carisinyal web banner retina

Ketahui 7 Perbedaan Panel Layar QLED dan OLED

Ditulis oleh Ahmad Tsalis
ARTIKEL INI ADA VERSI INGGRISNYA!
Jika meng-update artikel ini, WAJIB tulis link-nya di sheet ini

Anda mungkin sudah sering menjumpai TV dengan panel layar OLED saat pergi ke mall atau ke toko elektronik. Panel layar OLED memang cukup populer. Aplikasinya di televisi sudah dimulai dari 2007.

Perangkat elektronik lain seperti laptop dan smartphone pun banyak yang memakai OLED. Namun, bagaimana dengan QLED? Apakah panel layar ini mirip dengan OLED ataukah jenis yang beda?

Jangan bingung soal keduanya. Pasalnya, saya dan tim Carisinyal akan menjawab apa itu QLED dan OLED dalam artikel ini. Saya juga akan mengajak Anda untuk mencari perbedaan panel QLED dan OLED yang sering dijumpai di televisi. Karena itu, baca artikel ini sampai akhir, ya!

Perbedaan Panel QLED dan OLED

Kira-kira ada tujuh perbedaan yang saya temukan mengenai panel QLED dan OLED. Semua mencakup material, mekanisme kerja, sampai sifat-sifat yang dimiliki keduanya. Yuk, simak satu per satu!

1. QLED Adalah LCD, OLED Tidak Pakai LCD

QLED

QLED sebetulnya adalah istilah yang dipopulerkan Samsung pada sejumlah lini produk TV-nya. Istilah ini mereka pakai sejak 2017. Walaupun begitu, produsen TV lain juga ada yang memakai teknologi QLED, misalnya TCL.

Nama QLED diambil dari teknologi quantum dot + LED. Secara teknis, QLED masuk dalam jajaran keluarga TFT-LCD, sama seperti SVA, WVA, IPS, dan PLS.

Panel LCD tersusun atas beberapa lapisan. Terdapat lampu backlight sebagai sumber cahaya, polarisator, kristal cair LCD (pembentuk piksel), filter warna, dan transistor.

Dalam panel QLED, backlight yang dipakai adalah lampu LED dengan cahaya biru, sama seperti panel TFT-LCD lainnya. Lapisan quantum dot dipasang di antara backlight dan filter warna. Quantum dot adalah sebuah partikel semikonduktor berbentuk kristal yang ukurannya 2 sampai 10 nanometer. Di dalamnya, tesimpan partikel hijau dan merah.

qledSumber: Viewsonic
Struktur dasar QLED

Saat partikel itu menyatu dengan cahaya biru, terciptalah sinar putih yang cahayanya diklaim lebih murni ketimbang lampu LED putih biasa. Hal itu membuat kontras, akurasi warna, dan kecerahan meningkat. Serta mengurangi kejadian losses sehingga energi yang diperlukan lebih irit ketimbang layar TFT-LCD lain.

Mekanisme ini berbeda dari panel TFT-LCD yang lain, misalnya panel IPS. Pasalnya, sinar putih dihasilkan dari cahaya biru yang melewati lapisan fosfor kuning. Sinar putih yang dihasilkan pun kurang murni dibanding yang diciptakan oleh panel QLED.

Singkatnya, QLED adalah panel layar LCD dengan reproduksi warna terbaik. Sementara itu, OLED adalah panel yang mekanismenya berbeda.

OLED tidak memerlukan backlit karena sifatnya adalah emisif alias memancarkan cahaya. Panel OLED cuma memerlukan filter untuk menghasilkan warna tertentu. Bahkan, sebagian panel layar OLED tidak memerlukan filter warna.

Panel OLED yang tak menggunakan filter dilengkapi dengan LED biru, merah, dan hijau. Sementara itu, panel OLED yang memakai filter menggunakan LED putih. OLED yang memakai filter biasanya ada pada televisi, sedangkan yang tanpa filter umumnya ada di smartphone.

QD-OLED
Struktur QD-OLED

Komponen pembentuk OLED jelas lebih minim ketimbang LCD. Selain lampu LED yang jumlahnya bejibun, ada juga polarisator. Komponen ini gunanya untuk mencegah pantulan sinar cahaya luar, sehingga tampilan layar tetap terlihat. Adapun P-OLED dan AMOLED adalah variasi dari OLED.

Pada 2022, muncul varian baru panel layar OLED, yakni QD-OLED. Panel ini menggabungkan teknologi OLED dan lapisan quantum dot. Lapisan quantum dot digunakan untuk menggantikan filter warna.

Perbedaan mendasar antara QLED dan QD-OLED terletak pada fungsi lapisan quantum dot. Pada panel QLED, lapisan quantum dot digunakan untuk menciptakan sinar putih yang lebih terang.

Sementara itu, lapisan quantum dot di panel QD-OLED digunakan untuk menciptakan warna. Teknologi QD-OLED sudah digunakan oleh TV Samsung dan Sony.

2. QLED Lebih Tebal dari OLED

TFT-LCD vs OLEDSumber: Researchgate
Perbedaan struktur LCD dan OLED

Seperti yang sudah saya singgung di poin pertama, QLED adalah bagian dari keluarga panel TFT-LCD. Oleh sebab itu, strukturnya lebih kompleks ketimbang layar OLED. Komponen yang diperlukan untuk membuat satu panel yang utuh lebih banyak.

Alhasil, QLED sudah pasti punya dimensi yang lebih tebal daripada OLED. Menurut salah satu pabrik pembuat layar di Jepang, Futaba, ketebalan panel TFT LCD adalah 5—15 mm. Maka ketebalan QLED juga berkisar segitu.

Sementara itu, ketebalan panel OLED sekitar 0,9—2,5 mm. Selain lebih tipis, panel OLED juga disebut lebih ringan dibanding panel keluarga TFT-LCD.

Saya mengambil contoh dua televisi Samsung dengan teknologi QLED dan OLED. Pertama, Samsung QLED 4K Q70B 65 inci yang punya ketebalan 25,7 mm dan bobot 21,4 kg.

Samsung QLED 4K Q70B 65

Kedua, Samsung OLED 4K S95C 65 inci punya ketebalan 11 mm dan bobot 18,9 kg.

Samsung OLED 4K S95C 65

Hal ini membuktikan bahwa televisi QLED dengan ukuran yang sama akan selalu lebih tebal dan lebih berat ketimbang OLED.

3. Kontras Warna OLED Lebih Tinggi

samsung S95C s90c

Kepraktisan rancangan panel layar OLED saya pikir membuat tampilan warnanya lebih murni dan pekat. Orang bilang tampilan warnanya cetar. Hal tersebut merupakan sifat alamiah yang dimiliki oleh OLED.

Tak heran bila banyak yang suka dengan karakter warna panel ini, terutama untuk keperluan hiburan. Misalnya saja main game atau nonton video HDR. Kontras dan rentang dinamis yang dihasilkan panel layar OLED memang luar biasa.

Panel layar dari keluarga TFT-LCD memang ketinggalan dalam hal ini. Namun, para inventor tak berhenti berupaya agar LCD tidak ketinggalan banget. Kemunculan teknologi quantum dot yang menghasilkan layar QLED jadi buktinya.

Kontras warna panel layar QLED memang sudah bagus, tetapi masih berada di bawah OLED. Dalam hal ini, layar OLED mampu ciptakan warna gelap yang absolut.

QLED - dengan teknologi peredupan paling mutakhir - tetap tak bisa hasilkan hitam yang pekat. Pasalnya, akan selalu ada cahaya yang lolos dari filter dan itu menyebabkan hitamnya agak pucat, sedikit keabuan.

4. OLED Umumnya Lebih Hemat Daya

tv oled samsung

Ketika sedang menciptakan warna hitam, panel layar OLED tinggal mematikan sejumlah piksel. Mekanisme dalam menciptakan warna hitam ini berbeda dari QLED.

QLED dan seluruh layar keluarga LCD akan terus membiarkan backlight menyala apa pun warna yang ditampilkan. Ketika warna hitam yang tampil, filter akan memblok cahaya supaya tidak diteruskan ke piksel (kristal LCD).

Dengan perbedaan mekanisme ini, maka jelas OLED relatif lebih hemat daya ketimbang QLED. Meskipun begitu, untuk kasus televisi, konsumsi daya juga ditentukan oleh sejumlah fitur yang disematkan.

5. Tingkat Kecerahan QLED Lebih Baik, Viewing Angle Bagus OLED

viewing angle oledSumber: Futaba

Kebanyakan televisi QLED dan OLED sudah punya tingkat kecerahan yang mumpuni, khususnya untuk menyajikan konten HDR dengan rentang dinamis yang baik. Namun, untuk masalah ini, QLED bisa lebih baik.

Umumnya, televisi QLED punya tingkat kecerahan 500—2000 nit. Namun, Samsung QN100B Neo QLED TV diklaim bisa meraih tingkat kecerahan puncak 5000 nit.

Sementara itu, televisi OLED punya rentang kecerahan 500 - 1000 nit. Sejumlah televisi LG OLED yang sudah mengadopsi teknologi META disebut bisa mencapai tingkat kecerahan 2100 nit.

Tingkat kecerahan layar QLED yang lebih tinggi membuktikan bahwa teknologi quantum dot memang efektif, bukan cuma gimmick. Di sisi lain, viewing angle panel layar ini masih sedikit di bawah OLED.

Teknologi quantum dot sebenarnya sudah turut meningkatkan viewing angle, selain tingkat kecerahan dan gamut warna. Hanya saja, tetap ada pergeseran warna ketika tampilan layar dilihat dari sudut dan jarak yang berbeda. Hal ini tidak terjadi pada panel layar OLED.

6. Usia Pemakaian QLED Lebih Panjang

layar QLED

Baik layar QLED maupun OLED sudah pasti mengalami penurunan kemampuan seiring pemakaian yang lama. Kecerahan layar pun akan lambat laun menurun.

Beberapa literatur yang saya baca menyebut bahwa kedua teknologi panel QLED punya umur pakai hingga 60 ribu jam, sedangkan panel OLED 30 ribu jam.

Kalau sehari bisa dipakai 3 jam, televisi QLED bisa tahan sampai 54 tahun. Sementara itu, televisi OLED awet hingga 27 tahun. Daya tahan QLED memang lebih tinggi ketimbang OLED.

Pasalnya, panel QLED punya sifat yang serupa dengan panel berbasis LCD lainnya. Monitor atau TV berpanel QLED tidak mengalami efek burn-in seperti layar OLED. Meskipun tidak semua perangkat yang layarnya memakai panel OLED mengalami burn-in.

7. Harga TV QLED Relatif Lebih Murah

harga layar QLED

Layar QLED dan OLED menurut saya sama-sama bisa tampilkan gambar dengan baik. Televisi dengan kedua teknologi pun tersedia dalam berbagai ukuran yang jumbo serta resolusi 4K dan 8K.

Hanya saja, jika Anda mencari televisi dengan ukuran yang besar, rasanya akan lebih hemat jika memilih televisi QLED.

Saya iseng mencari harga televisi yang dijual pada 2023 di salah satu e-commerce yang ada di Indonesia
Misalnya, Samsung The Serif QLED 4K Smart TV 50 inci dijual dengan harga Rp12 jutaan. Sementara itu, LG OLED48C3PSA Smart TV 4K 48 inci harganya Rp17 jutaan. Selisih harganya lumayan, bukan?

harga samsung tv QLED

Saya juga coba bandingkan harga TV QLED dan OLED di situs Samsung Amerika. Monitor Samsung QLED dengan layar 55 inci (tipe Q6C) dijual dengan harga $749.99. Bandingkan dengan layar Samsung OLED S95C di bawah ini.

harga samsung tv OLED

Dari informasi yang ada di gambar tersebut, terlihat kalau TV Samsung OLED S95C dengan layar 55 inci dijual dengan harga $1,899.99. Selisih harganya cukup jauh, bisa mencapai $1,150. Namun selisih ini juga wajar mengingat panel OLED merupakan panel layar terbaik yang bisa suguhkan warna lebih tajam dan jernih.

Simpulan

Sebagian orang mungkin bingung dengan istilah televisi dengan panel layar QLED. Memang benar bahwa menggunakan lampu latar LED. Namun, sejatinya QLED adalah panel dari keluarga LCD. Mekanisme kerjanya sangat berbeda dari OLED.

Kendati demikian, QLED mengalami banyak peningkatan dibanding teknologi panel layar LCD sebelumnya. Untuk konsumsi konten dan kreasi konten, layar QLED sudah mencukupi.

Bahkan layar QLED punya harga yang relatif lebih miring dibanding OLED. Dengan begitu, layar QLED bisa menjadi alternatif jika Anda ingin memiliki televisi atau monitor bagus, tetapi terbentur masalah biaya. Semoga kini Anda sudah apa bedanya QLED dan OLED.

Kategori:
Tag:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram