan ini cukup berguna untuk mendukung aktivitas online meeting, face unlock, dan pemotretan selfie.

Ponsel tidak menghadirkan mode malam, sebuah hal yang patut dimaklumi untuk HP di kelas harga murah. Namun, hasil fotonya masih passable untuk dilihat di layar HP atau dibagikan ke medsos. Berikut ini beberapa sampelnya.

nokia c21 plus sampel kamera_Sumber: Tech Advisor
nokia c21 plus sampel kamera portrait selfie_Sumber: 91mobiles.com

Kekurangan Nokia C21 Plus

Nokia C21 Plus tetap tidak dapat lepas dari identitasnya sebagai HP entry-level. Berikut ini beberapa hal yang mesti diperhatikan sebelum membeli Nokia C21 Plus.

1. Masih Pakai microUSB

nokia c21 plus microusb_

Konektivitas Nokia C21 Plus bukan yang terbaik di kelasnya. Di saat banyak HP entry-level lain sudah menghadirkan USB Type-C, Nokia C21 Plus masih menggunakan port microUSB 2.0.

Port tersebut tidak sepraktis USB-C, lantaran memiliki bentuk lubang yang tidak simetris. Alhasil, pengguna mesti memerhatikan posisi ujung kabel sebelum mencolokkannya ke port agar bisa masuk. Berbeda dengan USB-C yang reversible.

Selain itu, port microUSB 2.0 juga tidak sebaik USB-C dari sisi kecepatan transfer data. Jika Anda sering memindahkan foto dan video dari HP ke PC atau sebaliknya, ekspektasikan waktu penyalinan yang cukup lambat.

2. Performa Kurang Memadai

unisoc-SC9863A_

Nokia C21 Plus tampaknya tidak ditujukan untuk aktivitas berat. Dapur pacunya hanya mengandalkan chipset Unisoc SC9863A dengan fabrikasi 28 nm, yang mana besaran transistor tersebut akan membuat chipset memakan cukup banyak daya serta lebih cepat panas.

Di dalam chipset tersebut, terbenam konfigurasi CPU delapan inti (octa core) yang mencakup empat unit Cortex A55 dengan clock speed 1.6 GHz dan empat inti Cortex A55 berkekuatan 1.2 GHz. Tidak ditemukan Cortex A7x di chipset ini, menandakan bahwa ia tidak siap dipakai untuk gaming.

Kartu pengolah grafis (GPU) yang mendukung chipset ini adalah IMG8322. Smartphone Nokia C21 Plus juga disandingkan dengan opsi RAM mulai dari 2 GB hingga 4 GB, serta opsi penyimpanan eMMC 5.1 berkapasitas 32 GB hingga 64 GB.

Tersedia slot memori eksternal secara terpisah agar bisa menggunakan dua kartu SIM dan microSD sekaligus. Kapasitas microSD yang didukung mencapai 256 GB.

Situs 91mobiles.com menunjukkan hasil benchmark yang tidak begitu tinggi untuk aktivitas berat. Skor AnTuTu v9-nya menunjukkan angka 104.174 poin, dengan skor Geekbench 5 sebesar 127 (single core) dan 477 (multi-core).

Walau begitu, pengujian CPU Throttling Test rupanya menunjukkan HP ini cukup stabil dalam menangani tugas berat. Performa hanya turun ke 90% saat diujikan selama 30 menit.

Melakukan navigasi di HP ini cenderung agak ringan, karena ponsel menggunakan Android 11 Go Edition yang lebih gesit. Meski demikian, Anda perlu menunggu sekitar 1-2 detik agar aplikasi benar-benar terbuka setelah dipilih.

Untuk urusan gaming? Masih oke untuk Mobile Legends, tapi dengan frame rate yang sesekali tersendat dan pada pengaturan grafis terendah. Jangan harap HP ini bisa memainkan PUBG Mobile dengan lancar.

Sekarang pertanyaannya: apakah performa ini terbilang wajar untuk HP entry-level? Jawabannya, Anda perlu membandingkan dengan HP entry-level lain yang hadirkan performa lebih kencang.

Di harga Rp1 jutaan, ada Redmi 10C yang menggunakan Snapdragon 680. Lalu, ada realme C31, realme C25Y, dan Infinix Hot 12 play NFC yang kompak menggunakan Unisoc Tiger T610/T612.

Semua ponsel yang disebutkan ini sudah mengantongi klaster inti high performance Cortex A7x, sehingga sanggup menjalankan gim berat dengan frame rate lancar. Jadi, jika Anda memprioritaskan HP dengan performa tinggi di kelas entry-level, Nokia C21 Plus bukanlah opsi terbaik.

3. Tidak Mendukung WiFi Dual Band

wifi 5

Untuk seukuran HP dengan harga terjangkau, Nokia C21 Plus menawarkan konektivitas yang kalah saing dibanding para rivalnya. Ponsel ini mendukung jaringan seluler 4G LTE. Namun, protokol WiFi yang didukungnya hanya 802.11 b/g/n yang mendukung frekuensi 2,4 GHz.

Jadi, jika ada tempat publik yang gunakan router WiFi 5 GHz, ponsel ini tidak akan mendeteksinya. Ini jelas membatasi ruang gerak pengguna untuk dapatkan kecepatan internet yang maksimal.

Selain itu, Nokia C21 Plus juga menggunakan versi Bluetooth 4.2 yang tergolong ketinggalan zaman. Pasalnya, ponsel entry-level pada umumnya sudah menggunakan Bluetooth 5 yang lebih stabil, hemat daya, serta mampu mendeteksi perangkat lain dengan jarak lebih jauh.

Ponsel juga hanya menghadirkan sensor akselerometer dan proksimitas tanpa kehadiran gyro. Untungnya, Nokia masih membenamkan HP ini dengan fitur FM Radio agar pengguna bisa mendengarkan stasiun radio kesukaan.

4. Menghadirkan Bloatware

nokia c21 plus sistem operasi_

Nokia C21 Plus dirilis dengan Android 11 Go Edition yang diperuntukkan untuk HP entry-level. Entah mengapa, ponsel tidak dikemas dengan versi Android 12 yang lebih baru. Nokia menjanjikan adanya dukungan update versi software selama dua tahun yakni hingga 2024.

Situs 91mobiles.com menuturkan bahwa Nokia C21 Plus hadir dengan sejumlah bloatware. Menurutnya, ini merupakan sebuah hal yang mengejutkan untuk seukuran HP Nokia yang dikenal selalu hadirkan sistem operasi yang bebas banyak kustomisasi dan gangguan aplikasi tambahan.

5. Penempatan Speaker yang Tidak Ideal

nokia c21 plus speaker_

Di tahun 2022 saat HP ini dirilis, memang terkesan muluk-muluk untuk mengharapkan stereo speaker di kelas harga entry-level. Nokia C21 Plus menggunakan konfigurasi mono speaker untuk menunjang aktivitas multimedia, seperti menonton film, mendengarkan lagu, atau bermain gim.

Namun, uniknya speaker tersebut diletakkan di belakang bodi alih-alih di bawah seperti ponsel lain pada umumnya. Hal ini membuat suaranya agak "mendem" lantaran tertutup oleh tangan saat ponsel digenggam.

Simpulan

Nokia C21 Plus memasuki pasar Indonesia dengan banderol harga Rp1.499.000,- Dengan harga tersebut, Anda bisa merasakan ponsel dengan hasil foto yang cukup memadai, baterai tahan lama seharian, serta bodi dengan ketahanan yang oke. Cocok untuk yang punya mobilitas tinggi.

Namun, perlu digarisbawahi bahwa ponsel ini menawarkan spesifikasi yang kalah saing dengan sejumlah rivalnya. Performa yang disuguhkan semestinya bisa lebih powerful lagi. Meski dibanderol Rp1 jutaan, rasanya penggunaan chipset tanpa klaster performa tinggi sudah tidak bisa ditolerir lagi di tahun 2022.

Selain itu, port yang digunakan di HP inipun tergolong jadul. Di saat Uni Eropa memandatkan penggunaan port USB-C untuk semua perangkat elektronik, keputusan Nokia untuk tetap menghadirkan microUSB terasa tidak progresif. Jadi, buy or bye, nih? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar, ya.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram