carisinyal web banner retina

Inilah 8 Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy Tab A9+

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

Apakah Anda sedang ngebet beli tablet dengan bujet Rp3-4 jutaan? Bila iya, salah satu opsi yang perlu dilirik adalah Samsung Galaxy Tab A9+. Tablet yang dirilis di Indonesia pada Oktober 2023 bersama Galaxy Tab A9 ini bisa menjadi pilihan bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Samsung Galaxy Tab A9+ (bisa ditulis juga dengan Galaxy Tab A9 Plus) mengalami banyak peningkatan dibanding pendahulunya, Galaxy Tab A8. Peningkatan itu seperti adanya dukungan konektivitas 5G (varian seluler) dan DeX Mode yang membuat pengalaman multi-tasking jadi asyik.

Kelebihan yang dipunyai Galaxy Tab A9+ tentu saja tidak cuma itu. Ia masih punya kelebihan lain yang semuanya bakal saya rangkum dalam artikel ini. Silakan baca ringkasannya terlebih dahulu pada tabel berikut.

*Tabel ini bisa digeser ke samping
Kelebihan
Kekurangan
Desain bodi simpel, bobotnya masih oke
Belum mendukung USB display out dan S Pen
Layar PLS yang dapat diandalkan
Paket penjualan tanpa charger
Punya empat speaker dengan suara lantang
Daya tahan baterai biasa saja, pengisian daya lama
Performa mumpuni dari Snapdragon 695
Konfigurasi memori yang lega
Posisi kamera depan ideal
Ada dukungan Samsung DeX, multi-tasking makin sip
Sensor lengkap, hadir dengan varian 5G

Anda mungkin sudah dapat memperkirakan apakah Galaxy Tab A9+ layak dimiliki. Terutama jika Anda memerlukan tablet yang tak sekadar untuk keperluan hiburan, tapi juga buat bekerja. Ada baiknya Anda melanjutkan baca artikel ini sampai akhir supaya semakin mantap.

Spesifikasi Samsung Galaxy Tab A9+

Samsung Galaxy Tab A9+
Layar PLS LCD 11 inci
Chipset Qualcomm Snapdragon 695
RAM 8 GB
Memori Internal 128 GB
Kamera 8 MP (wide)
Baterai Li-Po 7040 mAh
Kelebihan & Kekurangan Baca di sini
Cek Harga Saat Ini Shopee Lazada Blibli

Kelebihan Samsung Galaxy Tab A9+

Terdapat delapan poin yang membuat saya yakin bahwa Samsung Galaxy Tab A9+ adalah tablet menarik di kelas harganya. Poin-poin berikut saya jamin bebas dari gimmick. Langsung saja tengok di bawah ini!

1. Desain Bodi Simpel, Bobotnya Masih Oke

galaxy tab a9 plus

Samsung Galaxy Tab A9+ belum punya IP68 sebagaimana Galaxy Tab S9 FE Series. Hal itu memang wajar mengingat segmen yang disasar memang berbeda. Namun, ada tiga hal yang membuat saya suka dengan desain bodi tablet ini.

Pertama adalah kesederhanannya. Bagian belakang bodi ini terlihat simpel. Tidak ada aksen aneh-aneh kecuali garis lurus vertikal yang ada pada penutup belakang tablet. Garis tersebut jadi pemisah antara area dengan bahan aluminium dan area dengan bahan polikarbonat.

Yang berbahan aluminium kira-kira sekitar 80 persen, sedangkan area berbahan polikarbonat 20 persen. Kesederhanaan desain bodi Galaxy Tab A9+ juga dapat dilihat dari kamera belakangnya yang ditaruh begitu saja tanpa sebuah modul.

Hal kedua yang saya sukai adalah finishing penutup belakangnya. Galaxy Tab A9+ menggunakan finishing matte, sehingga noda sidik jari tidak mudah menempel. Dengan begitu, penampilan tablet ini relatif lebih bersih lantaran tidak tampak dekil.

Ada dua varian warna yang tersedia, yakni Graphite (hitam) dan Navy (biru). Keduanya sama-sama menggunakan penutup belakang dengan finishing matte.

Ketiga, dimensi Galaxy Tab A9+ masih oke untuk sebuah tablet dengan layar 11 inci. Ketebalannya hanya 6,9 mm dengan bobot di bawah 500 gram (480 gram varian WiFi dan 491 gram varian 5G).

Menurut kanal YouTube Nerd Reviews ID pemakaian tablet ini masih terbilang nyaman. Galaxy Tab A9+ ideal sebagai tablet yang dibawa ke sekolah untuk e-book sehari-hari.

Dalam orientasi landscape, terdapat beberapa komponen yang bisa Anda temukan pada frame tablet ini. Di sisi kiri ada dua lubang speaker. Sisi kanan ada audo jack 3,5 mm, dua lubang speaker, port USB C, dan mikrofon.

Di sisi atas ada tombol power, tombol pengatur volume, dan mikrofon. Di sisi bawah ada slot untuk kartu microSD dan kartu SIM (varian seluler 5G) serta konektor magnetik pogo pin.

Adanya konektor magnetik mengindikasikan bahwa kelak akan ada aksesori cover keyboard khusus buat tablet ini. Hanya saja, hingga Galaxy Tab A9+ rilis di Indonesia, Samsung belum mengonfirmasinya.

Sejumlah pengulas pun mencoba menyambungkannya dengan cover keyboard milik Galaxy Tab S9. Hasilnya, keyboard tidak kompatibel dengan sang tablet.

2. Layar PLS yang Dapat Diandalkan

Samsung Galaxy Tab A9 dan Samsung Galaxy Tab A9+

Galaxy Tab A9+ punya layar yang lebih lebar ketimbang Galaxy Tab A9. Tablet ini punya layar 11 inci, 2,3 inci lebih lebar ketimbang layar Galaxy Tab A9. Panel yang digunakan adalah PLS LCD dengan resolusi Full HD+ (1200 x 1920 piksel).

Tampilan warnanya memang tidak semenyala AMOLED. Kendati demikian, sejumlah pengulas puas dengan kualitas tampilan layar tablet ini. Bahkan, kanal YouTube Nerd Reviews ID membandingkannya dengan layar Galaxy Tab S9 FE yang sama-sama pakai panel PLS.

Hasilnya layar Galaxy Tab A9+ malah punya kedalaman warna yang lebih baik. Kanal YouTube DroidLime juga mengapresiasi tampilan layar tablet ini. Mereka mengatakan bahwa tampilan sang tablet tajam dengan warna yang hidup. Pengalaman itu didapat ketika memutar film di Netflix.

Responsivitas layar juga baik, tidak ada kendala saat bernavigasi. Soal visibilitasnya, layar Galaxy Tab A9+ sudah mencukupi untuk penggunaan indoor maupun outdoor. Kecerahannya bisa mencapai 570 nit menurut klaim Samsung.

Adapun spesifikasi lain yang dimiliki layar Galaxy Tab A9+ adalah dukungan refresh rate 90 Hz, sentuhan hingga 10 jari, sertifikasi Widevine L1, dan rasio 16:10. Menurut saya, dengan rasio 16:10, layar tablet ini juga mampu memberikan kenyamanan untuk pengeditan dokumen spreadsheet.

Kaca proteksi dan dukungan pena stylus secara native memang belum ada. Namun, Anda bisa memasang tempered glass jika diperlukan. Anda juga bisa membeli stylus universal yang dijual di toko-toko online, jika tablet ini diperlukan untuk aktivitas menggambar standar.

3. Punya Empat Speaker dengan Suara Lantang

galaxy tab a9 plus

Speaker yang dipunyai Galaxy Tab A9+ memiliki konfigurasi stereo dengan jumlah empat. Keluaran suaranya lantang sebagaimana yang dituturkan kanal YouTube DroidLime. Suaranya pun dikatakan bulat dan punya separasi yang baik.

Speaker stereo tablet ini jadi kombo yang bagus dengan layarnya, khususnya untuk hasilkan pengalaman mengasyikkan saat menonton film. Untuk menunjang efek suara spasial, Samsung juga menyertakan teknologi Dolby Atmos buat speaker Galaxy Tab A9+.

4. Performa Mumpuni dari Snapdragon 695

Snapdragon 695

Dapur pacu Galaxy Tav A9+ ditenagai chipset atau SoC Snapdragon 695 dari Qualcomm. Snapdragon 695 punya performa yang lebih kencang dibanding dengan UNISOC Tiger T618 yang dipasang di Galaxy Tab A8.

Dengan Snapdragon 695, Galaxy Tab A9+ juga menyandang predikat sebagai tablet Galaxy A Series pertama yang mendukung konektivitas 5G. SoC ini cukup modern karena dibikin dengan proses manufaktur 6 nm.

Di dalamnya ada delapan inti prosesor yang dua inti di antaranya memakai mikroarsitektur Cortex A78 (2,2 GHz). GPU yang dipakai adalah Adreno 619 dengan frekuensi 950 MHz). Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa membaca artikel Snapdragon 695 dan yang setara.

Performa yang dihasilkan Snapdragon 695 pada Galaxy Tab A9+ ini tidak mengecewakan. Menurut pengalaman DroidLime dan TrendingTek, tablet ini nyaman dipakai. Navigasinya smooth, buka tutup aplikasi lancar, pindah-pindah aplikasi juga asyik.

Bahkan menurut TrendingTek, performa tablet ini tetap lancar ketika membuka enam aplikasi sekaligus dalam mode DeX. Galaxy Tab A9+ juga masih mumpuni untuk mengedit video 4K dengan aplikasi VlogNow (VN).

Sebagai catatan, unit yang diuji oleh para pengulas yang saya rujuk adalah Galaxy Tab A9+ varian 5G yang menggunakan memori 8 GB RAM dengan penyimpanan 128 GB. Performanya mungkin akan berbeda dengan varian WiFi yang memakai konfigurasi memori 4/64 GB.

Lebih lanjut, saat digunakan buat main game, Galaxy Tab A9+ tidak menunjukkan kendala berarti. Dalam uji yang dilakukan Nerd Reviews ID, Mobile Legends lancar dengan setelan grafis rata kanan. Sementara itu, gim berat seperti Honkai: Star Rail masih bisa dimainkan pada setelan grafis medium.

Untuk diketahui, skor AnTuTu tablet ini ada di kisaran 440 ribuan. Lalu kemampuan singlecore-nya mendapatkan skor 905, sedangkan multicore-nya 2016 di GeekBench 5. Skor benchmark sintetis ini saya kutip dari pengujian Nerd Reviews ID.

5. Konfigurasi Memori yang Lega

galaxy tab a9 plus

Ada dua varian memori yang ditawarkan Samsung buat Galaxy Tab A9+. Ada varian 4/64 GB yang mendukung konektivitas WiFi, dan varian 8/128 GB yang punya dukungan konektivitas 5G.

Varian pertama cocok untuk penggunaan ringan. Orang tua yang ingin menghadiakan tablet kepada anaknya dapat memilih varian tersebut. Namun, varian 8/128 GB akan lebih menarik buat pengguna tingkat lanjut.

Pasalnya, RAM yang lebih besar turut meningkatkan performa tablet, khususnya untuk multi-tasking. Penyimpanannya yang mencapai 128 GB menghadirkan rasa tenang saat Anda hendak memasang berbagai aplikasi sekaligus menyimpan file.

Kendati demikian, baik varian 4/64 GB maupun 8/128 GB didukung slot microSD khusus. Kartu microSD yang bisa dipasang maksimal berkapasitas 1 TB. Anda bisa memindahkan file multimedia seperti foto dan video ke microSD supaya memori internal tablet jadi lega.

6. Posisi Kamera Depan Ideal

galaxy tab a9 plus

Ada dua kamera yang disematkan buat Galaxy Tab A9+. Pertama adalah kamera depan 5 MP dan yang kedua adalah kamera belakang 8 MP. Kedua kamera bisa digunakan buat merekam video hingga resolusi 1080p 30 FPS.

Kamera sebenarnya bukan sektor yang ditonjolkan pada sebuah tablet. Sebab fungsi kamera di tablet adalah untuk video call, dokumentasi standar, serta pemindaian dokumen tertentu.

Meski begitu, satu hal yang patut diapresiasi dari kamera tablet ini adalah posisinya, terutama posisi kamera depan. Ya, kamera depan tablet ini menempati posisi yang ideal: bezel terpanjang layar alias di sisi atas.

Mengapa ideal? Alasannya karena tablet akan lebih sering digunakan dalam orientasi landscape. Dalam orientasi tersebut, kamera mesti ada di sisi bezel terpanjang layar supaya dapat menyorot muka pengguna secara fokus ketika melakukan video call.

Dari sampel video rekaman kamera depan yang diperlihatkan kanal YouTube Nerd Reviews ID dan DroidLime, saya menilai bahwa hasilnya cukup baik. Suaranya pun terdengar jelas. Hanya, fitur Auto-framing - yang berfungsi agar wajah bisa senantiasa berada di layar secara otomatis - belum ada di kamera depan tablet ini.

Fitur yang memanfaatkan lensa ultrawide tersebut baru tersedia di Galaxy Tab S9 FE dan Galaxy Tab S9 FE+. Kedua tablet memang beda kelas dengan Galaxy Tab A9+.

Adapun kamera depan tablet ini juga difungsikan sebagai sensor biometrik pemindai muka. Fitur ini hadir sebagai pengganti dari sensor pemindai sidik jari yang absen. Menurut sejumlah pengulas, kinerja pemindaian muka untuk membuka layar cukup baik dan responsif kendati berada di ruangan yang redup.

7. Ada Dukungan Samsung DeX, Multi-tasking Makin Sip

samsung DeX

Galaxy Tab A9 memang sudah cukup oke digunakan secara multi-tasking. Dengan kemampuan multi-windows, ia dapat membuka dua aplikasi secara split-screen dan lima aplikasi via floating windows. Kemampuan yang demikian juga dimiliki oleh Samsung Galaxy Tab A9+.

Namun, kemampuan multi-tasking-nya jauh lebih sip karena ada dukungan Samsung DeX. Ya, Galaxy Tab A9+ adalah tablet Galaxy Tab A Series pertama dengan mode DeX.

Mode DeX - yang sebelumnya cuma ada di smartphone dan tablet flagship Samsung - kini bisa dinikmati pada produk dengan harga yang lebih terjangkau. Fitur ini termasuk istimewa karena bukan sekadar mengubah orientasi tablet menjadi landscape secara total.

Namun, DeX mampu mengubah antarmuka keseluruhan, sehingga pengguna merasakan pengalaman pemakaian seperti di laptop. Dengan mode DeX, Anda bisa membuka tiga aplikasi sekaligus dalam satu layar. Anda juga bisa membuka hingga enam aplikasi dalam tampilan mengambang (floating windows).

Mode DeX makin asyik jika tablet dipasangkan dengan keyboard dan mouse, sedangkan tampilan layar diproyeksikan ke monitor eksternal. Pekerjaan kantoran seperti mengolah dokumen, membuat spreadsheet, hingga mengedit slide presentasi jadi nyaman.

Selain mode DeX, fitur bawaan lain yang menarik pada software Galaxy Tab A9+ adalah Taskbar, Edge Panel, dan Kids Mode. Taskbar adalah pintasan di area bawah layar yang akan selalu tampil meskipun Anda sedang masuk ke suatu aplikasi.

Edge Panel juga pintasan, tetapi baru akan muncul ketika pengguna mengusap sisi kanan layar ke arah dalam. Sementara itu, Kids Mode adalah fitur yang memudahkan orang tua untuk mengatur penggunaan tablet supaya ramah anak.

Adapun Galaxy Tab A9+ hadir dengan antarmuka OneUI 5.1.1 dengan basis Android 13. Tablet ini dijanjikan memperoleh dukungan software selama empat tahun. Rinciannya adalah upgrade Android sebanyak tiga kali dan pembaruan sistem keamanan hingga tahun keempat setelah rilis.

8. Sensor Lengkap, Hadir dengan Varian 5G

galaxy tab a9 plus

Jenis sensor fisik yang dikandung Galaxy Tab A9+ terbilang lengkap. Ia punya akselerometer, proksimitas, cahaya, kompas, dan giroskop. Adanya sensor kompas dan giroskop jadi nilai plus dari tablet ini.

Pasalnya, dua sensor tersebut bersifat fungsional. Dalam kasus navigasi dengan aplikasi seperti Google Maps, kompas dan serta giroskop akan membantu pengguna untuk menentukan arah mata angin. Pengguna juga dapat mengetahui ke arah mana mereka sedang menghadap.

Galaxy Tab A9+ pun layak untuk dijadikan alat navigasi karena mendukung beberapa sistem navigasi. Sebut saja GPS, Glonass, BeiDou, Galileo, dan QZSS.

Terkait konektivitas, sang tablet mendukung WiFi 5 GHz, Bluetooth 5.1, tetapi belum ada dukungan NFC. Yang menarik, Galaxy Tab A9+ juga hadir dalam varian konektivitas seluler 5G. Varian ini akan memberikan opsi konektivitas yang lebih luas kepada pengguna.

Pasalnya, pengguna tidak hanya akan menggantungkan internet lewat WiFi. Saat WiFi padam, pengguna dapat memanfaatkan internet 4G ataupun 5G.

Kekurangan Samsung Galaxy Tab A9+

Sejumlah poin di bawah ini perlu dijadikan catatan sebelum Anda benar-benar memutuskan beli Galaxy Tab A9+. Bisa jadi Anda akan menilainya sebagai kekurangan, tetapi bisa jadi tidak.

1. Belum Mendukung USB Display Out dan S Pen

galaxy tab a9 plus

Mode DeX umumnya disertakan satu paket dengan fitur USB display out. Namun, yang terjadi pada Galaxy Tab A9+ lain. Tablet ini hanya mendukung DeX tanpa dukungan USB display out. Secara teknis, display out tidak dapat dihadirkan karena port USB yang dipakai sang tablet baru mendukung teknologi USB 2.0.

Perangkat Android butuh minimal USB 3.0 agar bisa mendukung display out. Galaxy Tab A9+ praktis cuma bisa memproyeksikan tampilan layarnya ke monitor lain secara mirroring secara wireless via WiFi. Samsung membekali dua beberapa mirroring yang bisa Anda manfaatkan.

Di antaranya adalah Link to Windows dan Smart View. Keduanya dapat berfungsi secara baik, walaupun responsnya tidak seinstan dibanding display out.

Selain display out, yang belum didukung oleh tablet ini adalah pena stylus S Pen milik Samsung. Jadi percuma saja kalau Anda punya S Pen bawaan dari Galaxy Tab S Series. Pasalnya, S Pen tidak kompatibel dengan layar tablet ini.

Anda mungkin bisa mencari stylus universal pihak ketiga. Hanya, responsivitasnya jauh dari S Pen. Stylus universal juga tidak punya fitur untuk keperluan melukis secara profesional, misalnya seperti membuat goresan tipis ataupun tebal.

2. Paket Penjualan Tanpa Charger

galaxy tab a9 plus

Berdasarkan laman resmi Samsung Indonesia, paket penjualan Galaxy Tab A9+ memang tidak disertai kepala charger. Aksesori yang ada dalam boks tablet ini adalah SIM tray ejector dan kabel data saja.

Charger 25 Watt disertakan hanya dalam bentuk bonus. Itu pun bagi mereka yang membeli pada masa promosi 27 Oktober sampai 5 November 2023. Pada periode 6-19 November 2023 promo yang diberikan untuk transaksi di laman resmi Samsung Indonesia berbeda.

Samsung memberikan potongan harga dengan PWP (Purchase With Purchase) senilai Rp200 ribu. Jadi maksudnya bagaimana? Anda baru akan memperoleh diskon Rp200 ribu ketika membeli tablet ini dengan aksesori lain, misalnya charger Samsung 25 Watt.

Dengan begitu, Anda hanya perlu menambah Rp50 ribu untuk memperoleh charger 25 Watt Samsung. Di pasaran, charger tersebut dihargai sekitar Rp250 ribu.

Yang saya jumpai di official store Samsung pada sejumlah marketplace berbeda.Mereka menginformasikan bahwa charger 25 Watt bisa dimiliki oleh konsumen selama stok masih tersedia.

Jadi Anda memiliki peluang mendapatkan charger kendati beli Galaxy Tab A9+ di luar masa promosi. Hanya saja, ada baiknya Anda menanyakan dulu kepada admin seller terkait ketersediaan charger.

3. Daya Tahan Baterai Biasa Saja, Pengisian Daya Lama

Samsung Galaxy Tab A9 dan Samsung Galaxy Tab A9+

Di dalam bodi Galaxy Tab A9+ tertanam baterai dengan kapasitas 7040 mAh. Tidak terlalu besar, tetapi juga tidak kecil-kecil amat. Beberapa pengulas merasa bahwa daya tahan baterai tablet ini cukup, mengingat SoC yang dipakai pun irit konsumsi listrik.

Sang tablet mampu menemani aktivitas bekerja secara normal dalam sehari. Namun, menurut dalam uji video playback yang dilakukan Nerd Reviews ID, Galaxy Tab A9+ tercatat hanya dapat bertahan 11 jam. Agak kurang dibanding tablet-tablet lain dengan layar 11 inci.

Selain daya tahan baterainya yang tidak terlalu hebat, pengisian dayanya lama. Charger 25 Watt memang ada, tetapi asupan daya maksimal yang bisa diterima sang tablet hanya 15 Watt.

Menurut situs My Next Tablet, butuh waktu lebih dari 3 jam untuk bisa mengisi baterai sang tablet dari kondisi kosong sampai penuh. Tentu waktu yang tidak sebentar, bukan?

Simpulan

Samsung Galaxy Tab A9+ dijual dengan harga Rp3,5 juta untuk varian memori 4/64 GB WiFi. Sementara itu, varian 8/128 GB dengan konektivitas 5G dibanderol dengan harga Rp4,5 juta. Harga itu dipatok ketika tablet ini dirilis di Indonesia pada Oktober 2023.

Dengan melihat harga dan fitur yang ditawarkan, saya pikir Galaxy Tab A9+ mengalami banyak peningkatan ketimbang pendahulunya. Samsung tampaknya ingin mengubah paradigma bahwa tablet dari seri termurahnya tak hanya untuk keperluan hiburan.

Namun, ia juga cocok untuk keperluan serius seperti pengeditan video hingga urusan produktivitas seperti pengolahan dokumen. Adanya layar yang luas, performa mumpuni, dan kemampuan multi-tasking yang sip menegaskan hal itu. Terlebih tablet ini juga punya mode DeX yang sebelumnya cuma ada di perangkat kelas atas.

Namun, produktivitas tidak selalu memerlukan S Pen, tidak juga USB display out. Ketiadaan dua fitur itu merupakan hal yang wajar mengingat harga sang tablet ada di kisaran 3-4 jutaan. Sisi minus yang lebih perlu diperhatikan adalah pengisian dayanya lama.

Lebih dari itu, Galaxy Tab A9+ bisa dibilang keren untuk level harganya. Saya rasa tablet ini bakal membuat jatuh hati konsumen, karena harganya yang cukup terjangkau dan bakal cocok buat beragam tipe pengguna. Mulai dari pelajar hingga pekerja - yang memerlukan kemampuan produktivitas dasar - layak melirik tablet ini.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram