Kenali 7 Kelebihan dan Kekurangan ASUS Zenfone 11 Ultra
ASUS sempat percaya diri sebagai salah satu produsen yang konsisten merilis HP berukuran ringkas lewat seri Zenfone. Deretan HP flagship berukuran ringkas yang sudah mereka pasarkan adalah Zenfone 8, Zenfone 9, dan Zenfone 10.
Hanya saja, penjualan seri Zenfone tak begitu bagus. idealisme ASUS pun tampaknya mulai pudar karena tak didukung dengan volume penjualan yang memuaskan. Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa kebanyakan orang zaman sekarang lebih suka HP berlayar lebar.
Karena itu, ASUS coba putar haluan demi menjaga eksistensi Zenfone. Pada April 2024, Zenfone 11 Ultra resmi meluncur secara global. HP berlayar 6,78 inci itu rilis di Indonesia pada Juni 2024.
Yang berubah dari HP ini bukan cuma layarnya. Secara performa, ia juga meningkat drastis dibanding Zenfone 10, lantaran menggunakan SoC Snapdragon 8 Gen 3. Lantas apa saja hal menarik dari Zenfone 11 Ultra?
Buat Anda yang penasaran dengan sang ponsel, silakan simak artikel kelebihan dan kekurangan ASUS Zenfone Ultra ini sampai habis. Cuplikan pembahasan bisa Anda intip pada tabel di bawah ini.
Spesifikasi ASUS Zenfone 11 Ultra
Layar | LTPO AMOLED 6.78 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3 |
RAM | 12 GB, 16 GB |
Memori Internal | 256 GB, 512 GB |
Kamera | 50 MP (wide) 13 MP (ultrawide) 32 MP (telephoto) |
Baterai | Li-Po 5500 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan ASUS Zenfone 11 Ultra
ASUS Zenfone 11 Ultra adalah HP pertama dari ASUS dengan embel-embel "Ultra". Umumnya, HP dengan akhiran "Ultra" menawarkan fitur-fitur terdepan. Apakah hal tersebut berlaku juga buat Zenfone 11 Ultra? Mari sama-sama kita buktikan lewat poin-poin berikut.
1. Desain Antimainstream, Punya Audio Jack dan IP68
Desain Zenfone 11 Ultra memiliki ciri khas yang menarik. Penutup belakang HP ini memiliki garis-garis yang membentuk monogram "人" (baca: rén). Dalam bahasa Mandarin, rén artinya orang. Monogram 人 juga mewakili huruf "A" pada logo ASUS.
Jika dibandingkan dengan HP flagship umum masa kini, Zenfone 11 Ultra jelas antimainstream alias lain daripada yang lain. Umumnya, HP flagship zaman sekarang tampil sederhana, karena konon semakin simpel semakin elegan.
Corak lain yang bikin orang langsung tahu bahwa HP ini adalah Zenfone 11 Ultra adalah modul kamera besar berwarna hitam yang menonjol. Penilaian soal desain memang relatif. Saya sebenarnya suka dengan corak garis yang ada di penutup belakang kaca HP ini.
Terlebih garis-garis tersebut terlihat menyala di atas penutup belakang dengan finishing matte. Hanya, soal modul kamera belakangnya, saya rasa kurang estetik.
Yang menarik lagi dari desain Zenfone 11 Ultra adalah materialnya. ASUS menyebut bahwa frame HP ini terbuat dari 100 persen aluminium daur ulang. Sebanyak 22 persen material pembentuk layarnya juga dari kaca daur ulang.
Klaim tersebut saya pikir merupakan satu pernyataan yang bermakna bahwa ASUS cinta lingkungan. ASUS juga cinta konsumen. Buktinya mereka masih menyertakan audio jack 3.5 mm di bodi bagian bawah Zenfone 11 Ultra.
Kecuali ROG Phone 8, mana ada sih HP flagship keluaran 2024 yang masih punya audio jack? Terkait pengalaman genggam, Richard Priday dari Tom's Guide mengaku puas. Dia merasa bahwa penutup belakang HP ini serasa satin, yang bikin ponsel tidak licin dan cengkeramannya kuat.
Bodi ponsel juga mampu menangkal noda sidik jari. Sementara itu, Iyaz Akhtar dari PC Mag mengaku senang menggenggam HP ini karena frame-nya yang melengkung.
Zenfone 11 Ultra tahan terhadap debu serta tahan terhadap air hingga kedalaman 1,5 m selama 30 menit. Ketahanan itu dijamin dengan adanya sertifikasi IP68. Di pasar global, HP ini tersedia dalam empat varian warna: Skyline Blue, Eternal Black, Misty Grey, dan Desert Sand.
2. Layarnya Cerah dan Cemerlang
Zenfone 11 Ultra memiliki layar AMOLED 6.78 inci. Ukurannya sudah masuk kategori ekstra lebar, sesuai dengan kebanyakan HP berembel-embel "Ultra" masa kini. Layar tersebut menggunakan teknologi LTPO, sehingga refresh rate bisa naik-turun secara otomatis pada rentang 1-120 Hz.
Khusus untuk game tertentu, layar si ponsel mampu mencapai refresh rate 144 Hz. Layar Zenfone 11 Ultra beresolusi Full HD+ (1080 x 2400 piksel), mendukung 10 sentuhan, punya sensor sidik jari, dan dilapisi kaca proteksi Gorilla Glass Victus 2.
ASUS mengeklaim layar HP ini bisa mencapai tingkat kecerahan sampai 1600 nit di kondisi outdoor, dan 2500 nit ketika memutar video HDR. Saat dites GSM Arena, kecerahan layar Zenfone 11 Ultra malah melebihi klaimnya.
Layar HP ini ternyata bisa tembus 1773 nit di luar ruangan dengan mode otomatis. Akurasi warna layar HP ini juga bagus menurut pengujian Mariyan Slavov dari Phone Arena.
Catatan nIlai Delta E, yang menunjukkan penyimpangan warna, layar Zenfone 11 Ultra hanya 1,577. Makin rendah angkanya berarti makin akurat.
Tampilan layar HP ini cerah dan menyala. Namun, Anda bisa memilih salah satu dari preset yang tersedia sesuai dengan penggunaan. Preset yang tersedia adalah: optimal, natural, sinematik, dan standar. Anda juga bisa mengatur warna secara mandiri (custom) sesuai dengan preferensi.
3. Keluaran Suara Speaker Stereo yang Lantang
Zenfone 11 Ultra memiliki speaker ganda sehingga konfigurasinya stereo. ASUS menyebut ukuran speaker HP ini 25,2 lebih besar ketimbang pendahulunya. Secara teori, kalau lebih besar keluaran suaranya jadi lebih lantang.
Speaker bawahnya memiliki ukuran 11 x 15 mm, sedangkan speaker atas-nya 12 x 16 mm. Speaker si ponsel telah mendapatkan tuning-an dari DIRAC, sebuah perusahaan ahli audio yang berbasis di Swedia. Di dunia audio, DIRAC adalah pesaing Dolby.
Menurut GSM Arena, kelantangan suara speaker Zenfone 11 Ultra masuk kategori bagus. Ia mampu meraih skor kelantangan suara sebesar -26,6 LUFS (Loudness Unit Full Scale). Speaker HP ini sedikit lebih lantang dibanding speaker Zenfone 10 (-27,1 LUFS).
Karakter suara speaker Zenfone 11 Ultra menurut GSM Arena yakni bagus di frekuensi tengah (vokal), trebelnya bersih, dan bassnya masih terdengar.
4. Performa Mantap dari Snapdragon 8 Gen 3
Snapdragon 8 Gen 3 menopang dapur pacu Zenfone 11 Ultra. Tidak perlu diragukan lagi bahwa SoC rancangan Qualcomm ini salah satu yang terbaik pada 2024. Performanya kencang, cukup stabil, dan tidak boros konsumsi daya.
Snapdragon 8 Gen 3 tetap diproduksi dengan proses manufaktur 4 nm di TSMC. Namun, komponen yang dibawanya baru. Delapan inti CPU yang digunakannya berupa 1 Cortex X4 (3,3 GHz), 3 Cortex A720 (3,15 GHz), 2 Cortex A720 (2,96 GHz), dan 2 Cortex A520 (2,27 GHz).
Selain Cortex A520 adalah inti prima dan inti performa. Jadi inti efisiensi SoC ini cuma dua biji. Snapdragon 8 Gen 3 juga membawa GPU Adreno 750 (1 GHz), prosesor AI Hexagon, dan prosesor gambar (ISP) Spectra dengan dukungan kamera sampai 200 MP.
Snapdragon 8 Gen 3 didampingi sistem pendinginan yang tak disebutkan seperti apa kemampuannya oleh ASUS. SoC ini juga didudkung RAM LPDDR5X dan penyimpanan UFS 4.0. Varian memori yang tersedia adalah 12/256 GB dan 16/512 GB.
- Uji benchmark, pemakaian sehari-hari, dan gaming
Hasil uji benchmark sintetis Zenfone 11 Ultra memberi gambaran nyata tentang ponsel dengan Snapdragon 8 Gen 3. HP ini meraih skor tinggi di berbagai pengujian. Mulai dari AnTuTu, Geekbench, hingga 3DMark Wild Life.
Itu tandanya, potensi performa HP ini benar-benar tinggi. Skor AnTuTu 10-nya saja bisa tembus 2.147.516 ketika mode performa aktif.
Hanya, kestabilannya performanya tidak terlalu baik. HP ini mudah mengalami throttling saat dites GSM Arena pada aplikasi CPU throttling test dan 3DMark Wild Life Stress test.
Mau pakai mode performa atau dinamis, kestabilan performanya tidak naik. Hanya mode dinamis membuat bodi ponsel tak terlalu panas, sehingga masih cukup nyaman digenggam.
Namun, hal ini adalah hal yang wajar mengingat Zenfone 11 Ultra bukanlah HP gaming. HP gaming selalu dirancang punya sistem pendinginan yang lebih kompleks agar terampil menangani panas.
Ada baiknya Anda memakai kipas eksternal Anda hendak bermain gim dengan Zenfone 11 Ultra dalam jangka waktu lama.
Apa yang terjadi pada uji benchmark sintetis nyatanya tak terlalu berpengaruh dalam penggunaan sehari-hari. Iyaz Akhtar bilang, Zenfone 11 Ultra dapat mengeksekusi beragam hal dengan mudah.
HP ini tak pernah terlihat kepayahan dalam multitasking, reponsnya saat dipakai bernavigasi juga cepat. Masih menurut Akhtar, gim super berat semacam Genshin Impact pun bukan masalah buat Zenfone 11 Ultra.
Gim tersebut dimainkan selama 20 menit pada setelan grafis tertinggi (highest 60 fps). Bodi memang menghangat, tetapi lag tidak muncul.
5. Kemampuan Videografi Kamera yang Bagus
Zenfone 11 Ultra memiliki setup tiga kamera belakang. Ada kamera utama 50 MP (f/1.9, IMX890), kamera ultrawide 13 MP (f/2.2), dan kamera tele 32 MP (f/2.4). Kini setup-nya sudah lengkap.
Tidak ada lagi alasan ruang yang sempit untuk mengorbankan kamera tele. Zenfone 10, Zenfone 9, dan Zenfone 8 tak punya kamera tele.
Kamera utama HP ini bersifat autofokus dan dilengkapi gimbal OIS. Kamera ultrawide fixed focus, sedangkan kamera telenya autofokus, punya OS, dan bisa melakukan perbesaran optik hingga 3x.
Di sisi depan ada kamera depan 32 MP (f/2.5) fixed focus. Yang menarik dari sektor kamera Zenfone 11 Ultra adalah kemampuan perekaman videonya. HP ini punya fitur yang dinamai 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer 3.0.
Fitur tersebut menggabungkan OIS dan EIS untuk menjaga kestabilan rekaman video kamera utama. Pengguna bisa menikmati fitur penstabilan tersebut dengan mengaktifkan mode "adaptif". Hasilnya video jadi stabil, tanpa harus mengorbankan frame video secara berlebihan.
Bagi yang merasa kurang stabil, ASUS menyediakan fitur Super HyperSteady. Namun, mode tersebut hanya bisa digunakan pada video dengan resolusi 1080p alias Full HD. Tidak ada pengulas yang komplain dengan hasil rekaman video kamera Zenfone 11 Ultra.
Iyaz Akhtar bilang, video rekaman kamera HP ini punya warna yang cerah dan detailnya tinggi. Beberapa pengulas menyarankan untuk merekam video maksimal pada resolusi 4K.
Sebetulnya 8K 24 fps juga bisa di kamera utama, tetapi hasilnya tidak sebagus 4K dan malah makan ruang memori lebih banyak. Video 4K 30/60 fps bisa diambil melalui kamera utama, kamera ultrawide mentok di 4K 30 fps, dan kamera tele bisa sampai 1080p 60 fps.
Rekaman video kamera depan hanya sampai 1080p 30 fps. Terkait hasil foto, berikut sampel tangkapan kamera Zenfone 11 Ultra yang bisa Anda nilai sendiri.
6. Baterai Tahan Lama
Zenfone 11 Ultra membawa baterai berkapasitas 5500 mAh. ASUS memanfaatkan dengan baik ukuran bodi HP yang memang di atas rata-rata. Secara kapasitas, baterai HP ini lebih tinggi dari kebanyakan HP zaman sekarang.
Kapasitas yang besar itu berdampak lurus pada daya tahannya. Berdasarkan pengujian Phone Arena, Zenfone 11 Ultra tahan 12 jam 30 menit untuk streaming video dengan jaringan WiFi. Kalau dipakai buat browsing, HP ini tahan 16 jam 16 menit.
Daya tahan baterai Zenfone 11 Ultra bisa dibilang bagus. Selain awet, baterai HP ini juga cepat penuh saat dicas. Hal itu berkat adanya dukungan fast charging 65 Watt.
Ketika HP dicas 30 menit dengan charger berdaya 65 Watt, baterai terisi 76 persen. Ngecas sampai full perlu waktu 47 menit saja. Durasi pengisiannya singkat karena di bawah 1 jam.
Selain fast charging 65 Watt, ada juga dukungan wireless charging 15 Watt buat Zenfone 11 Ultra.
7. Fitur-Fitur AI yang Memudahkan Hidup
Tahun 2024 adalah zamannya produsen HP flagship berlomba-lomba menawarkan fitur AI. ASUS pun tidak ketinggalan akan hal itu dan langsung memperkenalkan lima fitur AI pada Zenfone 11 Ultra.
Kelima fitur itu adalah Semantic Search, AI Noise Cancellation, AI Call Translator, AI Transcript, dan AI Wallpaper. Iyaz Akhtar cukup menyukai fitur-fitur tersebut.
Misalnya Semantic Search, pengguna bisa menemukan apa pun yang tersimpan di HP meskipun kata kunci yang dimasukkan typo. Fitur selanjutnya yang cukup berguna adalah AI Transcript. Fitur ini terintegrasi dengan aplikasi perekam audio.
Fitur tersebut dapat menuliskan transkrip dari audio yang terekam. Saat diuji Akhtar, AI Transcript bekerja dengan baik. Dalam 57 kata yang ditulis hanya satu yang typo. Menariknya, tanda baca turut dihasilkan secara otomatis.
Kekurangan ASUS Zenfone 11 Ultra
Zenfone 11 Ultra sama seperti ponsel-ponsel lainnya. Ia tidak sempurna dan tidak akan cocok untuk semua orang. HP ini punya kekurangan sehingga akan membuat beberapa orang pikir-pikir dulu untuk meminangnya.
1. Pemrosesan Foto Kurang Sip, Video Kamera Depan Mentok di 1080p 30 FPS
Hasil foto tangkapan kamera Zenfone 11 Ultra tidak buruk-buruk amat. Namun, jika dibandingkan smartphone lain di kelas harganya, Zenfone 11 Ultra ketinggalan jauh.
Sejumlah pengulas menyatakan alasan-alasannya mengapa kualitas tangkapan kamera HP ini belum cukup memuaskan. Pertama dari Richard Priday yang menilai bahwa pemrosesan foto kamera Zenfone 11 Ultra kurang sip.
Dia merasa karakter warnanya cenderung "dingin" dan detailnya tak sekaya iPhone 15 Pro Max. Pengulas selanjutnya yang komplain adalah Allison Johnson dari The Verge.
Menurut Johnson, kamera Zenfone 11 Ultra agak kurang konsisten. Terkadang foto terlihat overexposed sehingga terlalu terang, kadang-kadang biasa saja. Terakhir adalah Mariyan Slavov.
Slavov memberi catatan terkait kemampuan low light kamera HP ini. Menurut dia, algoritma di ponsel ini cenderung menampilkan warna merah jadi keunguan. Foto juga jadi terlihat kurang natural karena overprocessing.
Selain apa yang dituturkan para pengulas, saya pribadi menyayangkan kemampuan perekaman kamera depan Zenfone 11 Ultra. Jika HP ini adalah flagship umum yang kameranya diunggulkan, mengapa belum ada opsi merekam video dengan resolusi yang lebih tinggi dari 1080p?
Opsi perekaman video dengan frame rate 60 fps dan autofokus pun belum ada. Karena itu, kamera depan HP masih jauh dari harapan.
2. Pembaruan Software Kurang Panjang
Zenfone 11 Ultra datang dengan sistem operasi Android 14. Jika Anda adalah penggemar Android murni, HP ini adalah salah satu alternatifnya.
Antarmukanya sangat mirip Android murni yang dipakai Google Pixel. Tidak ada iklan, minim bloatware, dan tidak banyak kustomisasi. Hanya saja, jaminan pembaruan yang diberikan ASUS tidak sama dengan yang diberikan Google.
Zenfone 11 Ultra dijanjikan hanya akan memperoleh dua kali upgrade ke Android 16. Sementara itu, pembaruan patch keamanannya empat tahun alias sampai 2024.
Bandingkan dengan Google Pixel 8 Pro yang memperoleh 7x upgrade versi Android dan 7 tahun pembaruan patch keamanan. Dibandingkan dengan brand lain seperti Xiaomi pun ASUS tetap kalah. Xiaomi menggaransi HP flagship-nya memperoleh 4x peningkatan versi Android, plus 5 tahun pembaruan security patch.
3. Charger Hilang dari Paket Penjualan
ASUS telah mengikuti kiblat Apple dan Samsung. Pasalnya, dalam paket penjualan Zenfone 11 Ultra, mereka tak lagi menyematkan kepala charger pada paket penjualan.
Hal ini merupakan kabar buruk bagi calon pembeli. Sebelumnya, ASUS masih menyertakan kepala charger pada Zenfone 10. Aksesori yang ada pada boks Zenfone 11 Ultra pun cuma tinggal tiga.
Aksesori itu yakni SIM ejector, kabel USB C ke C, dan hard case. Beruntung ASUS masih menyertakan case gratis, jadi tidak pelit-pelit amatlah.
4. Rasanya seperti ROG Phone 8 yang Di-downgrade
Zenfone 11 Ultra benar-benar sangat mirip dengan ROG Phone 8. Tidak cuma jeroannya, tapi juga dari segi dimensinya. Yang membedakannya cuma masalah desain.
Gara-gara keduanya sangat mirip, saya jadi berpikiran bahwa Zenfone 11 Ultra sebenarnya adalah ROG Phone 8 yang di-downgrade. Mengapa begitu?
Soalnya Zenfone 11 Ultra tidak punya RGB di bodi belakangnya, tak punya port USB C ekstra, tak punya fitur bypass charging. Semua fitur yang tak ada di HP ini ada pada ROG Phone 8.
Ketiadaan fitur-fitur di atas sebetulnya tidak masalah karena Zenfone 11 Ultra memang menyasar segmen non-gaming. Hanya, yang patut disayangkan adalah tidak ada faktor pembeda signifikan antara Zenfone 11 Ultra dan ROG Phone 8.
Kalau saja kemampuan kameranya memuaskan, Zenfone 11 Ultra tentu tak layak disebut sebagai "ROG Phone 8 yang di-downgrade".
Simpulan
Teka-teki soal apakah ASUS akan tetap memproduksi HP dengan bodi ringkas memang belum terjawab pasti. Namun, Zenfone 11 Ultra adalah reaksi tegas dari ASUS bahwa smartphone dengan layar besar memang lebih diprioritaskan konsumen.
Kemunculan Zenfone 11 Ultra pun menjawab bahwa ASUS belum menyerah di segmen flagship umum. Walaupun begitu, mungkin saja HP ini belum bisa memenuhi ekspektasi banyak orang akan sebuah smartphone kelas atas.
Kemampuan kamera yang belum bisa menyaingi HP lain di kelas serupa adalah masalah utamanya. Andai kelak ASUS mampu merancang kamera yang lebih ciamik pada penerus Zenfone 11 Ultra, bukan tidak mungkin Zenfone bakal jadi penantang serius.
Zenfone 11 Ultra bukanlah flagship yang tak layak beli. HP ini keren dalam hal desain, audio-visual, performa, dan daya tahan baterai. Kemampuan videografinya juga oke, terutama perihal kestabilan.
Namun, saya pikir Zenfone 11 Ultra baru akan cocok buat Anda yang ingin mencoba tampil beda. Tertarik dengan HP yang satu ini?