Yuk, Intip 10 Kelebihan dan Kekurangan Huawei P50 Pro!
Anggota Huawei P series kembali muncul ke pasaran Indonesia pada Februari 2022 dalam bentuk Huawei P50 Pro. Ponsel yang menjadi generasi penerus dari Huawei P40 Pro ini memiliki begitu banyak inovasi baru, terutama pada sisi fotografinya.
Punya desain bodi yang unik dengan penampakkan modul kamera yang lain dari biasanya, sekaligus menjadikannya sebagai salah satu HP flagship paling cantik yang bisa Anda dapatkan di tahun 2022.
Kendati efek dari isu perdagangan dengan Amerika Serikat masih berlaku di sini, ini lantas tidak membuat Huawei P50 Pro sebagai pilihan flagship terlemah. Justru sebaliknya, Huawei seakan berusaha membuktikan bahwa mereka tetap layak dinobatkan sebagai perusahaan smartphone no. 1 di dunia dengan bawakan sejumlah fitur dan spesifikasi terbaik di industri.
Apa sajakah hal-hal yang menjadi kelebihan sekaligus kekurangan dari Huawei P50 Pro ini? Tanpa menunggu lebih lama lagi, mari perhatikan spesifikasi dan beberapa poin penting di bawah ini.
Spesifikasi Huawei P50 Pro
Layar | OLED 6.6 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 888 |
RAM | 8 GB |
Memori Internal | 256 GB |
Kamera | 50 MP (wide) 64 MP (periscope telephoto) 13 MP (ultrawide) 40 MP (monochrome) |
Baterai | Li-Po 4360 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan Huawei P50 Pro
Apakah Anda langsung terkesima dengan tampilan mewah yang dibawakan Huawei P50 Pro di atas? Jika iya, tunggu sampai Anda mengetahui beragam kelebihan lainnya berikut ini.
1. Salah Satu HP Flagship dengan Kamera Terbaik di Dunia
Huawei P50 Pro membawakan teknologi kamera Dual-Matrix yang mengombinasikan kamera RGB dan kamera B/W (monokrom), serta turut didukung pula dengan sensor multi-spektrum 10-channel yang memungkinkan terjadinya penggabungan antara banyak foto sekaligus demi hadirkan hasil terbaik, meski saat berhadapan dengan adegan foto yang cukup sulit.
Sistem kamera mutakhir ini juga mengandalkan teknologi True-Chroma Image Engine yang dapat meningkatkan kepekaan kamera terhadap pencahayaan adegan, memberikan penyesuaian pada gamut warna P3 untuk mendapatkan akurasi warna terbaik. Konon, Huawei mengklaim bahwa kameranya ini dapat mereproduksi lebih dari 2.000 warna demi ciptakan akurasi warna sesuai nyata.
Kehadiran lensa monokrom pada Huawei P50 Pro juga turut membantu dalam hasilkan kontras yang lebih terlihat jelas antara warna hitam dan putih, memberikan tampilan bayangan subjek yang sesuai seperti aslinya sembari menjaga tingkatan exposure cahaya.
Ditambah lagi, dengan mengombinasikan kamera RGB dan monokrom, sistem kamera dapat menangkap lebih banyak lagi cahaya, digabungkan dengan konsep AI-Raw yang dapat menghasilkan titik cerah lebih baik pada hasil foto sekaligus membuatnya lebih jernih dan tajam.
Huawei P series juga telah bekerja sama dengan Leica Optics dalam pengembangan sisi fotografinya, dimulai sejak kemunculan seri pertama (Huawei P10 series) dan berlanjut hingga Huawei P50 Pro ini.
Secara spesifikasi kamera, Huawei P50 Pro menghadirkan konfigurasi Quad Camera yang terdiri atas lensa utama 50 MP (f/1.8) yang GSM Arena sebut sebagai sensor OmniVision OV5A pada ukuran sensor 1/1.56 inci. Kamera ini memiliki focal length 23 mm serta mencakup fitur PDAF, Laser AF, dan OIS.
Sebagai kamera keduanya, merupakan sensor berkekuatan 64 MP (f/3.5) pada fungsi periskop telefoto yang menghadirkan fitur PDAF dan juga OIS, serta miliki kemampuan mengambil optical zoom 3.5x dan lossless zoom 7x (melakukan crop sebesar 16 MP dari output 64 MP). Sementara, maksimal rentang zoom yang didukungnya mencapai 200x.
Adapun sebagai sensor ketiganya, Huawei P50 Pro mengemas kamera ultrawide dengan resolusi 13 MP (f/2.2) pada focal length 13 mm, menyertakan fitur AF. Barulah pada kamera keempatnya merupakan sensor monokrom (B/W) dengan resolusi 40 MP (f/1.6) yang hadirkan focal length 23 mm.
Dukungan perekaman videonya mencapai resolusi 4K dan juga 1080p, sama-sama tawarkan frame rate sebesar 30 hingga 60 FPS. Sementara pada kamera depan, Huawei dibenamkan dengan sensor selfie 13 MP (f/2.4) yang dapat merekam video hingga resolusi 4K@30fps.
Huawei P50 Pro disebut-sebut memiliki kemampuan kamera yang luar biasa dari semua sisi, hingga meraih peringkat pertama kamera terbaik di dunia dengan skor DXOMARK sebesar 144 poin (per Februari 2022). Raihan skor tersebut mengalahkan Xiaomi Mi 11 Ultra yang hanya meraih 143 poin.
Ada sejumlah komentar positif yang dilayangkan oleh DXOMARK mengenai kemampuan kamera Huawei P50 Pro. Beberapa di antaranya bicara seputar tingkatan noise yang begitu minim pada setiap kondisi, serta hadirkan rentang dinamis yang luas untuk kamera utama dan ultrawide.
Kinerja kamera ponsel ini juga disebut memiliki white balance yang akurat dan alami, hadirkan stabilisasi video yang mantap, juga detil yang begitu bagus pada kondisi pemotretan di dalam maupun luar ruangan. Lihat beberapa contoh sampel foto berikut.
Seperti yang sudah diduga, kemampuan kamera utama Huawei P50 Pro memang yang terbaik. Sampel foto di atas menunjukkan kualitas seperti kamera digital profesional, dengan detil menakjubkan dan pencahayaan yang sesuai. Gunakan kamra 50 MP dengan filter Quad Bayer, hasil output yang diberikan secara default adalah 12,5 MP.
Kemampuan zoom pada Huawei P50 Pro adalah hingga 200x, namun zoom optiknya hanya mencapai 3.5x. Kendati begitu, hasil foto di atas membuktikan bahwa Anda masih tetap mendapatkan hasil foto yang layak pada zoom hibrida hingga 10x.
Kendati tanpa mengaktifkan mode malam, ponsel ini rupanya masih mampu menangkan foto dengan pencahayaan yang baik. Jika dilihat dari kedua perbandingan di atas, hampir tidak terlihat perbeadan antara mode malam dan mode biasa. Satu-satunya yang terlihat beda adalah cahaya lampu kuning yang berkurang pada mode malam, menunjukkan adanya peningkatan rentang dinamis ketimbang mode Auto.
Penikmat fotografi juga dapat mengekspektasikan detil yang begitu dalam dan tajam pada subjek foto yang lebih rumit, seperti foto pada seekor anjing di atas. Bahkan saat di-zoom, bulu-bulu anjing tersebut terlihat dengan jelas, tidak ada satupun yang ngeblur ataupun memiliki detil yang hilang.
2. Kualitas Layar OLED yang Tajam dan Memukau
Huawei P50 Pro mengandalkan desain layar melengkung dengan ukuran 6,6 inci. Jenis panel yang digunakan adalah AMOLED dengan resolusi 2.700 x 1.228 piksel, mengunggulkan desain punch hole di tengah sebagai rumah bagi kamera selfie.
Layar tersebut hadir dengan kerapatan piksel 450 ppi serta memiliki aspek rasio 19,79:9, serta menawarkan fitur refresh rate 120 Hz untuk membuat tampilan pergeseran layar dua kali lipat lebih mulus saat bermain game dan menjalankan aplikasi medsos.
Sementara untuk meningkatkan pengalaman Anda dalam bermain game, layar ini juga mendukung touch sampling rate sebesar 300 Hz sehingga dapat merekam input jari dengan jauh lebih cepat. Ponsel ini juga memiliki tampilan dengan akurasi warna yang lebih baik dari predesornya berkat dukungan warna 10 bit berjumlah sebanyak 1 miliar warna dan sertifikasi HDR 10+.
Dilansir dari GSM Arena, layar Huawei P50 Pro mendukung tingkat kecerahan yang lebih tinggi dari Huawei P40 Pro, yakni sebesar 609 nit saat slider dimaksimalkan secara manual, serta mencapai 754 nit pada mode Auto. Mengingat ini menggunakan panel AMOLED, tingkat kecerahan terendahnya pun (atau bisa disebut juga tingkat "kegelapan") mencapai 1,7 nit.
Layar ponsel ini juga bisa dikustomasi sesuka Anda. Pada pengaturan, Anda bisa menyetel resolusinya menjadi High (1228 x 2700 piksel), Low (921 x 2025 piksel) atau Smart yang akan menentukan pengaturan resolusi secara otomatis sesuai pemakaian.
Pengguna pun bisa menyetel pengaturan refresh rate-nya menjadi tiga profil. Yang pertama adalah Dynamic, mengusung mode 90 Hz pada antarmuka dan aplikasi serta kembali ke mode 60 Hz saat tampilan layar statis. Sedangkan jika Anda memilih Standard, refresh rate akan selalu bertahan di mode 60 Hz. Ini adalah mode yang paling sering digunakan oleh ponsel manapun di dunia.
Barulah pada mode High, layar akan senantiasa berada pada refresh rate tertinggi yaitu 120 Hz, baik saat bernavigasi di antarmuka, scrolling di YouTube, Instagram, dan aplikasi lainnya, serta saat bermain game.
3. Kinerja Game Menakjubkan Berkat Snapdragon 888
Sebagai salah satu ponsel flagship tercanggih di dunia, Huawei memutuskan untuk membenamkan SoC Snapdragon 888 di dalamnya. Ini berlaku bagi versi Indonesia dan versi global, sedangkan versi China hadir dengan HiSilicon Kirin 9000 yang merupakan chipset besutan Huawei sendiri.
Ini sekaligus menjadi kali pertama lini Huawei menggunakan chipset dari Qualcomm tersebut. Secara spesifikasi, SoC ini menggunakan konfigurasi delapan inti yang mencakup tiga klaster berformat 1 + 3 + 4.
Klaster pertama merupakan satu inti prima ARM Cortex X1 dengan clock speed 2.84 GHz, klaster kedua mencakup tiga inti performa tinggi ARM Cortex A78 pada frekuensi 2.42 GHz, dan klaster ketiga berupa empat unit hemat daya ARM Cortex A55 berkekuatan 1.8 GHz.
Prosesor Qualcomm yang dibangun atas proses fabrikasi 5 nm ini turut disertai modem WiFI 6E serta ISP (Image Signal Processor) berupa Spectra 580 serta DSP (Digital Signal Processor) berupa Hexagon 780. Sementara untuk kartu pengolah grafisnya, menggunakan Adreno 660
Performa ponsel ini juga turut didukung dengan RAM 8 GB LPDDR5 untuk menunjang kinerja gaming serta pengalaman multi-tasking yang lebih baik. Berdasarkan pengujian oleh GSM Arena, Huawei P50 Pro mendapatkan skor Geekbench 5 sebesar 3145 (multi-core) dan 1105 (single core).
Sementara untuk pengujian AnTuTu v9, Huawei P50 Pro diketahui mencapai skor 786.215 poin, sedikit di bawah Xiaomi Mi 11 Ultra yang dapatkan skor 794.016 poin.
4. Desain Bodi yang Cantik dan Kokoh + Sertifikasi IP68
Huawei P50 Pro hadirkan desain bodi yang cantik dengan modul kamera berbentuk dual ring di belakangnya. Tampaknya hal ini dilakukan untuk memberikan penekanan bahwa ponsel ini memang ditujukan untuk keperluan fotografi profesional.
Layarnya mengusung desain melengkung dengan keempat sisinya yang mencuat, dan bodi depan serta belakangnya terbuat dari material kaca. Adapun bingkainya yang dibentuk dengan bahan metal. Ponsel ini mendukung Dual Nano SIM yang satunya lagi merupakan slot hibrida yang dapat menampung kartu Nano Memory hingga 256 GB.
Bodi ponsel mendukung dimensi 158,8 mm untuk panjangnya dan 72,8 mm untuk lebarnya. Sementara itu, ia pun punya ketebalan 8,5 mm dengan bobot seberat 195 gram. Merupakan bodi yang terbilang ringan dan tipis, terlebih untuk sekelas HP flagship di mana banyak pesaingnya yang melampaui bobot 200 gram.
Sebagai fitur proteksi terhadai air dan debu, Huawei P50 Pro juga mengusung sertifikasi IP68 yang membuatnya tahan di kedalaman air hingga 1,5 meter selama 30 menit. Dengan begini, Anda berkemungkinan besar masih dapat gunakan HP dengan normal sekalipun telah tercebur ke dalam bak mandi ataupun kolam renang.
5. Mampu Mengeluarkan Suara Nendang dan Jernih dengan Stereo Speaker
Merupakan sebuah peningkatan dibanding Huawei P40 Pro yang duluan dirilis, kini Huawei P50 Pro sudah dibekali dengan stereo speaker yang simetris. Anda pun kini dapat menikmati pengalaman lebih ideal saat dengarkan lagu tanpa headset ataupun saat bermain game.
GSM Arena menyebutkan kalau suara yang dihasilkannya terdengar seimbang pada penggunaan normal, sekalipun speaker bawah memang terasa lebih keras jika Anda benar-benar berusaha keras membandingkan kedua arah suara.
Perangkat inipun disebut memiliki speaker dengan suara menakjubkan, memiliki unsur bass yang terasa dan juga suara yang begitu jernih untuk didengar. Pada pengujian GSM Arena Speaker Test, ponsel ini mendapatkan skor kelantangan sebesar -27.3 LUFS (tergolong cukup baik).
6. Hadirkan Fast Charging 66 W yang Ngebut
Huawei P50 Pro mengunggulkan baterai berkapasitas 4.360 mAh yang disertai dengan dua jenis metode pengecasan yaitu HUAWEI 66 W SuperCharge dan Huawei SuperCharge Nirkabel 50 W.
Untuk pengisian fast charging normal, kepala casan yang mendukung 66 W sudah tersedia dari boks pembelian, sedangkan untuk wireless charging, mengharuskan Anda membeli casan secara terpisah.
GSM Arena pun melakukan pengujian seberapa cepat ponsel bisa diisi dari kondisi kosong, dan hasilnya sangat memuaskan. Disebutkan, ponsel ini dapat terisi dari kosong hingga 42 persen dalam waktu 15 menit saja. Dan apabila dilanjutkan hingga 30 menit, kondisi baterai mampu mencapai 73 persen.
Adapun untuk diisi hingga 100%, Huawei P50 Pro hanya membutuhkan waktu sekitar 50 menit. Durasi tersebut pun rupanya sama dengan Huawei P40 Pro, namun masih kalah dengan Huawei Mate 40 Pro dengan durasi 45 menit, ataupun dibandingkan dengan Xiaomi Mi 11 Ultra yang bisa diisi penuh dalam waktu 37 menit.
7. Fitur Device+ sebagai Jembatan dengan Perangkat Huawei Lainnya
Jika Anda memiliki aksesoris ataupun perangkat lainnya dari brand Huawei, ponsel ini akan menjadi tambahan koleksi yang tepat untuk Anda. Pasalnya, peragnkat canggih ini memiliki fitur bernama Device Plus yang dapat melakukan sinkronisasi yang intuitive.
Misalnya saja, ponsel dapat memindai sekeliling untuk mendeteksi perangkat Huawei lainnya, dan langsung menghubungkannya dengan aksesoris tersebut. Bahkan ketika misalnya Huawei FreeBuds Anda sedang terhubung dengan Huawei Vision, Anda bisa mengatur agar sang earphone terhubung dengna ponsel alih-alih ke TV.
Hal ini dilakukan tanpa melalui proses yang panjang dan ribet seperti pada brand lain. Memberikan kemudahan kepada pengguna untuk terus menggunakan ekosistem aksesoris dan perangkat Huawei secara fleksibel dan tanpa hambatan.
Beberapa contoh lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan menampilkan isi layar ponsel ke Huawei Vision dengan hanya sekali ketukan. Anda pun bisa memanfaatkan fitur Multi-screen Collaboration untuk terhubung dengan Huawei MateBook. Dengan begini, Anda bisa langsung mengedit file yang ada di HP menggunakan laptop.
Interaksi antar perangkat seperti ini akan sedikit mengingatkan Anda dengan cara Apple menyatukan penggunaan perangkat-perangkatnya. Kini, hal serupa bisa dinikmati pada perangkat Android berkat hadirnya Huawei Device+ Smart Collaboration.
Kekurangan Huawei P50 Pro
Terlepas dari beragam kelebihannya, nyatanya Huawei P50 Pro memiliki keterbatas tertentu yang perlu Anda ketahui sebelum membeli.
1. Tidak Hadirkan Jaringan 5G
Sebuah kekurangan yang mungkin tidak bisa ditolerir pada ponsel flagship, adalah absennya dukungan 5G. Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Huawei P50 Pro dihadirkan hanya dengan jaringan LTE saja. Hal ini bersinggungan dengan isu perdagangan Huawei dengan Amerika Serikat dan isu kelangkaan cip secara global.
Tanpa adanya 5G, bukan hal mengagetkan kalau beberapa calon konsumen yang tadinya berminat beli HP ini malah jatuh hati ke ponsel lain, seperti Xiaomi Mi 11 Ultra ataupun Samsung Galaxy S21 Ultra. Keduanya punya harga tidak beda jauh dengan Huawei P50 Pro dan jaringan 5G-nya sudah bisa beroprasi di Indonesia.
2. Tanpa Google Mobile Service
Selain 5G, ada satu hal lagi yang jadi kekurangan Huawei P50 Pro gara-gara isu pembatasan perdagangan oleh Amerika Serikat. Yakni, absennya Google Mobile Services yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi dari Google.
Tidak adanya Google Mobile Services juga mengharuskan Anda mengunduh aplikasi dari sumber selain Google Play Store, yakni AppGallery, Petal Search, ataupun penyedia aplikasi pihak ketiga.
Anda mungkin bisa saja menginstal aplikasi Google dengan cara mengunduh file APK dari-nya dari sumber lain. Namun tanpa kehadiran Google Mobile Services, aplikasi tersebut tidak dapat melakukan sinkronisasi dengan layanan Google lainnya. Ketiadaan Google Mobile Services juga hingga artikel ini ditulis masih berimbas pada tidak bisanya menggunakan layanan Gojek.
Huawei P50 Pro pada versi global dan Indonesia berjalan pada sistem operasi EMUI 12 berbasiskan Android 11 saat rilis. Ini berbeda dengan versi China yang dihadirkan dengan HarmonyOS, sistem operasi besutan Huawei.
3. Ketahanan Baterai yang Terlampau Biasa Saja
Perangkat flagship ini memang hadir dengan kemampuan fast charging yang solid. Akan tetapi, ketahanan baterainya bukanlah sesuatu yang layak dibanggakan. Ia hanya dihadirkan dengan kapasitas 4.360 mAh yang terlampau kecil jika dibandingkan dengan beberapa pesaingnya, sebut saja Xiaomi Mi 11 Ultra dan Samsung Galaxy S21 Ultra dengan baterai 5.000 mAh.
Menurut pengujian GSM Arena, Huawei P50 Pro mendapatkan endurance rating sebesar 76 jam. Dengan kemampuan menelepon pada jaringan 3G selama 25 jam 19 menit, web browsing selama 10 jam 3 menit, serta pemutaran video playback selama 11 jam 31 menit.
Rupanya skor ini masih belum seberapa jika dibandingkan dengan penadhulunya, Huawei P40 Pro, yang mendapatkan endurance rating senilai 94 jam. Sementara itu, Xiaomi Mi 11 Ultra menapatkan skor 95 jam dan Samsung Galaxy S21 Ultra mendapatkan skor 114 jam.
Bahkan, saat dibandingkan dengan Apple iPhone 13 Pro Max yang punya kapasitas baterai lebih kecil (4.352 mAh), perangkat Apple ini masih lebih unggul dengan skor endurance rating senilai 121 jam.
Simpulan
Kesimpulannya sudah jelas, ya. Huawei P50 Pro adalah sebuah teknologi teranyar dan tercanggih di dunia pada sisi fotografi. Saat artikel ini ditulis, tidak ada satupun prangkat flagship lain yang mampu mengalahkan teknologi kamera yang dibawakan Huawei P50 Pro.
Sekarang tinggal bertanya pada diri sendiri. Apakah absennya 5G dan Google mobile Services di HP ini menjadi deal-breaker bagi Anda? Atau justru kemampuan fotografinya yang tidak terkalahkan inilah yang mampu menjadi deal-maker?
Kalau Anda masih bingung, mungkin butuh membaca artikel HP tercanggih di dunia untuk referensi HP dengan fitur mutakhir lainnya. Atau, Anda pun bisa mencari tahu ponsel mana saja yang harganya paling selangit di dunia dengan baca artikel HP flagship termahal.