6 Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy Tab S9 FE+
Setelah sukses membuat masyarakat terkagum dengan Samsung Galaxy Tab S9 series (reguler, Plus, Ultra), kini perusahaan asal Korea Selatan tersebut mengeluarkan versi yang lebih murah, yakni Samsung Galaxy Tab S9 Fan Edition series (reguler dan Plus).
Varian "Fan Edition" ini mewarisi berbagai fitur flagship dari versi regulernya. Namun, untuk menjaga harganya tetap murah, ada sejumlah fitur yang dipangkas, seperti absennya panel layar AMOLED, versi S Pen yang diturunkan, hingga pemilihan chipset yang berbeda.
Untuk lebih jelasnya, ada baiknya Anda melihat poin-poin kelebihan dan kekurangan Samsung Galaxy Tab S9 FE+ pada tabel di bawah.
Setelah melihat tabel di atas, rasanya tidak lengkap jika tidak menilik spesifikasi dan penjabaran masing-masing poin secara lebih detail. Pembahasan tablet Samsung memang selalu menarik, karena fitur dan spesifikasinya memang bukan kaleng-kaleng dan sungguh menarik untuk dibahas. Yuk, check these out!
Spesifikasi Samsung Galaxy Tab S9 FE+
Layar | PLS LCD 12.4 inci |
Chipset | Exynos 1380 |
RAM | 8 GB |
Memori Internal | 128 GB |
Kamera | 8 MP (wide) 8 MP (ultrawide) |
Baterai | Li-Po 10009 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan Samsung Galaxy Tab S9 FE+
Jangan langsung remehkan kualitas dari tablet "Fan Edition" ini hanya karena harganya yang diturunkan. Sebab, Anda akan merasakan segudang fitur flagship yang nyaris tidak pernah dimiliki tablet lain di harganya. Tertarik? Ketahui lebih lanjut pada poin-poin berikut ini.
1. Layar Luas, Mendukung Refresh Rate Tinggi 90 Hz
Dengan harga yang lebih murah, Samsung mesti memangkas sejumlah fitur pada tablet "Fan Edition" ini. Salah satu fitur yang dipangkas adalah panel layar AMOLED yang kini hanya menggunakan IPS LCD biasa.
Anda mungkin tidak akan merasakan kecerahan tingkat tinggi seperti pada Galaxy Tab S9+, atau warna hitam yang benar-benar pekat. Akan tetapi, buat sebagian besar orang, kualitas layar IPS LCD di tablet ini akan begitu terasa menyenangkan lantaran tetap memiliki warna yang cukup colorful.
Ukuran layar varian Plus ini berada di 12,4 inci, tidak berbeda dengan Galaxy Tab S9+. Buat Anda yang memerlukan layar besar, saya menyarankan pakai Galaxy Tab S9 FE+ alih-alih Galaxy Tab S9 FE reguler dengan ukuran 10,9 inci.
Resolusi layar pun alami penurunan, tidak lagi 1752 x 2800 piksel seperti pada Galaxy Tab S9+ namun kini sedikit menyusut menjadi 1600 x 2560 piksel. Walau demikian, resolusi ini sudah terbilang tajam dibandingkan Full HD+ 1080p seperti tablet lain.
Untuk menunjang produktivitas dengan lancar, layar mendukung aspek rasio 16:10 yang dapat menampilkan work area lebih luas secara vertikal. Misalnya saat melihat dokumen spreadsheet, Anda akan melihat data pada barisan yang lebih banyak dalam sekali pandangan sekilas.
Layar turut mendukung refresh rate adaptif 90 Hz yang bisa menurun hingga 30 Hz jika tidak mendeteksi adanya aktivitas di layar. Ketika scrolling, bermain gim, atau navigasi antarmuka, layar akan berada di laju 90 Hz. Namun ketika layar tidak membutuhkannya (saat menonton video, layar tidak bergerak), laju akan menurun ke 30 Hz.
Secara overall, layar tablet ini memang bukan yang terbaik di dunia karena belum seindah AMOLED. Tapi, menurut kanal Android Digest di YouTube, sebagian besar orang tetap akan terpuaskan dengan ketajaman, kejernihan, dan layar dari Samsung Galaxy Tab S9 FE+ ini.
Speaker-nya kini hanya ada dua alih-alih empat seperti pada Galaxy Tab S9+ biasa, namun kualitas suaranya tetap terdengar mantap dan jernih lantaran memiliki tuning-an dari AKG.
2. Bodi Tahan Air
Tablet dengan IP68 masih tergolong jarang di tahun 2023. Satu dari segelintir tablet yang hadirkan ketahanan terhadap air adalah Samsung Galaxy Tab Active 4 Pro, yang juga turut dikemas dengan sertifikasi IP68.
Tablet tersebut namun diperuntukkan pada segmen industri yang lebih khusus, bahkan tablet tersebut turut memiliki sertifikasi militer agar tidak mudah rusak pada kondisi paling ekstrem sekalipun.
Sedangkan untuk tablet konsumer yang tahan air, sejauh ini (per Oktober 2023) saya baru menemukan Samsung Galaxy Tab S9 series (reguler, Plus, dan Ultra) dan juga varian "Fan Edition"-nya, yakni Samsung Galaxy S9 Tab FE dan FE+.
Sertifikasi IP68 membuat Galaxy Tab S9 FE+ ini tidak mudah rusak terendam di air pada kedalaman hingga 1,5 meter selama up to 30 menit. Ini tentu membuka banyak kesempatan baru pada pengguna. Yang semula enggan beraktivitas sembari berlibur ke tempat wisata, kini tidak perlu khawatir bawa tablet ke daerah perairan.
Tidak lupa, keberadaan material aluminium pada sisi frame dan back cover pada tablet ini juga turut meningkatkan ketahanan tablet terhadap benturan. Namun sayangnya, setelah saya telusuri, tidak ada mention apa pun terhadap keberadaan kaca pelindung layar di tablet, tidak seperti varian Galaxy Tab S9+ yang dilapisi Gorilla Glass.
Dari segi tampilan desain, kurang lebih tidak ada yang berbeda pada varian FE ini. Bodi belakang masih sama-sama tampilkan dua kamera yang disusun secara vertikal tanpa kehadiran camera bump (kamera tampak menyatu unibodi dengan back cover).
Namun satu hal yang saya notice adalah kini tidak ada indentation atau cekukan di bodi belakang, yang digunakan Galaxy Tab S9+ sebagai tempat menempelkan S Pen secara magnetis. Tapi tenang, S Pen tetap bisa menempel pada varian FE. Bedanya cuman kali ini tidak ada visual cue saja.
3. Ada Kamera Ultrawide di Depan, Cocok untuk Online Meeting
Sebagian orang mungkin menganggap peran kamera di sebuah tablet itu tidak begitu penting. Sebab, kebanyakan orang akan condong gunakan smartphone yang lebih mudah digapai ketimbang tablet untuk mengabadikan momen.
Namun tetap saja, ini tidak menghalangi langkah Samsung dalam menawarkan kamera mutakhir di tablet ini. Samsung Galaxy Tab S9 FE+ memiliki dual camera di belakang, yakni sensor 8 MP wide-angle dan 8 MP ultrawide.
Ini sedikit berbeda dengan Galaxy Tab S9+ reguler yang punya kamera utama 13 MP dan autofokus. Ya, kamera utama pada versi FE ini hanya mengusung fixed focus saja. Bukan cuman itu, kini LED Flash pun dihilangkan sehingga Anda akan lebih kesulitan hasilkan foto cerah di malam hari.
Untungnya dari segi perekaman video, Samsung Galaxy Tab S9 FE+ ini masih sama-sama dukung resolusi 4K dan 1080p di 30 FPS. Persis seperti versi Galaxy Tab S9+ biasa.
Yang menurut saya patut diacungi jempol adalah kamera depan, lantaran mengusung fungsi ultrawide dengan resolusi 12 MP. Keberadaan ultrawide ini jadi membuka jalan bagi perangkat untuk menawarkan fitur online meeting yang dinamis dan akomodatif.
Selain bisa tawarkan bidang pandang lebih luas pada selfie dan vlog, tablet ini menyajikan fitur auto framing (bisa diaktifkan melalui pengaturan) yang dapat menjaga wajah pengguna tetap berada di tengah walau bergerak ke pinggir.
Misalnya Anda sedang video call sendirian kemudian ada teman yang masuk frame, kamera depan akan otomatis zoom out agar kedua subjek bisa terpampang secara proporsional.
Hal lain yang saya suka adalah posisi kamera depan yang sudah disesuaikan untuk penggunaan lanskap. Jadi, saat menaruh tablet di atas meja, kamera yang Anda pandang itu lokasinya berada di tengah. Walau memang, mata Anda jadi akan terlihat melihat ke samping kalau lagi video call sambil berjalan di posisi portrait.
4. Dukungan S Pen yang Responsif
Saya selalu takjub dengan Samsung yang selalu menyertakan S Pen pada seri Galaxy Tab S, alih-alih mengharuskan pengguna beli stylus secara terpisah seperti pada seri iPad punya Apple.
Seperti yang bisa diduga, Anda dapat menemukan S Pen yang responsif dan intuitive tersebut dari dalam paket penjualan Samsung Galaxy Tab S9 FE+. Jika menilik pada ulasan JagatReview pada tablet Galaxy Tab S9 FE (non-Plus), sensasi S Pen masih terasa sama dengan Samsung Galaxy Tab S9 biasa.
Jadi buat yang hobi corat-coret di layar untuk hasilkan gambar indah, kini tidak perlu mahal-mahal beli Galaxy Tab S9+ karena S Pen pada versi FE-nya juga berfungsi sama baiknya.
Namun S Pen yang tersedia untuk tablet ini bukan versi yang perlu di-charge, alias tidak ada kapabilitas Bluetooth-nya. Jadi, S Pen tetap lancar pada aktivitas menggambar, menulis, serta navigasi, tapi tidak dapat difungsikan sebagai remote jarak jauh.
Kalau memang diperlukan, Anda bisa saja membeli S Pen Pro secara terpisah. S Pen Pro ini memiliki fungsionalitas yang lebih lengkap, dengan dukungan Bluetooth dan tombol khusus sebagai shortcut untuk jalankan perintah atau aplikasi.
Yang cukup menarik, S Pen bawaan juga memiliki sertifikasi IP68 yang sama seperti unitnya, sehingga memungkinkan pengguna untuk menulis dan menggambar saat tablet dialiri air.
5. Ada Samsung DeX, Tablet Bisa Dijadikan Alternatif Laptop
Kabar baik bagi yang membutuhkan pengganti laptop yang punya bodi ramping dan ringan, karena Samsung Galaxy Tab S9+ FE ini hadir dengan fitur Samsung DeX untuk menampilkan antarmuka mirip PC.
Cara Samsung DeX ini bekerja memang cukup berbeda dengan Galaxy S23 FE+, lantaran tidak mendukung display port. Alih-alih sajikan tampilan PC saat dihubungkan ke monitor, Samsung DeX dapat menjadi aktif saat tablet terhubung ke book cover.
Book Cover milik Samsung ini dijual secara terpisah, namun fiturnya sudah mencakup tata letak tuts keyboard yang lengkap beserta trackpad-nya. Jadi, menghubungkan back cover dengan tablet, ditambah dengan Samsung DeX, sungguh membuat pengalaman tablet ini berubah menjadi laptop.
6. Kekuatan Baterai yang Cukup Oke
Semula saya cukup mengkhawatirkan ketahanan baterai pada tablet ini. Sebab, dengan panel IPS LCD yang tidak sebagus AMOLED dari segi efisiensi daya, kemungkinan tablet akan cepat habis baterai. Terlebih lagi layar Plus ini punya ukuran yang terbilang cukup besar.
Untungnya rasa kekhawatiran saya tadi tidak terwujud di dunia nyata. Ini lantaran perangkat dikemas dengan baterai badag 10.090 mAh yang diadopsi dari Galaxy Tab S9+ versi biasa.
Saya pun langsung telusuri berapa lama durasi ketahanan tablet ini, dan menemukan bahwa tablet bisa tahan 2 hari dan 4 jam pada penggunaan stand by, dilansir dari YouTuber Taufik Nobo. Sementara untuk screen on time (SOT), perangkat ini sanggup bertahan hingga 5 jam 45 menit.
Tablet varian FE ini juga rupanya masih pertahankan daya charging yang sama seperti versi biasa, yakni 45 W. Daya ini memungkinkan perangkat untuk terisi penuh dari nol hanya dalam waktu 1 jam 31 menit.
Kekurangan Samsung Galaxy Tab S9 FE+
Di luar dari fiturnya yang dahsyat, tidak dipungkiri bahwa Samsung Galaxy Tab S9 FE+ tidak luput dari kekurangan. Apa saja? Simak berikut ini.
1. Performanya Bukan yang Terbaik di Kelasnya
Kinerja Exynos 1380 yang mengotaki tablet ini bisa dibilang setara dengan Snapdragon 778G atau Snapdragon 855. Ini merupakan penurunan sangat drastis dibanding versi Galaxy Tab S9+ yang gunakan Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy.
Exynos 1380 melakukan debutnya pada Samsung Galaxy A54 pada Maret 2023. Ia menggunakan fabrikasi 5 nm EUV serta memiliki empat inti Cortex A78 (2.4 GHz) dan empat unit Cortex A55 (2.0 GHz), serta kartu grafis Mali G68 dengan jumlah lima inti eksekusi.
Nilai skor AnTuTu v10 yang didapat tablet ini adalah 500 ribuan poin, dan ini setara dengan sejumlah smartphone di kelas harga mid-range. Dilansir dari kanal Booredatwork.com, tablet ini meraih skor Geekbench 6 sebesar 995 poin (single core) dan 2817 poin (multi-core).
Padahal, kendati mengalami penurunan harga dibanding versi regulernya, Samsung Galaxy Tab S9+ FE ini tetap tergolong mahal di harga mulai dari Rp8 jutaan.
Performa Exynos 1380 di tablet ini mungkin sebenarnya masih bisa ditoleransi, kalau saja tidak ada alternatif lebih murah yang ternyata punya performa lebih gahar. Ya, yang saya bicarakan adalah Xiaomi Pad 6 di harga Rp4,9 juta namun sudah menggunakan Snapdragon 870.
Lalu selain itu masih ada vivo Pad2 yang kendati tidak rilis di Indonesia secara resmi, memiliki harga Cina 2.499 yuan atau setara Rp5,4 juta dan sudah menggunakan Dimensity 9000. Selanjutnya Anda pun bisa menggunakan Huawei MatePad 11 2023 yang rilis resmi di Tanah Air pada harga Rp6,9 jutaan, tapi sudah menggunakan Snapdragon 865.
Jadi pada intinya, Samsung Galaxy Tab S9+ FE bukanlah tablet dengan performa terbaik di harganya. Apakah Anda masih bisa melakukan navigasi antarmuka dengan lancar tanpa hambatan pakai tablet ini? Jelas iya.
Tapi untuk hal-hal yang lebih berat seperti edit video atau bermain Genshin Impact di pengaturan Highest, pastinya ia tidak akan sebaik tablet-tablet lain yang sudah saya sebutkan tadi.
Terutama setelah saya melihat gameplay dari Genshin Impact di tablet ini pada video Booredatwork.com, rupanya tablet hanya lancar jaya apabila memainkannya pada pengaturan Low di 30 FPS. Sang author juga menyebutkan kalau tablet ini tidak dapat menawarkan high level gaming seperti pada tablet lain dengan performa lebih kencang.
2. Paket Penjualan Tidak Lengkap
Melihat pada video unboxing resminya di kanal YouTube Samsung, saya dapat mengetahui kalau Samsung Galaxy Tab S9+ FE ini hanya menyuguhkan kelengkapan PIN ejektor, kabel USB-C ke USB-C, buku panduan, dan S Pen. Ya, tidak ada charger 45 W yang disematkan pada paket penjualan.
Kekurangan lainnya, kendati tablet ini merupakan versi terjangkau dari Galaxy Tab S9+, namun kompatibilitas aksesorinya mash sama. Tidak ada versi murah dari book cover yang bisa Anda gunakan pada tablet ini, melainkan menggunakan jenis book cover yang sama dengan versi regulernya. Itu pun mengharuskan Anda membelinya secara terpisah.
3. Bobot Bodi Membengkak
Perihal desain bodi, Samsung Galaxy Tab S9 FE+ ini sebenarnya mengadopsi bahasa yang sama dengan versi regulernya. Misalnya dari jenis bahan material yang digunakan serta tampilan desain, tablet ini tidak berbeda dengan varian regulernya.
Namun entah mengapa, ketebalan dan berat bodi ini lebih besar dibanding Galaxy Tab S9+. Di saat Galaxy Tab S9+ punya bobot mulai dari 581 gram dengan ketebalan 5,7 mm, rupanya Galaxy Tab S9+ FE menghadirkan berat mulai dari 627 gram dengan ketebalan 6,5 mm.
Jadi buat Anda yang ingin gunakan tablet dalam waktu lama, kemungkinan tidak akan senyaman jika gunakan versi biasa.
4. Hanya Dukung USB 2.0
Sebelumnya saya sempat bilang kalau Galaxy Tab S9+ FE ini tidak mendukung display port. Ini dikarenakan port USB yang didukungnya hanya gunakan versi USB-C 2.0.
Teknologi USB 2.0 ini sudah tersedia sejak tahun 2000, dan memiliki kecepatan transfer yang sangat terbatas di angka 480 Mb per detik alih-alih USB-C 3.0 yang dukung antara 5-10 Gb per detik.
Oleh karena itu, tablet ini pun tidak akan ideal untuk keperluan presentasi, mengingat ia tidak dapat terhubung ke proyektor atau TV melalui kabel. Satu-satunya cara agar ia dapat terhubung ke monitor eksternal adalah via internet, dan itu pun hanya pada sejumlah TV yang kompatibel.
Simpulan
Samsung Galaxy Tab S9+ FE dibanderol dengan harga rilis Rp8.499.000 untuk varian hanya Wi-Fi dan memori RAM 8 GB/128 GB. Sedangkan, varian seluler 5G-nya memiliki harga Rp10.999.000 pada konfigurasi memori RAM 12/256 GB.
Kendati mahal, namun harga tersebut masih jauh lebih murah dibandingkan Samsung Galaxy Tab S9+ dengan harga rilis mulai dari Rp17 juta. Namun saya cukup menyayangkan penyunatan performa yang terjadi pada versi FE.
Untungnya saja, masih banyak fitur flagship yang dipertahankan, seperti Samsung DeX, IP68, bodi dengan bahan metal, hingga kamera depan yang memiliki fitur auto framing.
Di luar dari performanya yang menyusut tajam, Anda pun mesti memaklumi ketebalan dan bobotnya yang membengkak. Tampaknya ini tidak akan jadi masalah jika Anda gunakan tablet pada mode PC (dihubungkan ke book cover, disimpan di atas meja). Namun untuk digunakan sambil berjalan atau rebahan, ini bisa jadi cukup menyulitkan.
Jika Anda butuh pengganti laptop yang layak tanpa memedulikan performanya yang kalah saing, Samsung Galaxy Tab S9 FE+ ini sungguh layak dipertimbangkan.