Menilik 7 Kelebihan dan Kekurangan ASUS Zenfone 10
Tidak banyak produsen yang punya perhatian tinggi terhadap HP dengan layar kecil. Pasar HP segmen ini mungkin tak terlalu besar, tetapi selalu ada orang yang mencarinya. Atas dasar itu, ASUS coba terus melestarikan HP layar kecil lewat seri Zenfone.
Tepat pada Juli 2023, ASUS Zenfone 10 rilis secara global. Suksesor ASUS Zenfone 9 ini pun sudah resmi hadir di Indonesia pada akhir September 2023. Perubahan terbesar Zenfone 10 ada di sektor kamera dan dapur pacu. HP ini sudah dibekali gimbal stabilizer dan SoC Snapdragon 8 Gen 2 yang kondang.
Namun, tak hanya itu yang bikin Zenfone 10 menarik. Masih ada banyak dan semuanya akan saya bahas dalam artikel ini. Cuplikan pembahasannya bisa Anda tengok pada tabel berikut.
Setelah menengok uraian singkat di atas, mungkin Anda akan mulai percaya kalau saya bilang bahwa Zenfone 10 itu "kecil-kecil cabe rawit". Namun, silakan Anda konfirmasi sendiri dengan membaca artikel ini sampai akhir.
Spesifikasi ASUS Zenfone 10
Layar | AMOLED 5.9 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 |
RAM | 8 GB, 16 GB |
Memori Internal | 128 GB, 512 GB |
Kamera | 50 MP (wide) 12 MP (ultrawide) |
Baterai | Li-Po 4300 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan ASUS Zenfone 10
Kira-kira ada tujuh alasan yang membuat saya bilang bahwa ASUS Zenfone 10 itu "kecil-kecil cabe rawit". Alasan-alasan berikut akan menjelaskan seberapa keren ponsel mini ini.
1. Bodi Kecil, Keren, dan Punya IP68
ASUS Zenfone 10 meneruskan desain yang diwariskan Zenfone 9. Penampilannya pun tidak jauh beda dengan Zenfone 9, dengan ciri khas frame datar dan lensa kamera belakang tanpa modul.
Perbedaan yang paling terlihat ada pada posisi teks dan logo baru di penutup belakang, serta ring kamera yang mengecil. Jumlah teks yang tercetak di penutup belakang Zenfone 10 juga makin sedikit. Hal itu membuat HP ini terlihat lebih minimalis.
Ditinjau dari dimensinya, ketebalan Zenfone 10 naik jadi 9,4 mm dari yang sebelumnya 9,1 mm pada Zenfone 9. Meski begitu, panjang dan lebar HP ini masih jauh dari kebanyakan ponsel masa kini. Panjang dan lebar Zenfone 10 adalah 146,5 x 68,1 mm alias masih sama dengan pendahulunya.
Bobotnya 172 gram, naik 3 gram dari Zenfone 9. Namun, bobot sang ponsel tetap masuk kategori ringan. Zenfone 10 kecil dan ringan. Ia ideal dipakai dengan satu tangan serta mudah dimasukkan di saku celana ataupun baju.
Menurut saya, itu sudah menjadi faktor yang membuat HP ini keren. Akan tetapi, ada beberapa hal lagi yang bikin saya suka dengan desain Zenfone 10. Pertama, adalah tekstur penutup belakangnya yang terasa seperti kertas. Tekstur ini bikin pengalaman genggam jadi menyenangkan.
Kedua, walaupun frame HP ini punya bentuk flat, ergonomikanya masih terjaga karena ada sedikit kelengkungan di tepi penutup belakangnya. Ketiga, ASUS menyebut bahwa separuh material penutup belakang HP ini terbuat dari plastik daur ulang yang ramah lingkungan. Adapun frame HP ini terbuat dari aluminium.
Terakhir, Zenfone 10 punya sertifikasi IP68. Sertifikasi tersebut menjamin HP ini tahan terhadap debu seluruh sisi serta tahan terhadap air tawar hingga kedalaman 1,5 m selama 30 menit.
Zenfone 10 tersedia dalam lima opsi warna: Midnight Black, Comet White, Eclipse Red, Aurora Green, dan Starry Blue. Seluruhnya mendapat impresi yang baik oleh GSM Arena, kecuali varian warna Midnight Black. Varian warna tersebut lebih mudah meninggalkan noda sidik jari.
2. Layar Mungil, tetapi Refresh Rate-nya 144 Hz
ASUS membekali Zenfone 10 dengan layar 5,92 inci. Diagonalnya naik 0,02 inci dari Zenfone 10. Layar ini tetap menggunakan panel AMOLED, resolusinya Full HD+ (1080 x 2400 piksel), dan diproteksi Gorilla Glass Victus.
ASUS mengeklaim, layar HP ini mampu raih tingkat kecerahan 1100 nit saat dipakai di luar ruangan. Kecerahan yang sudah sangat baik buat HP flagship zaman now.
Layar sang ponsel juga disebut mampu tampilkan warna dengan standar 112 persen DCI-P3 serta 151,9 persen sRGB. Dengan begitu, tampilan layar Zenfone 10 cocok untuk berbagai keperluan, mulai dari nonton film hingga mengedit foto dan video.
Hal yang baru dari layar Zenfone 10 adalah dukungan refresh rate hingga 144 Hz. Pendahulunya cuma mendukung 120 Hz. Dalam penggunaan di kondisi nyata, refresh rate yang aktif adalah 120 Hz secara adaptif.
Refresh rate 144 Hz hanya akan aktif saat ponsel dipakai main gim lewat portal gim Game Genie. Bermain gim dengan frame rate 144 fps di layar 144 Hz pasti asyik. Hanya saja, tidak semua gim mendukung refresh rate 144 Hz.
Beberapa pengulas yang saya rujuk menyebut bahwa tingkat kecerahan layar Zenfone 10 belum mendekati klaimnya. Misalnya, Richard Priday dari Tom's Guide. Priday mengatakan bahwa kecerahan puncak HP ini ada di angka 772.
Akurasi warna layar Zenfone 10 pun kalah dari kompetitor, sebut saja Samsung Galaxy S23 5G dan Google Pixel 7. Namun, bukan berarti akurasi warnanya buruk. Akurasi warna layar Zenfone 10 masih terbilang bagus.
Setidaknya angka Delta E - yang merepresentasikan penyimpangan warnanya - kurang dari 1. Dalam mode natural, Delta E layar HP ini cuma 0,39.
Adapun Zenfone 10 mampu memutar konten HDR10+ dan punya sertifikasi Widevine L1. Dengan Widevine L1, layar HP ini bisa menampilkan film di bioskop online, seperti Netflix, dengan resolusi Full HD.
3. Keluaran Suara Speaker Lantang
Pengalaman multimedia yang asyik tidak hanya hadir karena kualitas visual apik. Namun, speaker dengan keluaran suara yang baik turut menentukan. Untuk masalah ini, Zenfone sudah memenuhi syarat.
Pasalnya, ia dibekali dengan speaker ganda alias stereo. Speaker utama diletakkan di sisi bawah ponsel, sedangkan speaker sekundernya menyatu dengan earpiece di ujung atas layar.
Speaker HP ini juga didukung teknologi Dirac Virtuo. Teknologi tersebut dikatakan dapat ciptakan suara dengan elemen bass yang mengena, sehingga pengguna merasa seperti di sebuah teater. Dirac Virtuo cocok digunakan ketika Anda nonton film ataupun main gim.
Dalam uji yang dilakukan GSM Arena, suara yang dihasilkan speaker stereo Zenfone 10 meraih skor kelantangan -27,1 LUFS (Loudness Unit Full Scale). Kelantangan suaranya masuk kategori bagus.
Kelantangan suaranya bisa lebih tinggi lagi jika pengguna mengaktifkan mode "Outdoor" di menu pengaturan suara. Skor kelantangannya pun mencapai -22.3LUFS (luar biasa) ketika mode tersebut aktif. Hanya, menurut GSM Arena, suara kurang enak didengar karena kualitasnya jadi turun.
4. Performa Snapdragon 8 Gen 2 yang Terbukti Sip
Dapur pacu Zenfone 10 diperkuat SoC idola buat HP flagship keluaran 2023. Adalah Snapdragon 8 Gen 2 dari Qualcomm yang performanya terbukti sip!
SoC ini sudah mendapat banyak apresiasi dari berbagai pengulas lantaran memiliki performa tinggi, stabil, dan efisiensi konsumsi dayanya baik. Saya tidak akan bahas profil Snapdragon 8 Gen 2 di sini. Yang jelas, ia punya clock speed sampai 3,19 GHz dan dibuat dengan fabrikasi 4 nm TSMC.
Kalau mau tahu lebih jelas, silakan baca ulasan Carisinyal di artikel yang khusus membahas soal Snapdragon 8 Gen 2. SoC ini bekerja didukung RAM LPDDR5X serta penyimpanan UFS 4.0.
Saat rilis di Indonesia pada 29 September 2023, ASUS Indonesia hanya umumkan kehadiran dua varian memori.
Varian pertama adalah RAM 8 GB dengan penyimpanan internal 128 GB. Yang kedua, adalah RAM 16 GB dengan penyimpanan internal 512 GB. Tidak ada opsi penyimpanan internal 256 GB. Namun, bisa jadi nanti ASUS Indonesia membawa varian 8/256 GB secara resmi.
Untuk performanya sendiri, sejumlah pengulas yang saya rujuk menyatakan puas dengan performa yang dihasilkan Zenfone 10.
Buka aplikasi terasa cepat, scrolling mulus, multi-tasking juga enak. Pokoknya untuk penggunaan sehari-hari bikin puas pemakainya. Zenfone 10 bahkan mampu jalankan gim-gim berat dengan lancar. Hanya saja, sebagian pengulas merasa akan lebih enak main gim di HP yang layarnya lebih besar, misalnya di ASUS ROG Phone 7.
Berikut beberapa hasil uji benchmark sintetis yang saya kutip dari GSM Arena.
Mode High Performance | Mode Dynamic | |
AnTuTu 9 | 1.314.458 | 940.448 |
Geekbench 5 single core | 1483 | 1342 |
Geekbench 5 multicore | 5149 | 4993 |
3DMark Wild Life Vulkan 1.1 | 13.507 | 13.440 |
3DMark Wild Life Extreme | 3682 | 3600 |
5. Jepretan Kamera Utama dan Kamera Depan Bagus
Konfigurasi kamera Zenfone 10 tetpa sama seperti pendahulunya. Cuma ada kamera utama, kamera ultrawide, dan kamera depan. Kendati demikian, ASUS membawa banyak perubahan buat sektor ini.
Perubahan pertama ada pada kamera utama. Sensor yang dipakai masih sama, yakni Sony IMX 766 dengan resolusi 50 MP. Namun, kamera dengan bukaan f/1.9 ini sekarang dibekali gimbal stabilizer (gimbal OIS) enam sumbu yang sudah disempurnakan.
Perubahan kedua ada pada kamera ultrawide-nya. Sensor yang digunakan adalah OmniVision OV13B dengan resolusi 13 MP. Sensor yang ditemani bukaan f/2.2 itu menggantikan Sony IMX363 12 MP.
Perubahan ketiga yakni kamera depannya yang kini beresolusi 32 MP (f/2.5) dari sebelumnya 12 MP. Vendor sensornya sama-sama OmniVision, tetapi tipenya tidak diketahui.
GSM Arena menjelaskan bahwa sensor kamera depan sang ponsel sudah mengadopsi teknologi RGBC (Red, Green, Blue, dan Clear pixel). Adanya tambahan clear pixel - dalam hal ini adalah cahaya putih - memungkinkan kamera hasilkan foto low light yang cerah.
Hal baru lagi yang ada pada kamera Zenfone 10 adalah mode Adaptive EIS. Fitur penstabilan ini melengkapi dua mode penstabilan yang sudah ada di generasi sebelumnya, yakni penstabilan secara hardware dengan OIS saja, serta Hyper-steady, yang cropping-nya paling banyak.
Adaptive EIS tidak seagresif Hyper-steady karena ia menstabilkan video sesuai jumlah guncangan yang dialami kamera. Hal ini membuat sudut pandang video masih cukup lebar meskipun sudah mengalami cropping.
Adapun untuk perekaman video, kamera utama Zenfone 10 bisa hasilkan video dengan resolusi 8K 24 fps, 4K 30/60 fps, dan 1080p 30/60 fps. Kamera ultrawide mentok di 4K 30 fps, sedangkan kamera depan sampai 1080p 30 fps saja.
Dalam pengamatan saya, kamera Zenfone 10 bisa hasilkan foto yang bagus. Detailnya mantap, komposisi warnanya pas, serta rentang dinamisnya luas. Foto low light-nya pun keren dengan noise yang minim. Hasil yang demikian berlaku buat kamera utama dan kamera ultrawide.
Nyatanya hasil kamera depannya sama bagusnya. Tidak ada masalah saat foto selfie di ambil di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Foto terlihat tajam, nuansa warna serasi dengan kamera belakang, rentang dinamis cukup luas, dan noise cukup minim. Warna kulit orang pun dapat ditampilkan secara akurat.
Sementara itu, hasil perekaman videonya mantap. Dari sampel video yang saya lihat di GSM Arena, mode Adaptive sangat efektif mengeliminasi guncangan. Mengaktifkan mode Hyper-steady rasanya tidak perlu karena bikin kualitas video berkurang.
Detail, warna, rentang dinamis video bagus untuk kamera utama dan kamera ultrawide. Hanya, kontras warna di kamera ultrawide lebih tinggi karena pepohonan jadi terlihat lebih hijau, sedangkan rerumputan lebih kuning.
Berikut beberapa sampel foto jepretan sang ponsel. Anda bisa menilainya sendiri.
6. Baterai 4300 mAh yang Ternyata Awet
Baterai 4300 mAh yang disematkan buat Zenfone 10 memang terasa kecil. Namun, kapasitas ini terbilang wajar mengingat ukuran ponsel yang ringkas. Hanya saja, perlu Anda ketahui bahwa kapasitas besar baterai tidak selalu berbanding lurus dengan daya tahannya.
Faktanya memang seperti itu. Zenfone 10 - dengan baterai yang relatif kecil untuk standar masa kini - ternyata punya daya tahan yang awet. Dalam tes yang dilakukan GSM Arena, HP ini mampu meraih skor ketahanan 109 jam.
Hasilnya naik 1 jam dari Zenfone 9 yang punya kapasitas baterai sama. Pada salah satu skenario, yakni pemutaran video lokal, Zenfone 10 disebut bisa menyala sampai 21 jam 4 menit. Hasil yang impresif!
Baterai yang awet dari HP ini didukung pula dengan fast charging 30 Watt. Charger 30 Watt ada dalam paket penjualannya. Pengisian daya dengan charger bawaan bisa hasilkan kapasitas 60% selama 30 menit mengecas.
Kalau mau sampai penuh, waktu yang diperlukan dalam mengecas adalah 1 jam 21 menit. Durasi pengisiannya memang bukan yang paling cepat, tetapi sudah lumrah.
Adapun Zenfone 10 kini sudah mendukung wireless charging 15 Watt, fitur yang absen di Zenfone 9. Zenfone 10 juga bisa mengecas perangkat lain, tetapi sayangnya lewat kabel, bukan wireless. Daya yang bisa dihantarkan ke perangkat lain maksimal 5 Watt.
7. Ada Audio Jack dan Fitur Fungsional Lainnya
ASUS sempat menghilangkan audio jack 3.5 mm pada Zenfone 7. Namun, sejak merilis Zenfone 8, audio jack selalu ada. Begitu pula dengan Zenfone 10 yang memilikinya. Bagaimanapun, earphone kabel adalah solusi audio terbaik yang bisa dinikmati manfaatnya melalui audio jack 3.5 mm.
Selain mempertahankan audio jack, Zenfone 10 juga membenamkan fitur-fitur fungsional yang mungkin Anda sukai. Misalnya, shortcut menjepret foto dengan menekan tombol volume bawah sebanyak dua kali.
Lalu, ada juga ZenTouch 2.0 yang disematkan pada tombol power merangkap sensor sidik jari. Fitur ini membuat tombol power Zenfone 10 jadi punya fungsi lain. Sebagai contoh, Anda dapat mempercepat video dengan mengusap tombol power ke arah bawah.
Usapan di tombol power juga bisa dipakai untuk membuka kunci, scrolling di halaman situs, serta untuk buka notifikasi. Satu fitur lain yang tak kalah menarik adalah Edge Tool 2.0 yang fungsinya mirip dengan Edge Panel di HP Samsung.
Dengan mengusap sisi kanan layar ke arah dalam, Anda dapat mengakses sebuah panel yang isinya berbagai pintasan. Pintasan itu berupa aplikasi favorit atau fungsi tertentu yang biasa Anda jumpai di menu toggle. Anda bisa mengatur aplikasi apa saja yang bisa disematkan di panel tersebut.
Kekurangan ASUS Zenfone 10
ASUS Zenfone 10 bisa dibilang sebagai salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan jika Anda mencari HP kompak. Kendati demikian, Anda juga mesti mencermati beberapa sisi minusnya seperti berikut ini.
1. Downgrade Kamera Ultrawide dan Kamera Depan
ASUS menyematkan fitur penstabilan baru buat kamera utama dan sensor baru buat kamera ultrawide dan kamera depan pada Zenfone 10. Hanya saja, peningkatan itu menghilangkan sejumlah hal menarik yang sudah ada di generasi sebelumnya.
Pertama, ASUS mencopot fitur autofokus di kamera ultrawide dan kamera depan. Keputusan ini sangat disayangkan karena justru mengurangi kemampuan kamera sang ponsel. Kehilangan autofokus bikin kamera ultrawide tak bisa menangkap foto dengan mode makro.
Absennya autofokus di kamera depan bikin deteksi objek jadi kurang cermat pada jarak tertentu. Hal kedua yang disayangkan adalah downgrade resolusi perekaman pada kamera ultrawide dan kamera depan.
Dulu kamera ultrawide Zenfone 9 bisa merekam video video 4K 30 dan 4K 60 fps, sekarang kamera ultrawide Zenfone 10 cuma 4K 30 fps.
Lalu kamera depan Zenfone 10 cuma bisa rekam video 1080p 30 fps, padahal kamera depan Zenfone 9 dulu bisa 4K 30 fps, 1080p 30 fps, dan 1080 60 fps.
Penurunan kemampuan perekaman video ini sepertinya karena sensor kameranya mengalami downgrade. Pasalnya, SoC Snapdragon 8 Gen 2 bisa-bisa saja memproses video 4K 60 fps di semua kamera.
2. Software Bersih, tapi Upgrade-nya Cuma 2 Kali
Banyak pengulas mengacungi jempol antarmuka ZenUI yang dipakai Zenfone 10. Antarmuka yang melapisi sistem operasi Android 13 ini disebut sangat dekat dengan Android murni. Ia bersih dari iklan dan minim bloatware.
Beberapa fitur fungsional yang saya singgung di poin kelebihan ketujuh membuat pengalaman menggunakan HP ini jadi kian menyenangkan. Hanya satu hal yang mengganjal di hati para pengulas.
Satu hal itu adalah dukungan pembaruannya. ASUS menjanjikan upgrade sebanyak dua kali ditambah dukungan sistem keamanan sampai 4 tahun. Jadi Zenfone 10 direncanakan memperoleh peningkatan sampai Android 15 plus dukungan sistem keamanan sampai tahun 2028.
Kebijakan pembaruan software ini sebenarnya sudah meningkat. Pada Zenfone 9, ASUS cuma menjanjikan upgrade Android sebanyak 2 kali dengan pembaruan sistem keamanan 2 tahun.
Kendati demikian, ASUS masih kalah dari OPPO dan Samsung. Dua produsen itu sudah berani memberikan 4 kali peningkatan generasi Android plus pembaruan sistem keamanan selama 5 tahun, khusus untuk produk flagship.
3. Bodi Panas Saat Main Game
Alasan Snapdragon 8 Gen 2 jadi favorit adalah performanya yang stabil dan efisiensi dayanya baik. Namun, dua faktor tersebut jadi isu yang belum terpecahkan solusinya ketika SoC ini dipasang pada HP dengan ukuran mungil.
Ya, beberapa pengulas menyebut bahwa Zenfone 10 kurang bagus dalam hal mempertahankan kemampuan tertingginya. Penyebabnya tak lain karena komponen pendingin yang dimiliki sang ponsel tak seluas punya HP lain dengan ukuran normal.
Dalam uji CPU Throttling yang dilakukan GSM Arena, performa HP ini turun ke angka 50 persen dari kemampuan puncaknya ketika mode Dynamic aktif.
Hasil yang bagus didapat ketika mode High performance aktif. Penurunan performanya ada di kisaran 80 persen, dengan sesekali turun ke 60 persen. Pengujian dengan dua mode berbeda itu dilakukan masing-masing 60 menit.
Di sisi lain, mengaktifkan mode High performance berimbas pada peningkatan temperatur ponsel. Dalam pengujian itu tercatat suhu naik dari 50°C pada mode Dynamic menjadi 65 °C pada mode High performance.
Stabilitas performa yang kurang sip juga ditunjukkan dalam pengujian 3DMark Wild Life stress test. Mode High performance hasilkan stabilitas 69 persen, sedangkan mode Dynamic hasilkan kestabilan kemampuan GPU 50 persen saja.
Penguji Android Authority, Robert Triggs, tak menyarankan Zenfone 10 untuk main game berat karena temperatur bodinya mungkin jadi tinggi. Namun, buat saya, tak masalah main game berat di HP ini. Asalkan pasang kipas eksternal dan mode High performance diaktifkan.
4. Belum Ada USB Display Out
Fitur USB display out belum juga ada buat lini Zenfone. Hal ini cukup miris mengingat Zenfone 10 merupakan produk flagship. Jika ingin menikmati fitur yang satu ini, Anda bisa melirik deretan HP ASUS dari seri ROG Phone.
USB display out mensyaratkan teknologi USB 3.0 ke atas agar tampilan HP bisa ditransmisikan ke monitor eksternal via kabel USB C. Namun, hal itu berlaku buat HP Android. HP Apple seperti iPhone 15 dan iPhone 15 Plus mendukung fitur display out walaupun port USB C-nya memakai teknologi USB 2.0.
Simpulan
Hanya dua hal yang paling saya sayangkan dari ASUS Zenfone 10. Dua hal itu adalah absennya autofokus buat kamera ultrawide dan kamera depan serta penurunan resolusi perekaman video di dua kamera itu.
Walaupun demikian, sistem stabilisasi baru di kamera HP ini memang bagus. Jepretan foto di seluruh kamera pun memuaskan, khususnya kamera depan yang alami peningkatan kualitas signifikan. Kiranya dua hal itu dapat mengompensasi hilangnya autofokus dan penurunan resolusi perekaman video.
Masalah temperatur bodi yang meningkat saat main gim memang wajar untuk sebuah HP kecil dengan SoC kelas premium. Andai saja ASUS memasang SoC kelas menengah, misalnya Snapdragon seri 7, kemungkinan besar masalah ini dapat teratasi.
Dengan SoC yang lebih rendah, harga produk pun bakal jadi lebih terjangkau.
Terlepas dari itu, Zenfone 10 merupakan opsi yang benar-benar perlu dipertimbangkan. Terutama jika Anda mencari smartphone ringkas, tampan, fiturnya lengkap, dan kemampuannya mantap. Terlebih harga yang ditawarkan cukup menarik.
Saat rilis di 29 September 2023, ASUS hadirkan promo menarik. Adapun promo menarik tersebut sebagai berikut.
- Zenfone 10 (8GB/128GB) Rp8.999.000 Discount 300K menjadi Rp8.699.000.
- Zenfone 10 (16GB/512GB) Rp11.999.000 Free Connex casing – senilai 899K.
Promo tersebut berlangsung dari 29 September 2023 sampai 15 Oktober 2023 di gerai berikut ini.
Offline: ERAFONE, ASUS Exclusive Store, ASUS Authorized Dealer
Online: Tokopedia, Eraspace, ASUS Online Store
Tertarik membeli ASUS Zenfone 10?