carisinyal-web-banner-retina 35

7 Kelebihan dan Kekurangan ASUS Zenfone 12 Ultra

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

ASUS merilis ASUS Zenfone 12 Ultra secara global pada Februari 2025. HP ini merupakan penerus dari Zenfone 11 Ultra yang rilis pada 2024. Jika dilihat dari penampilannya, Zenfone 12 Ultra memang tak banyak berubah dari pendahulunya.

Yang kelihatan berbeda cuma desain modul kameranya karena kini lebih kecil. Yang jelas-jelas berbeda adalah adanya SoC Snapdragon 8 Elite di balik kemudi performa HP ini. Selain itu, ASUS menyebut bahwa Zenfone 12 Ultra membawa sistem penstabilan baru yang lebih efektif dalam mengurangi guncangan saat merekam video.

Masih adakah hal lain yang menarik dari HP ini? Tentu saja ada dan sebentar lagi Anda akan mengetahuinya pada artikel kelebihan dan kekurangan yang saya siapkan di sini. Penasaran? Yuk, simak ringkasannya terlebih dahulu pada tabel berikut.

*Tabel ini bisa digeser ke samping
Kelebihan
Kekurangan
Desain tak neko-neko, pilihan warna apik, dan pakai material daur ulang.
Minim peningkatan, mirip dengan ROG Phone 9 Pro, tak support USB display out.
Layar AMOLED yang cerah, akurasi warnanya bagus.
Kemampuan fotografinya biasa saja.
Pakai speaker stereo yang suaranya super mantap, masih ada audio jack.
Tidak ada charger dalam paket penjualan.
Performa Snapdragon 8 Elite dengan optimasi yang sangat mantap.
Upgrade OS cuma 2 kali.
Perekaman video yang sangat stabil.
Daya tahan baterainya memuaskan, ngecas gak pake lama.
Software bersih, banyak fitur AI yang bisa jalan secara offline.

Spesifikasi ASUS Zenfone 12 Ultra

ASUS Zenfone 12 Ultra
Layar LTPO AMOLED 6.78 inci
Chipset Qualcomm Snapdragon 8 Elite
RAM 12 GB, 16 GB
Memori Internal 256 GB, 512 GB
Kamera 50 MP (wide) 13 MP (ultrawide) 32 MP (telephoto)
Baterai Li-Po 5500 mAh
Kelebihan & Kekurangan Baca di sini
Cek Harga Saat Ini Shopee Lazada Blibli

Kelebihan ASUS Zenfone 12 Ultra

Perubahan ASUS Zenfone 12 Ultra memang tidak banyak dibandingkan pendahulunya. Namun, saya menemukan setidaknya ada tujuh kelebihan yang ada pada HP ini. Apa saja itu? Berikut rinciannya.

1. Desain Tak Neko-Neko, Pilihan Warna Apik, dan Pakai Material Daur Ulang

zenfone 12 ultra

Impresi sebagian orang mungkin tidak terlalu heboh terhadap desain Zenfone 12 Ultra. Pasalnya, penampilan HP ini tidak neko-neko, mirip seperti Zenfone 11 Ultra. Saya rasa memang begitu.

Hal itu tergambar lewat sudut-sudutnya yang melengkung, sedikit lengkungan di tepi back cover dan tepi layar, dan modul kamera mengotak. Namun, seperti itulah ASUS mendefinisikan desain yang indah dan modern.

Perihal suka atau tidak memang urusan masing-masing. Lain bentuk lain warna. Perihal warna, saya suka banget dengan opsi yang ditawarkan ASUS. Ada Sage Green, Ebony Black, dan Sakura White.

zenfone 12 ultra
Pilihan warna ASUS Zenfone 12 Ultra

Ketiganya merupakan warna pastel yang jadi warna favorit anak muda. Ketiga warna tersebut menggunakan sentuhan akhir matte, sehingga tidak mencolok dan tidak mudah meninggalkan noda minyak serta sidik jari.

Hal yang membanggakan dari desain Zenfone 12 Ultra adalah pakai material daur ulang. ASUS menyebut frame HP ini seratus persen terbuat dari aluminium daur ulang. Sementara itu, bagian layarnya menggunakan 22 persen kaca daur ulang.

Menurut GSM Arena, bodi HP ini tidak licin di tangan meskipun back cover-nya terbuat dari kaca. Namun, kata mereka, akan lebih baik jika menggunakan case untuk menghindari insiden tergelincir. Saat ditempatkan di atas meja, bodi Zenfone 12 Ultra memang mudah bergerak ke sana ke mari.

Zenfone 12 Ultra sudah mengantongi sertifikasi IP68. Artinya HP ini kedap terhadap debu, serta tahan terhadap air tawar hingga kedalaman 1,5 m selama 30 menit.

2. Layar AMOLED yang Cerah, Akurasi Warnanya Bagus

ASUS Zenfone 12 Ultra

Zenfone 12 Ultra membawa layar yang sama dengan pendahulunya. Adalah layar LTPO AMOLED 6,78 inci dengan resolusi Full HD+ (1080 x 2400 piksel). Layar ini mendukung refresh rate hingga 144 Hz, tapi untuk gim tertentu saja.

Secara default, refresh rate-nya adalah 120 Hz adaptif. Layar ini sudah mendukung konten HDR10+, mengantongi sertifikasi Widevine L1, dan mendapat lapisan kaca proteksi Gorilla Glass Victus 2.

Seluruh pengulas yang saya rujuk mengapresiasi kualitas visual layar Zenfone 12 Ultra. Warnanya cerah dan tajam khas panel OLED. Namun, Anda bisa menyetel karakter warnanya di menu pengaturan. Mau lebih jenuh atau terlihat lebih "dingin", semua terserah Anda.

Penyimpangan warna layar Zenfone 12 Ultra pun rendah, 1,56 (Delta E). Itu tandanya, akurasi warna lalyar HP ini sudah bagus.

Yang paling mengesankan dari layar HP ini adalah kecerahannya. Berdasarkan pengujian Phone Arena, kecerahan layar Zenfone 12 Ultra bisa tembus 2200 nit saat di luar ruangan. Hasil tersebut melampaui klaim ASUS yang mengatakan kecerahan layar HP ini bisa mencapai 1600 nit di kondisi outdoor.

Di sisi lain, kecerahan terendahnya kurang bagus. Phone Arena mendapatkan angka 5,9 nit, sedangkan GSM Arena 6,4 nit. Sebenarnya masih bisa lebih rendah lagi jadi 3 nit yang bisa diakses lewat toggle kecerahan layar. Namun, 3 nit tetap saja masih kurang rendah untuk hadirkan kenyamanan saat melihat layar di lingkungan redup.

Layar Zenfone 12 Ultra pun sudah mendukung sensor pemindai sidik jari. Menurut sejumlah reviewer, posisinya pas dam mudah dijangkau ibu jari. Responsnya cepat, meskipun tipenya optikal, bukan ultrasonik.

3. Pakai Speaker Stereo yang Suaranya Super Mantap, Masih Ada Audio Jack

ASUS Zenfone 12 Ultra

Zenfone 12 Ultra menggunakan speaker ganda dengan konfigurasi stereo. Sama seperti kebanyakan ponsel, speaker utama letaknya ada di frame bawah, sedangkan speaker keduanya menyatu dengan earpiece dan menghadap ke muka.

GSM Arena menyebut keluaran suaranya agak tidak seimbang antara speaker atas dan speaker bawah. Akan tetapi, efek stereo sudah mampu tersaji dengan baik. Suaranya terdengar luas dan kaya.

Elemen vokal dan treble terdengar sangat bagus, dengan bass yang cukup. Suara speaker Zenfone 12 Ultra memiliki kelantangan suara bagus berdasarkan pengujian GSM Arena. Skor kelantangannya (-27,7 LUFS).

Beberapa pengulas menilai, pengguna mungkin tak akan memerlukan speaker Bluetooth eksternal. Namun, kalau merasa suaranya kurang nendang, Anda bisa memasang earphone kabel. Hal ini memungkinkan karena Zenfone 12 Ultra masih punya audio jack 3.5 mm.

4. Performa Snapdragon 8 Elite dengan Optimasi yang Sangat Mantap

qualcomm snapdragon 8 elite

Upgrade paling besar Zenfone 12 Ultra terletak di aspek performa. Pasalnya, HP ini pakai SoC Snapdragon 8 Elite menggantikan Snapdragon 8 Gen 3 yang dipakai Zenfone 11 Ultra.

Saya sudah menulis tentang SoC ini secara lebih detail. Anda bisa membacanya di artikel Snapdragon 8 Elite dan pesaingnya. Secara singkat, Snapdragon 8 Elite menggunakan delapan inti CPU yang isinya tak lagi memakai inti efisiensi.

Kedelapan inti CPU itu meliputi dua inti prima Oryon V2 Phoenix L (4,32 GHz) dan enam inti performa Oryon V2 Phoenix M (3,53 GHz). Komponen lain yang menyertainya adalah GPU Adreno, prosesor AI Hexagon, ISP Spectra, cip Bluetooth dan WiFi, serta modem 5G.

Semuanya disatukan via proses manufaktur 3 nm oleh pabrik semikonduktor di Taiwan, TSMC. Snapdragon 8 Elite bekerja dengan RAM LPDDR5X dan storage UFS 4.0.

ASUS menyediakan dua varian memori 12/256 GB dan 16/512 GB. Tidak banyak detail yang diungkapkan oleh ASUS terkait jeroan HP ini. Selain jenis SoC dan memori yang dipakai.

Uji benchmark, penggunaan sehari-hari, dan gaming

Bukan sebuah kejutan jika Zenfone 12 Ultra mendapatkan skor benchmark yang tinggi. HP lain dengan SoC Snapdragon 8 Elite pun akan demikian. Yang tidak biasa adalah, ketahanan performa HP ini mengesankan.

Untuk sebuah HP non gaming dengan sistem pendinginan pasif, Zenfone 12 Ultra mampu unjuk kebolehan. Dalam uji CPU Throttling yang dilakukan GSM Arena, performa HP ini memang langsung turun ke 80 persen dari kemampuan puncak.

ASUS Zenfone 12 UltraSumber: GSM Arena
ASUS Zenfone 12 UltraSumber: GSM Arena
ASUS Zenfone 12 UltraSumber: GSM Arena

Penurunan itu terjadi sebelum uji menginjak 10 menit. Namun, performa setelahnya terus menerus ada di kisaran yang sama. Paling mentok performanya turun ke 79 persen dari kemampuan puncak.

Terkait hal ini, Android Central menyebut Zenfone 12 Ultra memperoleh optimasi performa yang baik. Limitasi performa HP ini cukup tinggi, meskipun tidak setinggi ROG 9 Pro. Imbasnya, performa ponsel tetap kencang dengan suhu bodi yang tak terlalu panas.

ASUS Zenfone 12 UltraSumber: GSM Arena

Dalam penggunaan sehari-hari, Zenfone 12 Ultra disebut tampil lugas. Bernavigasi di HP ini terasa cepat dan lancar. Pindah tampilan aplikasi satu ke aplikasi lain, scrolling ke atas bawah, rasanya mulus.

Para penguji bilang, Zenfone 12 Ultra dapat menjalankan gim berat dengan lancar pada setelan grafik tertinggi.

5. Perekaman Video yang Sangat Stabil

ASUS Zenfone 12 Ultra

ASUS memperkenalkan sistem penstabilan baru pada kamera Zenfone 12 Ultra. Nama sistem itu adalah 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer 4.0. Sistem tersebut bisa dipakai untuk memotret (foto), tapi lebih efektif buat perekaman video.

ASUS memanfaatkan hardware gimbal OIS dengan algoritma EIS guna menghadirkan sistem penstabilan hingga 6 sumbu gerak (sebelumnya hanya lima). Mereka mengeklaim, cropping akibat penstabilannya tidak terlalu besar. Output penstabilannya disebut 5° lebih luas, dan 66 persen lebih mulus ketimbang sistem penstabilan generasi sebelumnya.

Nah, 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer 4.0 bisa dinikmati lewat kamera utama 50 MP (f/1.9) Zenfone 12 Ultra. Kamera tersebut menggunakan sensor Sony Lytia 700 dan mampu melakukan zoom sebesar 2 kali tanpa mengalami penurunan kualitas (lossless).

Beberapa fitur AI turut ditambahkan untuk mengoptimalkan perekaman video di HP ini. Mulai dari AI Tracking untuk memfokuskan bidikan pada subjek, AI Portrait Video 2.0 untuk hasilkan video sinematik dengan bokeh, serta AI Clarity guna mengurangi kebisingan dan meningkatkan kejelasan suara.

Hasil video kamera utama Zenfone 12 Ultra ternyata memang bagus berdasarkan pengamatan saya pada sejumlah sampel video yang diambil para reviewer. Guncangan yang timbul saat merekam sambil berjalan bisa diminimalkan.

Selain itu, jika dibandingkan dengan Galaxy S25 Ultra, sudut pandang yang dihasilkan jauh lebih luas. Elemen penting seperti detail, kontras, dan rentang dinamisnya bagus. Warnanya juga oke, meski sedikit ngejreng.

Kamera utama HP ini pun mampu menghasilkan video yang apik pada kondisi low light. Detail dan warnanya dapat ditampilkan dengan baik.

Adapun kamera utama Zenfone 12 Ultra mampu merekam video hingga resolusi 8K 30 fps. Namun, menurut GSM Arena, kualitas terbaik malah bisa didapat kalau resolusinya diturunkan ke 4K. Dengan resolusi ini, Anda pun dapat dengan mulus berpindah ke kamera ultrawide tepat pada saat merekam.

Hal itu memungkinkan karena kamera ultrawide di HP ini mampu merekam video hingga resolusi 4K 30 fps. Sementara itu, kamera tele 3x-nya mentok di 1080p 60 fps dan kamera depannya 1080p 30 fps.

6. Daya Tahan Baterainya Memuaskan, Ngecas Gak Pake Lama

Baterai berkapasitas 5500 mAh menjadi sumber tenaga bagi Zenfone 12 Ultra. Baterai tersebut terbagi menjadi dua keping yang masing-masing berkapasitas 2750 mAh.

Kapasitas totalnya memang tidak berubah dari baterai Zenfone 11 Ultra. Namun, karena pakai SoC berbeda, kemungkinan besar daya tahan yang ditimbulkan tidaklah sama.

ASUS mengeklaim Zenfone 12 Ultra bisa tahan selama 22, 6 jam untuk bermain media sosial. Kalau dipakai buat streaming, HP ini disebut bisa menyala sampai 21,1 jam.

Kalau dari kacamata para penguji, tak satu pun yang kecewa dengan daya tahan baterai HP ini. Mereka semua puas karena baterai sang ponsel memang awet. Merujuk pengujian Phone Arena, Zenfone 12 Ultra bisa tahan 18 jam 25 menit untuk aktivitas browsing.

Durasi tersebut lebih baik dari Zenfone 11 Ultra yang "hanya" bisa tahan 16 jam 16 menit untuk aktivitas yang sama. Reviewer dari Tom's Guide juga mendapatkan hasil cemerlang. Zenfone 12 Ultra dikatakan cuma menghabiskan baterai 11 persen setelah streaming video 1080p di YouTube selama 3 jam.

Honor Magic7 Pro, yang punya baterai lebih besar (5850 mAh), malah lebih boros. HP tersebut menyedot daya baterai sampai 20 persen untuk aktivitas yang sama. Fakta ini membuktikan bahwa sistem manajemen daya Zenfone 12 Ultra cukup solid.

Tak mengherankan jika Zenfone 12 Ultra bisa tahan hingga 1,5 hari untuk penggunaan normal. Kabar baik di sektor daya tak berhenti di situ, sebab ngecas baterainya cukup singkat.

Berbekal dukungan fast charging 65 Watt, ngecas 30 menit bikin baterainya sudah terisi 77 persen. Kalau mau full, cukup menambah waktu ngecas 15 menit lagi. Artinya baterai bisa penuh dalam waktu 45 menit saja.

Meski meleset dari klaim ASUS (39 menit bisa penuh), capaian 45 menit bukanlah sesuatu yang buruk. Adapun Zenfone 12 Ultra juga sudah support wireless charging 15 Watt dan pengisian balik 10 Watt.

7. Software Bersih, Banyak Fitur AI yang Bisa Jalan secara Offline

ASUS Zenfone 12 Ultra

Zenfone 12 Ultra mengusung sistem operasi Android 15 sejak masih dalam kardusnya. Sistem operasi tersebut dibalut dengan antarmuka ZenUI yang perbedaannya sangat tipis dengan stock Android.

Kalau merasa kurang simpel dan bersih, ASUS pun memberikan opsi kepada pengguna untuk beralih ke tampilan stock Android sepenuhnya. Sama seperti ZenUI bawaan Zenfone 11 Ultra, fitur-fitur AI tetap jadi hal yang diunggulkan.

Namun, menariknya, terdapat sejumlah fitur AI di Zenfone 12 Ultra yang bisa beroperasi tanpa sambungan internet. Fitur-fitur yang saya maksud itu adalah AI Call Translator, AI Transcribe, AI Article Summary, AI Document Summary, dan Semantic Search.

Ini keren, mengingat belum banyak HP yang mampu mengoperasikan fitur AI secara offline. Lebih-lebih bahasa Indonesia sudah didukung!

Hanya saja, ada file yang mesti diunduh di tiap-tiap fitur supaya bisa bekerja secara offline. Tentu ukuran file-nya cukup besar, bisa sampai bergiga-giga.

Fitur yang menurut saya sederhana, tetapi sangat berguna adalah Semantic Search. Dengan memasukkan kata kunci, Anda bisa mencari apa pun yang ada di ponsel, tidak terkecuali foto. Hal ini tentu saja dapat memangkas waktu, ketimbang Anda mesti melakukan scroll dan mencarinya satu per satu di galeri.

Kekurangan ASUS Zenfone 12 Ultra

Zenfone 12 Ultra memang punya banyak kelebihan. Akan tetapi, akan ada orang yang kurang cocok dengan HP ini. Sejumlah catatan yang saya sertakan di bawah ini merupakan alasannya.

1. Minim Peningkatan, Mirip dengan ROG Phone 9 Pro, Tak Support USB Display Out

zenfone 12 ultra

Zenfone 12 Ultra praktis tak punya upgrade besar selain SoC-nya. HP ini masih terlalu mirip dengan Zenfone 11 Ultra, meski ada perubahan pada bentuk modul kamera dan sistem penstabilan video.

Peralihan SoC dari Snapdragon 8 Gen 3 ke Snapdragon 8 Elite tentu saja memberikan dampak ke banyak aspek. Namun, akan selalu ada yang merasa tidak puas dengan hal itu.

Bagi saya, mirip dengan generasi pendahulu sebenarnya tidak masalah. Namun, kalau terlalu mirip dengan ROG Phone 9 Pro - yang ditujukan buat segmen gaming - rasanya kok agak mengganjal.

Ya, rasanya Zenfone 12 Ultra seperti ROG Phone 9 Pro yang berganti wajah saja. Malahan, baterainya diperkecil, port USB-nya dikurangi, dan fitur display out-nya dibuang.

Saya berharap Zenfone 12 Ultra bisa jadi HP yang seutuhnya berbeda. Mungkin bisa jadi kelanjutan dari Zenfone 10, tetapi dengan ukuran yang besar. Jika ROG Phone 9 Pro berfokus pada kemampuan gaming, Zenfone 12 Ultra semestinya fokus ke kemampuan kamera.

Namun, kemampuan kamera Zenfone 12 Ultra ternyata kurang bisa memenuhi ekspektasi sejumlah reviewer. Pembahasan soal kemampuan kamera yang kurang memuaskan bisa Anda baca di poin selanjutnya.

2. Kemampuan Fotografinya Biasa Saja

zenfone 12 ultra

Tiga kamera belakang menyertai sisi buritan Zenfone 12 Ultra. Adalah kamera utama 50 MP (f/1.9), kamera ultrawide 13 MP (f/2.2), dan kamera tele 32 MP (f/2.4). Kalau di sisi muka ada kamera depan 32 MP (f/2.0).

Kalau dilihat dari konfigurasinya, saya pikir sudah cukup bagus untuk ukuran HP flagship lantaran ada tiga kamera belakang fungsional. Meski begitu, upgrade hardware yang diberikan tidaklah banyak. Praktis hanya kamera utama saja berbeda dari Zenfone 11 Ultra.

Zenfone 12 Ultra memakai sensor Sony Lytia 700 pada kamera utamanya, sedangkan kamera utama Zenfone 11 Ultra menggunakan Sony IMX890. Hasil tangkapan kamera Zenfone 12 Ultra pun masih bisa dinikmati.

Akan tetapi, jika Anda punya standar yang tinggi, Zenfone 12 Ultra tampaknya belum bisa bersaing dengan kompetitornya di level flagship. Salah satu faktor yang saya sadari adalah warnanya yang kurang "berani" dan belum bisa mendekati kondisi nyata menurut para pengulas.

Kemampuan HDR di kamera ultrawide-nya juga kurang oke untuk menangani situasi pencahayaan yang sulit. Hal ini membuat rentang dinamisnya jadi tidak luas. Selanjutnya, kamera telenya belum bisa memberikan detail yang mencukupi, lebih-lebih saat kondisi minim cahaya.

Beberapa keterbatasan lain juga membuat kamera Zenfone 12 Ultra terlihat medioker. Misalnya seperti kemampuan perekaman video 4K yang hanya bisa diakses oleh kamera utama dan kamera ultrawide, serta kamera depan yang belum dibekali autofokus.

Berikut adalah beberapa sampel foto kamera Zenfone 12 Ultra. Silakan Anda nilai sendiri.

ASUS Zenfone 12 UltraSumber: Android Authority
Kamera utama
ASUS Zenfone 12 UltraSumber: Android Authority
Kamera ultrawide
ASUS Zenfone 12 UltraSumber: Android Authority
Kamera tele 3x
ASUS Zenfone 12 UltraSumber: Android Authority
Kamera depan

3. Tidak Ada Charger dalam Paket Penjualan

zenfone 12 ultra

ASUS ikut-ikutan Samsung dan Apple yang memangkas isi dalam paket penjualan ponsel. Sejak Zenfone 11 Ultra meluncur, ASUS menghilangkan tak lagi menyertakan charger untuk seri Zenfone. Zenfone 12 Ultra pun kena imbasnya.

Aksesori yang ASUS sertakan pada boks Zenfone 12 Ultra hanyalah SIM ejector, kabel USB C, dan casing. Kabar ini cukup disayangkan bagi calon pembeli, terutama jika belum punya charger dengan daya minimal 65 Watt.

Tanpa charger dengan output minimal 65 Watt, Anda tak bisa merasakan kecepatan pengisian daya yang durasinya tak sampai 1 jam. Alhasil Anda mesti keluar duit lagi untuk membeli charger yang sesuai.

4. Upgrade OS Cuma 2 Kali

Android

ASUS menjanjikan Zenfone 12 Ultra bakal memperoleh peningkatan sistem operasi sebanyak dua generasi. Dengan begitu, Zenfone 12 Ultra - yang bawaannya memakai Android 15 - hanya akan menerima upgrade hingga Android 17. Keputusan yang kurang menguntungkan bagi pengguna.

Terlebih jika Anda berencana menggunakan HP ini dalam jangka waktu panjang. ASUS terhitung pelit jika dibandingkan dengan produsen lain. Samsung bahkan bisa memberi upgrade OS hingga 7 tahun buat smartphone kelas teratasnya.

Di sisi lain, ASUS masih peduli terhadap keamanan Zenfone 12 Ultra. Mereka berjanji bakal memberikan pembaruan security patch selama 5 tahun pasca HP ini rilis.

Jadi, HP ini mungkin akan ketinggalan dari segi fitur di tahun keempat pemakaian. Namun, ia masih tetap aman dari ancaman malware, ransomware, dan serangan lain.

Simpulan

Kemunculan Zenfone 12 Ultra menegaskan bahwa ASUS untuk sementara waktu fokus memproduksi HP berukuran besar. Kemungkinan besar keputusan ini ASUS ambil karena penjualan smartphone flagship berukuran ringkas kurang menguntungkan.

Sebelumnya mereka konsisten merilis seri Zenfone dengan ukuran ringkas, dimulai dari Zenfone 8 hingga Zenfone 10. Keputusan ini saya pikir masuk akal ketimbang harus mengeluarkan uang RnD besar, sedangkan imbal baliknya tidak sepadan.

Toh smartphone (untuk sementara waktu) bukan jadi tulang punggung pendapatan ASUS. Terkait Zenfone 12 Ultra, smartphone ini sebetulnya punya potensi yang unggul untuk menyangi HP lain di kelas flagship.

Bahkan menurut saya, Zenfone 12 Ultra jadi salah satu contoh HP yang mampu mengoptimalkan SoC Snapdragon 8 Elite dari segi performa dan konsumsi daya. Zenfone 12 Ultra pun bisa unjuk gigi dalam hal kecerdasan, berkat fitur-fitur AI yang bisa jalan secara offline.

Di luar itu, saya agak menyayangkan kemampuan fotografi HP ini yang belum bisa menyaingi kompetitornya. Selain itu, ketiadaan USB display out dan upgrade OS yang singkat membuat kesan flagship Zenfone 12 Ultra kurang terasa.

Terlepas dari itu, Zenfone 12 Ultra tetap layak untuk Anda jadikan pilihan. Terutama jika Anda menginginkan HP yang performanya tinggi, punya kemampuan AI yang mumpuni, rekaman videonya stabil, dan desainnya tidak mencolok.

Kategori:
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis atau ingin meminta rekomendasi gadget, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!