Sebelum Beli, Ketahui 10 Kelebihan dan Kekurangan POCO F4
Kedatangan POCO F3 pada 2021 mendapat apresiasi yang baik. Ponsel POCO F Series generasi ketiga tersebut dinilai mampu menghadirkan keunggulan yang sepadan dengan banderol harganya. Hal itulah yang coba kembali disajikan POCO melalui sang suksesor, POCO F4.
Ponsel yang dirilis di Indonesia pada Juni 2022 itu masih mengandalkan SoC Snapdragon 870 bikinan Qualcomm sebagai otaknya. Kendati demikian, POCO F4 memperoleh beberapa peningkatan yang membuatnya tetap layak dilirik untuk sebuah HP Rp5 jutaan.
Salah satu peningkatan tersebut adalah adanya fitur penstabil gambar berbasis optik (OIS) pada kamera utamanya. Lantas, apa hanya itu peningkatannya, dan seberapa layak POCO F4 untuk dipertimbangkan? Jawaban dari pertanyaan itu akan Anda temukan dalam artikel kelebihan dan kekurangan POCO F4 ini!
Spesifikasi POCO F4

Layar | AMOLED 6.67 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 870 |
RAM | 6 GB, 8 GB |
Memori Internal | 128 GB, 256 GB |
Kamera | 64 MP (wide) 8 MP (ultrawide) 2 MP (macro) |
Baterai | Li-Po 4500 mAh |
Kelebihan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Tokopedia |
Kelebihan POCO F4
Harga POCO F4 memang setengah dari ponsel premium. Kendati demikian, ia mempunyai beberapa kelebihan bertaraf premium. Apa saja itu? Berikut adalah seluruh kelebihan yang dimiliki POCO F4.
1. Desain

Ada beberapa perubahan mencolok yang bisa Anda lihat pada desain POCO F4. Pertama adalah modul kameranya. Modul kamera POCO F4 kini lebih luas dengan bentuk persegi panjang. Modul tersebut memiliki dua tingkatan.
Tingkatan pertama adalah sisi bawah sebagai tempat keterangan kamera dan lampu flash. Sementara itu, tingkatan kedua yang berada di sisi atas merupakan sarang bagi tiga lensa kamera.
Perubahan kedua soal desain POCO F4 terletak pada rangka dan penutup belakangnya yang flat (datar). Bentuk flat memang menjadi tren bagi banyak ponsel keluaran 2022. Buat sebagian orang, bentuk flat memberi kesan tegas dan minimalis.
Perubahan ketiga pada desain POCO F4 adalah dimensinya. Secara angka, HP ini sedikit lebih ringkas ketimbang POCO F3. Dimensinya adalah 163.2 x 76 x 7.7 mm dengan bobot 195 g, melawan POCO F3 yang punya ukuran 163.7 x 76.4 x 7.8 mm dengan berat 196 g.
Meski demikian, karena punya bentuk yang flat, POCO F4 akan memberi kesan lebih tebal ketimbang POCO F3 ketika digenggam. Adapun POCO F4 tetap mempertahankan material kaca pada penutup belakang dan material polikarbonat pada rangkanya.
HP ini pun masih mengantongi sertifikasi IP53. Artinya, POCO F4 tetap aman meskipun kemasukan sedikit debu, juga tidak masalah saat terkena percikan air. Tetesan air hujan bukan sebuah masalah.
POCO F4 hadir dalam tiga varian warna: Night Black, Moonlight Silver, dan Nebula Green. Dua varian warna pertama memiliki finishing glossy, sedangkan varian yang disebut terakhir punya finishing matte. Varian Nebula Green jelas akan lebih tahan terhadap noda sidik jari.
Menurut GSM Arena, POCO F4 memiliki build quality yang kokoh. HP ini pun dinilai GSM Arena aman digunakan meski tidak memakai case. Hal ini dapat diartikan bahwa si ponsel tidak licin saat dicengkeram.
Beberapa hal yang dapat Anda temukan di HP ini meliputi tombol power dan pengatur volume di sisi kanan. Tombol power POCO F4 merangkap sebagai sensor pemindai sidik jari. Lalu di sisi bawah terdapat mikrofon utama, speaker utama, port USB C, dan slot dua kartu SIM.
Sisi kiri ponsel kosong, sedangkan sisi atasnya diisi speaker sekunder, mikrofon sekunder, dan Infrared. Adapun sisi depan HP ini memiliki lubang kamera di bagian tengah atas. Diameter lubang kamera itu berukuran 2,76 mm saja, sehingga dapat meminimalkan distraksi saat melihat tampilan layarnya.
2. Tampilan dan Suara

Teknologi layar yang dipakai untuk memperkuat sektor tampilan POCO F4 sama seperti POCO F3. Adalah Panel AMOLED beresolusi Full HD+ (2400x1080 piksel) dengan bentang 6,67 inci. Panel layar ini memiliki rasio 20:9.
Layar POCO F4 juga masih mendukung refresh rate 120 Hz dengan touch sampling rate 360 Hz. Maka tampilan animasi terlihat mulus, sedangkan respons layar dalam menerjemahkan sentuhan cukup instan.
Terdapat dua setelan refresh rate yang bisa dipilih: default (otomatis) atau custom. Pada opsi default, sistem akan melakukan penyesuaian refresh rate berdasarkan aplikasi yang dibuka. Angka refresh rate disetel mulai 30 Hz, 60 Hz, 90 Hz, hingga 120 Hz.
Sementara itu, opsi custom memberi dua pilihan kepada pengguna untuk menetapkan refresh rate di angka 60 Hz atau 120 Hz pada seluruh tampilan.
Meski demikian, saat Anda memilih 120 Hz, sistem akan menurunkan refresh rate secara otomatis ke angka 60 Hz khusus ketika layar sedang diam atau menampilkan foto. Tujuannya tak lain demi menghemat konsumsi daya.
Meski dari segi teknologi sama dengan sang pendahulu, layar POCO F4 kini mengantongi sertifikasi Dolby Vision. Sertifikasi ini mengindikasikan bahwa layar dapat menampilkan konten HDR dan HDR10+ yang punya rentang dinamis tinggi.
POCO menyebut, layar HP ini memiliki rentang warna 100% DCI-P3, dengan rasio kontras 5 juta:1. Dalam pengujian yang dilakukan GSM Arena, tampilan warna POCO F4 memang masuk dalam rentang DCI-P3, khususnya saat mode warna Vivid dan Saturated diaktifkan.
Ketika mode Original yang aktif, layar akan menampilkan warna secara akurat pada rentang sRGB. Di samping tiga mode itu, Anda juga bisa melakukan penyesuaian karakter warna dan kontras berdasarkan preferensi pribadi.
Lebih lanjut, klaim POCO mengatakan bahwa layar HP ini mampu mencapai level kecerahan 900 nit (saat Hight Brightness Mode/HBM aktif), dan 1300 nit untuk pemutaran konten HDR.
Berdasarkan pengujian GSM Arena, HP ini bisa mencapai 1000 nit dengan HBM. HBM pada HP ini disebut dengan mode Sunlight display. Tingkat kecerahan 1000 nit sudah lebih dari cukup untuk menghadirkan keterbacaan tampilan di kondisi outdoor.
Abhik Sengupta dari India Today mengaku tak memiliki masalah saat menonton sejumlah film di platform streaming seperti Disney+ Hotstar dan Amazon Prime. Ia juga puas menonton video di YouTube dengan menggunakan POCO F4.
Sebagai informasi, POCO F4 memiliki sertifikasi Widevine L1. Maka film dari Netflix, Amazon Prime, dan sejenisnya bisa ditampilkan dalam resolusi Full HD.
Adapun layar POCO F4 telah mendukung fitur Always-on display untuk menampilkan berbagai macam notifikasi. Layar ponsel ini pun telah dilapisi Gorilla Glass 5 agar tahan terhadap goresan benda tajam.

Di sisi lain, layar dengan kualitas visual yang baik juga mesti didukung komponen penghasil audio yang oke. Hal demi menciptakan pengalaman multimedia yang lengkap. Untungnya POCO F4 telah dibekali speaker dengan konfigurasi ganda alias stereo.
Speaker stereo ponsel ini juga didukung teknologi Dolby Atmos agar pengguna dapat melakukan penyesuaian karakter suara. Berdasarkan pengetesan GSM Arena, kelantangan suara speaker POCO F4 masuk kategori bagus dengan skor -26,1 LUFS (Loudness Units Full Scale).
3. Dapur Pacu

Seperti yang sudah disinggung pada paragraf pembuka, POCO F4 memakai SoC Qualcomm Snapdragon 870, sama seperti POCO F3. Ada beberapa alasan kuat mengapa POCO tetap memilih Snapdragon 870 sebatai otak dari POCO F4.
Salah satunya adalah industri chipset mengalami paceklik inovasi akibat berbagai kejadian sepanjang 2020-2022. Mulai dari pandemi Covid-19, kelangkapan komponen cip, inflasi, serta perang Rusia-Ukraina.
Tak heran bila beberapa chipset keluaran baru justru memiliki kemampuan yang tak lebih baik ketimbang chipset lawas. Karena itu, langkah POCO untuk tetap menggunakan Snapdragon 870 pada POCO F4 bisa dinilai sebagai keputusan yang tepat.
Snapdragon 870 memiliki performa kencang. Ia masih jauh di atas seluruh chipset kelas menengah premium terbaru, termasuk Snapdragon 778G.
Adapun Snapdragon 870 merupakan chipset atau SoC keluaran 2021. SoC ini merupakan Snapdragon 865+ yang clockspeed core supernya telah digenjot.
Di dalam Snapdragon 870 terdapat delapan core CPU yang terbagi dalam tiga klaster. Ada satu core super Kryo 585 Prime (berbasis Cortex A77; 3,2 GHz), tiga core performa Kryo 585 Gold (Cortex A77; 2,55 GHz), dan empat core efisiensi Kryo 585 Silver (Cortex A55; 1,95 Ghz).
Selain itu, SoC ini juga mengandung GPU Adreno 650 (670 MHz), DSP Hexagon 698 (prosesor AI), ISP Spectra 480 (prosesor gambar), serta modem 5G eksternal X55. Seluruh komponen diikat melalui proses manufaktur 7 nm.
Pada dapur pacu POCO F4, Snapdragon 870 disokong oleh RAM LPDDR5 sebesar 6 GB atau 8 GB, serta memori internal UFS 3.1 berkapasitas 128 GB atau 256 GB. Konfigurasi memori 6/128 GB dan 8/256 GB adalah dua varian dijual di Indonesia.
Adapun POCO F4 menggunakan sistem pendinginan yang empat kali lipat lebih luas dibanding sistem pendinginan F3. Nama sistem tersebut adalah LiquidCool Technology 2.0.
Komponen yang ada pada LiquidCool Technology 2.0 di antaranya berupa tujuh lembar grafit peredam panas dan lempeng pendingin Vapor Chamber seluas 3112 mm². Oleh sebab itu, POCO F4 secara teori lebih mampu menjaga kestabilan performa di level tinggi ketimbang pendahulunya.
Apakah benar seperti itu? Untuk menjawabnya, mari kita tengok pengetesan dari para penguji. Untuk pengetesan dengan aplikasi benchmark sintetis, kami merujuk GSM Arena yang memakai POCO F4 dengan varian memori 6/128 GB.
Pada pengujian di aplikasi AnTuTu 9, HP ini mampu meraih skor yang tinggi yakni 698.586. Skor tersebut lebih tinggi dari Samsung Galaxy A52s (Snapdragon 778G; 506.432) dan realme 9 Pro+ (MediaTek Dimensity 920; 416.031).

Raihan pada AnTuTu 9 menjadi bukti pertama bahwa Snapdragon 870 masih lebih baik ketimbang chipset kelas menengah premium terbaru. Selanjutnya mari kita lihat hasil pengetesan di aplikasi GeekBench 5 untuk melihat skor kemampuan CPU.
Dari tes tersebut, skor singlecore yang diraih mencapai 975, sedangkan skor multicore-nya menyentuh 3190. Lagi-lagi skor tersebut tergolong tinggi dan layak untuk sebuah smartphone dengan chipset Snapdragon 870.


Pengetesan berikutnya yaitu guna mengetahui kemampuan olah grafis dari GPU Adreno 650. Pada aplikasi GFX Bench dengan skenario Manhattan ES 3.0 (onscreen), POCO F4 mampu meraih frame rate rata-rata di 114 fps.


Sementara itu, pada 3DMark Wild Life dengan skenario Vulkan 1.1 (offscreen 1440p), HP ini mencetak skor kemampuan grafis di 4357 poin. Tampak bahwa Adreno 650 masih perkasa.
Pengetesan berlanjut untuk menguji seberapa besar dampak sistem pendinginan yang baru pada jeroan POCO F4. Tes pada sesi ini memakai aplikasi CPU Throttle Test dan 3D Mark Wild Life Stress Test.

Hasil tes pada kedua aplikasi ternyata cukup bagus. Untuk CPU Throttle Test, ponsel terlihat hanya bisa mempertahankan kemampuan tertingginya sekitar dua menit pertama. Meski begitu, penurunan kemampuan setelah itu berjalan secara bertahap, tidak langsung anjlok.
