7 Kelebihan dan Kekurangan Redmi Note 13 Pro+ 5G

Redmi Note 13 Pro series telah menunjukkan batang hidungnya di pasar global pada Januari 2024. Di antara empat ponsel yang rilis, Redmi Note 13 Pro+ 5G hadir sebagai varian paling tinggi, baik itu secara harga maupun fitur yang ditawarkan.

Ponsel versi Pro+ ini memiliki penawaran menarik dari semua aspek, seperti desain menawan, build quality yang superior, performa dapur pacu yang kompeten, serta kamera 200 MP yang tak hanya memamerkan resolusi tinggi melainkan memang mampu berikan hasil foto yang bagus.

Layar smartphone juga tampaknya mengambil inspirasi dari spesifikasi HP di kelas flagship. Walau begitu, harga dari Redmi Note 13 Pro+ sendiri menempatkannya pada jajaran HP kelas menengah (mid-range), yakni sekitar 4 jutaan. Berikut ini tabel berisikan kelebihan dan kekurangan Redmi Note 13 Pro+.

Dilihat pada tabel di atas, Redmi Note 13 Pro+ punya potensi tinggi untuk mendominasi pasar dengan segala fitur mahal yang diberikannya. Apalagi berada di rentang harga terjangkau membuatnya cukup menarik di kalangan penggiat gawai Indonesia.

Tabel di atas hanya sebagai gambaran sekilas saja. Pastikan untuk simak penjabaran lengkap kelebihan dan kekurangan Redmi Note 13 Pro+ 5G berikut ini, ya.

Spesifikasi Redmi Note 13 Pro+ 5G

Kelebihan Redmi Note 13 Pro+ 5G

Redmi Note 13 Pro+ disebut-sebut sebagai HP Redmi Note pertama yang menawarkan desain layar melengkung. Mau tahu kelebihan lainnya? Simak pada poin-poin berikut ini.

1. Tampilan Desain Minimalis yang Menawan + Sertifikasi IP68

Xiaomi menyebut ponsel ini sebagai HP Redmi series pertama yang menghadirkan layar melengkung (curved display). Hal ini menjadikan bezel di kiri dan kanannya sangat tipis, sehingga menghadirkan rasio bodi-ke-layar (screen-to-body ratio) yang sangat tinggi yakni sekitar 89,7 persen.

Tidak seperti kebanyakan HP yang hanya menipiskan bezel di kiri dan kanan, ponsel ini juga memiliki bezel yang tipis di sisi dagu, yakni hanya 2,37 mm.

Beralih ke sisi belakang, Redmi Note 13 Pro+ menggunakan desain dual-tone yang unik dengan penyusunan kamera yang estetik. Dua kamera disusun vertikal di sebelah kiri, di sebelah kanannya ada kamera kecil yang jika dilihat secara keseluruhan menyerupai susunan zig zag.

Konsep dual-tone ini membuat tampilan warna pada sisi atas dan bawah terlihat berbeda, sehingga tidak terlalu memberikan kesan "kosong" walau tampilannya sendiri memang tergolong minimalis.

Ponsel ini tersedia dalam sejumlah varian warna yaitu Midnight Black, Moonlight White, Aurora Purple, Fushion Purple, dan Camo Green. Redmi Note 13 Pro+ turut dibekali ketahanan yang baik terhadap air, termasuk di antaranya IP68 (bisa tahan di kedalaman air hingga 1,5 meter selama 30 menit).

Serta, ada wet touch untuk meningkatkan responsivitas layar terhadap sentuhan jari. Ini menjadikannya nyaman dan pas untuk penggunaan di luar ruangan, terutama ketika sedang sering gerimis.

Menurut Gadgets360, Redmi Note 13 Pro+ dikemas dalam bodi belakang berbahan vegan leather yang nyaman di tangan. Dengan layar melengkungnya, ponsel ini disebut memiliki kenyamanan yang baik saat digenggam pakai satu tangan.

Dilansir dari Business Standard, ponsel ini juga menyajikan kenyamanan berlebih saat disentuh berkat bahan kulitnya yang empuk, memberikan kesan tekstur seperti karet. Selain memudahkan penggenggaman pakai satu tangan, ponsel juga tidak mudah dihinggapi noda sidik jari.

Xiaomi turut bekali HP ini dengan lapisan pelindung Gorilla Glass Victus yang membuat layar tidak mudah rusak, meski sudah terjatuh dari ketinggian 2 meter ke permukaan keras.

Jika ada satu hal yang bisa dikeluhkan mengenai bodi Redmi Note 13 Pro+, hal tersebut mengacu pada ketebalan ponsel di angka 8,9 mm. Adapun bobot bodinya mencapai antara 199 gram hingga 204,5 gram. Ini bukan bobot paling ringan di industri smartphone.

Terlepas bobotnya yang berat tersebut, perlu diakui kalau desain Redmi Note 13 Pro+ memang sudah naik kelas dengan sensasi kulit imitasi yang empuk dan sisi-sisi layar melengkung yang nyaman digenggam. Ditambah, serangkaian fitur ketahanannya pun membuat build quality HP ini sangat baik agar tidak mudah rusak.

2. Kualitas Layar Sekelas Flagship dengan Ketajaman Tinggi

Saya bisa bilang kualitas layar Redmi Note 13 Pro+ sekelas flagship karena sudah kantongi berbagai fitur unik dan menarik. Salah satunya adalah cakupan sertifikasi layar Dolby Vision dan HDR10+ yang umumnya hanya bisa ditemukan di kelas flagship Rp10 jutaan.

Lalu, panel layar yang digunakan juga merupakan AMOLED dengan cakupan 68 miliar warna, memiliki ukuran layar 6,67 inci pada resolusi tajam 1,5K alias 1220 x 2712 piksel. Adapun pada kemulusan layarnya, ponsel mengusung refresh rate 120 Hz yang 2x lipat lebih mulus dari 60 Hz biasa.

Agar tetap nyaman dilihat pada kondisi terik matahari, layar Redmi Note 13 Pro+ diberi dukungan kecerahan layar puncak mencapai 1.800 nit.

Sumber Gadgets360 melayangkan banyak pujian pada layar ponsel ini. Katanya, layar ponsel sangat nyaman dipakai untuk gaming, aktivitas multimedia, serta menonton film di Netflix. Tulisan-tulisan tampak begitu tajam dengan tampilan foto/gambar yang memukau.

Sensor sidik jari yang tertanam di layar juga memiliki responsivitas yang tinggi dan akurat. Menilik keseluruhan fitur layar di Redmi Note 13 Pro+, sang author sampai bilang bahwa ini adalah ponsel Redmi Note series terbaik dari sisi tampilan layar.

Melansir Business Standard, layar smartphone sungguh menampilkan kontras rasio yang tinggi antara hitam dan putih, serta memiliki kompatibilitas HDR10+ yang baik pada sejumlah aplikasi film, seperti Amazon Prime Video, Disney+ Hotstar, dan Netflix.

3. Performa Memadai di Kelas Menengah

Redmi Note 13 Pro+ punya daya saing yang tinggi dengan performanya yang menawan di kelas menengah. Ponsel tersebut menggunakan chipset MediaTek Dimensity 7200 Ultra yang memiliki fabrikasi 4 nm dari TSMC.

Chipset keluaran September 2023 ini memiliki dua unit performa Cortex A715 (2.8 GHz) dan enam inti hemat daya Cortex A510 (2 GHz). Sedangkan pada aktivitas rendering grafisnya mengandalkan GPU Mali G610 MP4.

Dimensity 7200 Ultra mendukung tipe RAM LPDDR5 pada frekuensi hingga 3.2 GHz pada kapasitas 16 GB, serta standar memori UFS 3.1. Sementara, dukungan kameranya mencakup hingga single camera 200 MP serta mampu merekam video 4K di 30 FPS.

Sang chipset MediaTek ini menganut dukungan dual 5G standby dan agregasi operator, sekaligus dibekali MediaTek HyperEngine 5.0 untuk kemampuan gaming yang ditingkatkan.

Redmi Note 13 Pro+ tersedia dalam beberapa varian memori, yaitu RAM 8 GB dengan storage 256 GB, RAM 12 GB dengan storage 256 GB, serta RAM 12 GB pada storage 512 GB. Mengikuti dukungan chipset-nya, Xiaomi bekali HP ini dengan tipe RAM LPDDR5 dan penyimpanan UFS 3.1.

Performa benchmark pada Redmi Note 13 Pro+ tergolong unggul di kelas mid-range. Pada pengujian Geekbench 6, ponsel mendapatkan skor 1.122 poin pada single core dan 2.598 poin pada multi-core.

Adapun pada AnTuTu v10, skor yang diraih mencapai 721.512 poin, dilansir dari Gadgets360. Skor demikian menandakan Dimensity 7200 Ultra setara dengan Snapdragon 870.

Laman Business Standard menyampaikan, Redmi Note 13 Pro+ memiliki kombinasi yang baik antara performa kencang serta efisiensi daya tinggi. Disebutkan bahwa aktivitas ringan sehari-hari terasa begitu mulus dan lancar. Bahkan untuk aktivitas dengan permintaan daya CPU tinggi, ponsel ini dapat menanganinya tanpa hambatan.

Hasil penelusuran kanal lctfix.net menyebutkan, Redmi Note 13 Pro+ memiliki performa yang bagus saat memainkan Genshin Impact. Saat berada di pengaturan Low 60 FPS, permainan menampilkan frame rate stabil di antara 40-52 FPS.

Lalu, ketika gim yang sama dimainkan pada pengaturan Highest 60 FPS, permainan menunjukkan frame rate antara 30 FPS hingga 40-an FPS. Kadang turun ke 24-28 FPS namun ini cukup jarang terjadi.

4. 200 MP Triple Camera dengan Detail Memukau

Perihal kamera, Redmi Note 13 Pro+ dibekali dengan tiga sensor belakang. Yang pertama merupakan sensor utama 200 MP (Samsung ISOCELL HP3) pada bukaan f/1.7, memiliki fitur PDAF segala arah dan sudah dibekali OIS (Optical Image Stabilization).

Kamera keduanya adalah sensor ultrawide 8 MP dengan sudut keluasan 120 derajat. Kamera ini berjalan pada fixed focus dan tidak memiliki autofokus seperti pada kamera utama. Lalu, kamera ketiganya adalah sensor makro 2 MP pada bukaan f/2.4.

Adapun selain itu, kamera utama 200 MP mencakup teknologi pixel binning 16-in-1, dukungan Super QPD untuk autofokus yang lebih cepat dan akurat, serta lapisan lensa 7P.

Tak hanya dibekali kemampuan OIS, kamera utama ponsel juga mendukung EIS (Electronic Image Stabilization) yang dapat meredam guncangan saat merekam video sambil bergerak atau berjalan.

Terdapat sejumlah fitur software kamera untuk meningkatkan kualitas hasil foto, seperti mode portrait dengan beautify, mode malam, Pro Mode, HDR, makro, assist cam, ProCut, AI SkyScraping, Magic Cutout, dan masih banyak lagi.

Ulasan dari Business Standard mengatakan bahwa kamera ponsel ini sungguh layak dipuji untuk di kelas harganya. Kamera utamanya disebut mampu berikan hasil foto memukau secara konsisten pada kondisi pencahayaan yang beragam.

Namun, pada pemotretan malam hari, proses shutter memang makan waktu yang lebih lama. Di sinilah fitur OIS sangat membantu, karena dapat menstabilkan kamera HP agar tidak goyang saat proses shutter berlangsung.

Masih bicara pemotretan malam hari, kamera ultrawide-nya sungguh struggle alias kesulitan dalam menghasilkan foto yang cerah. Detailnya agak buram, serta warnanya pun tidak begitu menyala.

Kamera utama dan ultrawide juga diketahui menghasilkan warna foto yang agak berbeda. Kamera utama lebih menampakkan sisi warna yang vivid alias mencrang, sedangkan kamera ultrawide memberikan hasil foto yang lebih natural. Berikut ini beberapa sampel fotonya.

Sumber: Forbes.com/Ben Sin

Sumber: Forbes.com/Ben Sin

Sumber: Phone Arena

Sumber: Phone Arena

Sumber: Phone Arena

Tidak lagi mesti merasa dibatasi saat hari sudah malam, Redmi Note 13 Pro+ menyajikan kamera yang kompeten untuk pemotretan malam hari. Pada bagian kamera depan, ponsel mengusung resolusi 16 MP pada bukaan f/2.4.

Kemampuan perekaman videonya turut patut diacungi jempol, smartphone dapat hasilkan video 4K di 30 FPS dan 1080p di 60 FPS pada kamera belakang. Sedangkan, pada kamera depan, fitur perekaman video mendukung resolusi 1080 di frame rate 60 FPS.

5. Baterai Tahan Lama dengan Fast Charging 120 Watt yang Ngebut

Redmi Note 13 Pro+ menyediakan kapasitas baterai 5.000 mAh. Kapasitas ini adalah standar di industri smartphone. Dengan kapasitas tersebut, perangkat dapat bertahan hingga satu hari atau bahkan dua hari pemakaian normal.

Ponsel ini namun sayangnya tidak seperti sejumlah HP flagship yang dibekali panel LTPO AMOLED. Pasalnya, panel LTPO AMOLED dapat menekan batas bawah refresh rate lebih rendah lagi (hingga 1 Hz) demi menghemat baterai.

Akan tetapi, ketahanan baterai ponsel ini tentu lebih baik dari mayoritas ponsel terjangkau yang masih pakai panel IPS LCD. Sebab, panel IPS memang dikenal lebih boros baterai dibandingkan AMOLED.

Untuk detail ketahanan baterai Redmi Note 13 Pro+, bisa disimak hasil penelusuran oleh Phone Arena. Disebutkan bahwa Redmi Note 13 Pro+ mampu bertahan hingga 9 jam 33 menit pada video streaming, 11 jam 56 menit pada aktivitas browsing, dan 9 jam 17 menit memainkan gim 3D.

Lalu, berdasarkan penelusuran Gadgets360, Redmi Note 13 Pro+ dapat bertahan hampir seharian penuh setelah dipakai gaming beberapa jam dan streaming film di Amazon Prime Video. Sementara pada pemakaian sedang, baterai bertahan hingga 36 jam.

Adapun ketika melakukan pengujian video looping, ponsel bertahan hingga 9 jam 55 menit yang sang author Gadgets360 sebut sebagai decent alias cukup layak. Ponsel pun dibekali dengan 120W HyperCharge yang disebutnya dapat isi baterai hingga penuh di bawah 20 menit.

6. Kualitas Audio Berkelas dengan Stereo Speaker

Selain menawarkan layar yang ideal, Redmi Note 13 Pro+ juga disuguhkan dengan kualitas audio menarik. Ponsel ini memiliki dual stereo speaker yang dapat perdengarkan suara output dari arah atas dan bawah.

Berbeda dengan speaker tunggal, Anda bisa merasakan suara spasial yang terdengar dari arah yang berbeda. Separasi suara kanan dan kiri akan lebih jelas terdengar, memberikan imersi lebih mendalam saat menonton atau mendengarkan lagu.

Gadgets360 menyebutkan hasil suara ponsel ini terdengar bagus di segmen harganya. Laman Business Standard berujar kalau suara terdengar imbang dan jernih kendati kurang terasa lantang.

Xiaomi bekali HP ini dengan teknologi pemrosesan audio Dolby Atmos sehingga dapat meningkatkan kualitas suara saat bermain gim dan binge-watching drama di platform video.

Selain tawarkan fitur audiovisual yang tinggi, Redmi Note 13 Pro+ 5G juga memiliki efek getaran yang kuat dan bertenaga, memberikan sensasi mengetik di layar yang menyenangkan.

7. Unggul dari Segi Konektivitas

Dimensity 7200 Ultra pada ponsel ini mendukung jaringan seluler dual 5G. Adapun untuk jaringan Wi-Fi-nya, mendukung protokol Wi-Fi 6 dengan kecepatan maksimal lebih tinggi dibandingkan Wi-Fi 5 (9,6 Gbps vs. 3.5 Gbps).

Serangkaian konektivitas lain pun turut hadir untuk mempermudah kehidupan pengguna. Misalnya, ada port infrared yang sudah menjadi ciri khas HP Xiaomi dan POCO, mampu mengubah kanal TV dan suhu AC tanpa harus terhubung ke internet.

Selain itu, NFC (Near Field Communication) juga turut dihadirkan demi dapat mengisi saldo eMoney tanpa mesti menghampiri ATM atau minimarket terdekat. Adapun pada kelengkapan sensornya, Redmi Note 13 Pro+ disertai sensor sidik jari di layar, giroskop, akselerometer, kompas, dan proksimitas. Tidak ada satu pun sensor yang hilang dari HP kelas menengah ini.

Mungkin jika ada satu hal yang bisa saya keluhkan dari konektivitas sang ponsel, hal itu adalah penggunaan USB-C yang hanya pakai versi 2.0. Sebenarnya USB-C 2.0 bukanlah hal yang buruk. Hanya saja, segelintir pesaingnya sudah bawakan USB-C 3.0 yang dapat digunakan untuk display output.

Sayangnya, di kelas harganya, memang masih jarang ponsel yang membawakan USB-C versi 3. Saya rasa kalau Xiaomi berhasil bawakan port USB-C 3 di harga Rp4-6 jutaan, ini bakal menjadi fitur yang membuatnya menonjol di antara pesaingnya.

Kekurangan Redmi Note 13 Pro+ 5G

Tidak ada yang sempurna, termasuk Redmi Note 13 Pro+ 5G yang menawarkan segudang kelebihan yang jarang ditemui pada HP kompetitornya. Berikut ini adalah sejumlah hal yang mesti diperhatikan sebelum meminang Redmi Note 13 Pro+ 5G.

1. Rilis dengan Versi Android yang Outdated

Redmi Note 13 Pro+ dikemas dengan versi Android 13 saat rilis, berantarmuka MIUI 14. Tampaknya ia akan menjadi salah satu dari HP Xiaomi terakhir yang dirilis menggunakan MIUI. Sebab, HP Xiaomi sedang mulai "hijrah" ke sistem antarmuka yang baru, HyperOS.

Rilisan Android 13 untuk HP keluaran tahun 2024 rasanya cukup outdated, di saat kebanyakan HP lain sudah rilis dengan Android 14. Redmi Note 13 Pro+ 5G didukung dengan masa upgrade versi hingga tiga tahun, yang artinya ponsel bisa mendapatkan Android 16.

Walau tiga tahun tergolong panjang, namun ujung-ujungnya ia tidak berbeda dengan HP lain yang punya masa dukungan dua tahun. Sebab, HP lain rata-rata sudah rilis dengan Android 14 di awal tahun 2024.

Selain itu, dilansir dari GSM Arena, peranti lunak Redmi Note 13 Pro+ dipenuhi dengan banyak aplikasi prainstal yang tidak dibutuhkan serta memunculkan notifikasi-notifikasi tidak jelas yang cukup mengganggu.

2. Isu pada Fitur Layar

Redmi Note 13 Pro+ dikemas dengan fitur always on display. Namun, fitur tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya lantaran hanya menyala selama 10 detik sebelum layarnya mati.

Saat layar tersebut mati, Anda perlu mengetuk layar agar tampilan AOD-nya menyala kembali. Ini justru malah mengingatkan saya akan jam tangan pintar yang sesekali mesti diangkat untuk menampilkan tampilan layar.

Jadi, kesimpulannya, layar pada HP ini anggap saja tidak memiliki fitur always on display. Ini bisa jadi sesuatu yang bisa diperbaiki pada update patch di kemudian hari. Namun jika bukan hal yang bisa diperbaiki update, ini jelas salah satu kekurangan yang cukup disayangkan.

3. Terdapat Sejumlah Isu Kamera

Mesti diakui, Redmi Note 13 Pro+ dipenuhi dengan serangkaian fitur dan teknologi kamera yang menyenangkan. Walau demikian, kamera HP ini memang mengalami sejumlah isu, di antaranya adalah isu white balance dan juga color fringing.

Jadi, ketika memotret, beberapa hasil foto condong memiliki warna putih yang agak pudar. Sementara, color fringing mengacu pada adanya garis berwarna keunguan atau kehijauan yang mengelilingi ujung subjek pada foto.

Kemungkinan besar masalah kamera ini akan teratasi setelah upgrade software. Untungnya, isu color fringing tersebut sebenarnya tidak begitu kentara kecuali jika dilihat secara detail.

Simpulan

Redmi Note 13 Pro+ selaku varian tertinggi di serinya memang menawarkan kualitas yang menawan. Layar dengan resolusi di atas rata-rata membuatnya tampil secara memukau seperti ponsel-ponsel flagship di atas harganya.

Kinerja dapur pacu yang diberikan juga dapat memuaskan hasrat gaming dengan optimal. Ditambah dengan kamera 200 MP yang dibekali OIS + EIS dan fitur perekaman lengkap, memberikan sebuah paket komplit dalam satu genggaman.

Cukup disayangkan semua itu tidak dibalut dengan versi Android yang superior. Nyatanya sebagaimana sebuah HP terlihat sempurna, Redmi Note 13 Pro+ memang tidak luput dari kekurangan.

Redmi Note 13 Pro+ sudah rilis secara global pada Januari 2024 dengan harga rilis mulai dari Rp4,2 jutaan (1.999 yuan Cina, RAM 12 GB/256 GB). Kemungkinan besar, HP ini juga bakal rilis resmi di Indonesia dalam waktu dekat. Tertarik meminangnya?