Inilah 10 Kelebihan dan Kekurangan Huawei Mate 50 Pro
Pada September 2022, Huawei telah resmi meluncurkan anggota terbaru pada Mate series yang dinamakan Huawei Mate 50 Pro. Seolah mengikuti jejak para pendahulunya, ponsel ini juga langsung menempati peringkat pertama di DxOMark sebagai ponsel dengan kamera terbaik di dunia. Setidaknya saat artikel ini dibuat.
Huawei merupakan brand asal Tiongkok yang menjadi "kambing hitam" di dunia smartphone, terbelenggu isu perdagangan dengan Amerika Serikat. Hal ini membuat sejumlah fiturnya dibatasi di sejumlah area, termasuk konektivitas dan software-nya.
Di luar itu, Huawei Mate 50 Pro tetap menawarkan kualitas flagship sejati yang mendukung gaya hidup muda-mudi masa kini. Yuk, intip sejenak sejumlah kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
• Tampilan Layar Memukau • Performa Tingkat Atas • Kamera Terbaik di Dunia • Durasi Ketahanan Baterai yang Awet • Desain Bodi Keren dengan Material Kulit • Kualitas Stereo Speaker yang Menggelegar • Charger Sudah Tersedia dalam Boks Penjualan | • Tanpa 5G • Tanpa Layanan Google • Performa Gampang Turun saat beban Berat |
Huawei Mate 50 Pro adalah ponsel yang unggul di sisi desain, fotografi, performa, dan juga tampilan layar. Untuk dapat mengenali HP ini lebih jauh, berikut adalah penjabaran mengenai kelebihan dan kekurangannya.
Spesifikasi Huawei Mate 50 Pro

Layar | 162.1 x 75.5 x 8.5 205 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 8+ Gen 1 |
RAM | 8 GB |
Memori Internal | 256 GB, 512 GB |
Kamera | 50 MP (wide) 64 MP (periscope telephoto) 13 MP (ultrawide) |
Baterai | Li-Po 4700 mAh |
Kelebihan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Tokopedia |
Kelebihan Huawei Mate 50 Pro
Huawei Mate 50 Pro hadir sebagai ponsel flagship yang layak diidamkan oleh penggiat fotografi mana pun. Apa saja kelebihan-kelebihannya? Simak di bawah ini.
1. Tampilan Layar Memukau

Seperti para pesaingnya di kelas harga flagship, Huawei Mate 50 Pro turut dikemas dengan kualitas layar memukau. Ponsel ini menggunakan panel OLED berukuran 6,74 inci, dengan resolusi 1212 x 2616 piksel dan aspek rasio 19.5:9.
Berbeda dari Mate 40 Pro yang hanya suguhkan refresh rate 90 Hz, kini Mate 50 Pro membawakan laju 120 Hz yang 2x lebih mulus dari standar. Layar smartphone mendukung gamut warna 10-bit yang mencakup hingga lebih dari kedalaman 1 miliar warna.
Untuk dapat menampilkan konten HDR dengan rentang dinamis mendalam, Huawei Mate 50 Pro juga mengantongi sertifikasi HDR10+.
Menonton Netflix, Amazon Prime Video, dan aplikasi OTT (over-the-top) lainnya juga akan terasa menyenangkan karena mendukung Widevine L1. Sehingga, Anda dapat menonton konten beresolusi Full HD pada aplikasi streaming.
Untuk seukuran flagship, Huawei Mate 50 Pro sudah terbilang oke. Namun sayangnya, HP ini tidak mengusung panel LTPO2 AMOLED yang memiliki penanganan refresh rate lebih fleksibel, seperti Xiaomi 12S Ultra, contohnya.
Namun Mate 50 Pro dibekali kemampuan lain yang jarang dimiliki pesaingnya, yaitu 1440 Hz PWM dimming agar layar tidak berbayang saat berada dalam tingkat kecerahan rendah.
Pengujian GSM Arena menyebutkan tingkat kecerahan Huawei Mate 50 pro mencapai 568 nit saat slider digeser mentok kanan, serta 946 nit saat mode Auto di bawah terik matahari.
Kecerahan tersebut mengalami peningkatan dibanding Huawei Mate 40 Pro yang mencapai 485 nit dan 807 nit, pada pengujian yang sama.
Meski sudah tergolong sangat terang, ia masih belum seterang sejumlah pesaingnya saat diujikan pada mode Auto, seperti Xiaomi 12S Ultra (1065 nit), iPhone 14 Pro Max (1065 nit), dan juga vivo X80 Pro (1014 nit).
Layar smartphone juga dapat diatur untuk memiliki gamut warna sRGB dan DCI-P3, sesuai dengan aplikasi yang dibuka. Anda juga dapat mengontrol temperatur warna menggunakan color wheel yang disediakan, serta memilih profil warna Vivid dan Natural.
Menurut Tom Morgan selaku penulis di situs stuff.tv, kehadiran notch yang tebal di layar tidak begitu mengganggu. Poni layar di smartphone sedikit menyerupai iPhone series lantaran mengandung ToF 3D sebagai sensor biometrik.
Sebagai HP flagship, Huawei Mate 50 Pro sudah berada di tempat yang benar dalam segi layar. Ia menyediakan penampilan yang memukau, dengan warna hitam pekat dan warna terang yang menyala untuk hadirkan kontras rasio maksimal.
2. Performa Tingkat Atas

Snapdragon 8+ Gen 1 memang sudah menjadi primadona semua HP flagship pada tahun 2022. Semua HP flagship bersaing untuk berikan yang terbaik. Menggunakan opsi selain chipset Qualcomm tersebut berisiko membuatnya kalah saing dengan HP flagship lainnya.
Untuk itu, Huawei Mate 50 Pro juga dikemas dengan chipset Snapdragon 8+ Gen 1. SoC ini dibangun atas proses fabrikasi 4 nm dari TSMC alih-alih Samsung, sehingga punya efisiensi daya lebih baik dari reguler.
Chipset yang mengusung arsitektur ARMv9 ini mencakup delapan inti prosesor, terbagi menjadi tiga formasi dalam bentuk 1 + 3 + 4.
Formasi prime core berisikan satu unit Cortex X2 dengan clock speed mencapai 3.2 GHz. Sedangkan untuk core high performance-nya, menghadirkan tiga unit Cortex A710 dengan kekuatan 2.8 GHz. Barulah sebagai klaster hemat daya, chipset gunakan empat unit Cortex A510 pada frekuensi 2.8 GHz.
Snapdragon 8+ Gen 1 juga disinyalir memiliki kecepatan CPU yang 10% lebih kencang dari Snapdragon 8 Gen 1 reguler, sekaligus 30% lebih baik dari sisi efisiensi daya.
Tidak hanya unggul pada sisi prosesor, chipset besutan Qualcomm ini juga diperkuat dengan GPU Adreno 730 yang 30% lebih powerful ketimbang versi regulernya.
Pada dukungan RAM-nya, chipset mendukung tipe LPDDR5 hingga kapasitas 16 GB pada kecepatan mencapai 3200 MHz. Adapun untuk support ISP-nya, menghadirkan Triple 18-bit Spectra 680 ISP yang dukung resolusi kamera hingga 200 MP.
Pihak Qualcomm sendiri menyebutkan bahwa Snapdragon 8+ Gen 1 memang sanggup menembus angka 1 juta pada skor AnTuTu v9. Meski demikian, ini kembali lagi ke masing-masing ponsel dalam lakukan optimasi chipset, sistem operasi, dan sistem pendingin.
Nyatanya, berdasarkan pengujian GSM Arena, skor AnTuTu v9 di Huawei Mate 50 Pro "hanya" meraih 979.921 poin. Bukan angka yang buruk. Namun, ia masih tidak sekencang vivo X80 Pro, OnePlus 10T, dan Xiaomi 12S Ultra yang sudah tembus skor 1 jutaan.
Nah, itu tadi merupakan benchmark AnTuTu v9 yang mengujikan aspek CPU, GPU, memori, dan juga UX. Untuk pengujian performa CPU single thread dan multi-thread, mari mengacu pada skor Geekbench 5.
Diketahui, Huawei Mate 50 Pro mendapatkan skor single core 1277 poin untuk single core dan 3839 untuk multi-core. Jika dibandingkan, Xiaomi 12S Ultra lagi-lagi meraih poin yang sedikit lebih tinggi yaitu 1324 pada single core dan 4300 pada multi-core.
Itu tadi merupakan hasil benchmark sintetis yang bisa dijadikan acuan. Meski begitu, angka di atas kertas tidak selamanya menggambarkan performa sesungguhnya di dunia nyata.
Menurut pantauan Phone Arena, Huawei Mate 50 Pro memberikan performa yang begitu gesit tanpa delay, stutter, ataupun lag sama sekali.
Tech Tablets menyampaikan hasil pengujian benchmark cukup berbeda namun dengan inti pesan yang sama, bahwa Huawei Mate 50 Pro memiliki performa yang buas. Saat berada di balance mode, ponsel hanya dapatkan skor AnTuTu v9 di 800 ribuan.
Skor tersebut berbeda ketika diubah ke performance mode, yakni meraih hingga 1.014.222 poin. Disebutkan pula bahwa Genshin Impact dapat berjalan dengan lancar di HP ini, pada pengaturan maksimal (Highest 60 FPS).
Namun, ponsel meraih suhu yang cukup panas hingga 47 derajat celsius saat dipakai bermain beberapa saat. Dengan kecenderungan ponsel yang cepat panas, sistem pun akan menyesuaikan performa agar perangkat lebih irit dan dapat meraih suhu yang stabil.
So, that's it. Performa Huawei Mate 50 Pro terbilang cukup "standar" untuk ponsel flagship yang gunakan Snapdragon 8+ Gen 1. Hingga saat artikel ini ditulis, Snapdragon 8+ Gen 1 memang yang tawarkan performa terbaik sejagat raya. Namun, seperti HP flagship lain pula, Huawei Mate 50 Pro tidak dapat pertahankan performa maksimal dalam durasi panjang.
3. Kamera Terbaik di Dunia

Tampaknya semua HP flagship keluaran Huawei selalu mejeng di situs DxOMark sebagai HP dengan predikat nomor satu dengan kamera terbaik.
Sebelumnya, Carisinyal telah mengulas juga tentang Huawei P50 Pro dan Huawei Mate 40 Pro, yang mana kemampuan kamera keduanya menempatkan mereka di posisi nomor satu pada DxOMark. Setidaknya, sebelum beragam pesaing beratnya hadir, seperti Xiaomi 12S Ultra dan iPhone 14 series.
Kini, Huawei Mate 50 Pro pun kembali menduduki peringkat pertama dengan skor 149 pada kamera, diikuti oleh Google Pixel 7 Pro, Honor Magic4 Ultimate, dan Apple iPhone 14 Pro Max.
Huawei Mate 50 Pro menggunakan konfigurasi tiga kamera belakang dengan formasi 50 + 64 + 13 MP. Pada kamera utamanya, Huawei mendatangkan sensor yang bisa menyesuaikan apertur antara f/1.4 hingga f/4.0. Kamera utama menggunakan sensor IMX766 50 MP dengan filter warna RYYB Quad Bayer.
Apertur variatif menjadikannya mirip seperti lensa kamera DSLR, dapat memberikan opsi pada pengguna untuk mendapatkan depth of field yang dangkal, guna mendapatkan efek bokeh terbaik.
Selain itu, karena apertur-nya yang variatif, kamera juga bisa menghasilkan tangkapan yang begitu tajam dengan detail latar belakang yang melimpah. Anda bisa mengatur aperturnya secara manual pada 10 tingkatan yang berbeda, melalui mode Pro.
Lalu untuk kamera keduanya, mengusung fungsi periscope telephoto yang mendukung OIS serta pembesaran optis hingga 3.5x. Pengguna juga dapat merasakan sensor ultrawide berkualitas tinggi yang hadirkan sudut penglihatan 120 derajat. Lihat sampel foto di bawah ini.

Melihat dari sampel di atas, bisa diketahui bahwa Huawei Mate 50 Pro sanggup hasilkan foto siang hari dengan noise yang minim. Detailnya tertangkap dengan begitu jelas, terlihat dari masing-masing daun yang tidak "melebur" dengan dedaunan di sampingnya.

Setelah dilakukan pembesaran hingga 10x, ponsel sudah menyatukan pembesaran optis dan digital sehingga tidak dapat dikatakan sebagai lossless. Jadi, sebagian detail dapat diekspektasikan untuk hilang.
Namun foto dari tanda stop di atas masih terlihat cukup memukau. Guratan yang mengelilingi huruf S masih terlihat jelas tanpa blur. Meski sudah dilakukan zoom sampai sejauh 10x, rupanya Mate 50 Pro masih dapat menjaga detail pada tingkatan yang dapat dimaklumi.

Begitu mudah bagi smartphone biasa untuk membuat warna foto subjek menjadi saru saat disandingkan dengan subjek lain dengan warna yang sama. Namun, Huawei Mate 50 Pro menampilkan hasil foto yang istimewa.
Masing-masing daun tampil secara individu alih-alih melebur saut sama lain. Ini berkat kemampuan kamera untuk menangkap detail secara tinggi serta menampilkan reproduksi warna yang begitu luas.

Jika Anda sering mengikuti perjalanan produk Huawei selama bertahun-tahun, tentu sudah mengetahui kehebatan ponsel Huawei yang sanggup membuat foto malam hari terlihat begitu terang. Hal serupa tercermin pada hasil foto Mate 50 Pro di atas.


Saat dibandingkan dengan Google Pixel 7 Pro dan iPhone 14 Pro Max, hasil foto dalam ruangan Mate 50 Pro bisa dibilang yang paling bagus. Meski sebenarnya ketiganya tampak identik.
Namun, Anda sungguh dapat melihat rentang dinamis lebih luas, terlihat pada bagian jendela yang masih memperlihatkan warna langit yang biru walau matahari sedang terik.
Pada perbandingan foto malam harinya, hasil foto Huawei Mate 50 Pro tampak sebagai yang paling "hidup" di antara dua pesaingnya. Namun ini kembali lagi ke selera masing-masing, karena sebagian orang akan menganggapnya tampak oversaturasi.
Jika merasa foto menunjukkan warna yang kurang memuaskan, sistem gambar XMAGE di HP ini memungkinkan Anda memilih di antara tiga filter warna, yaitu Vivid, Bright, dan Original.