UNISOC T612 setara dengan apa? Ini 5 Chipset Saingannya
UNISOC T612 menjadi salah satu chipset dari UNISOC yang cukup bertenaga di kelas entry. Aktivitas padat seperti multitasking sudah bisa dilakukan dengan lancar. Selain itu, untuk memainkan beberapa game seperti Mobile Legends, Free Fire, atau PUBG Mobile juga sudah cukup baik dengan setelan tertentu.
UNISOC T612 ini dirancang dengan fabrikasi 12 nm, sama seperti model lain di serinya. CPU yang digunakan juga tetap berjumlah delapan atau octa-core dengan dua core Cortex A75 (1,8 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensinya. Sedangkan GPU yang digunakan adalah Mali G57 MP1 dengan frekuensi 614 MHz.
Dari spesifikasi prosesor dan GPU-nya, UNISOC T612 ini bisa dibilang punya performa yang setara atau mirip dengan cip berikut ini.
- Helio G85
- Snapdragon 680
- UNISOC T615
- Helio G88
- Exynos T9611
Untuk penjelasan detail tiap cip bisa disimak artikel ini sampai habis. Namun, sebelumnya mari simak detail soal UNISO T612 berikut ini.
UNISOC T612 sudah mendukung jenis RAM LPDDR4x berfrekuensi 1866 MHz. Sedangkan jenis storage-nya cukup beragam seperti eMMC 5.1, UFS 2.1, dan UFS 2.2. Sebagai informasi, jenis UFS ini memiliki kecepatan lebih baik ketimbang eMMC.
Di sisi lain, chipset ini juga sudah mendukung sektor multimedia dengan cukup baik. Resolusi layar yang bisa dicapainya yaitu Full HD+ atau 1080 x 2400 piksel. Untuk pemotretannya, chipset ini mendukung resolusi kamera utama sampai 108 MP dengan video 1080p 30 fps. Chipset ini hanya mendukung 4G dengan kecepatan unduh 300 Mbps dan unggah 150 Mbps.
Terdapat beberapa HP yang sudah menggunakan UNISOC T612 sebagai sumber tenaganya. Misalnya realme Note 60, vivo Y03t, realme C53 NFC, realme C51, realme C33, dan realme C31. Lantas, bagaimana dengan hasil uji Benchmark-nya?
Merujuk pada data dari Nanoreview, UNISOC T612 ini mampu mendapatkan skor AnTuTu v10 sampai 246.068 poin. Sedangkan untuk GeekBench 6, skornya yaitu 422 poin untuk single-core dan 1509 poin untuk multi-core. Kemudian untuk skor 3DMark Wild Life Performance-nya mencapai 424 poin.
Meski begitu, skor Benchmark UNISOC T612 ini tentu saja berbeda saat digunakan oleh beberapa HP. data dari Nanoreview hanya sebagai nilai rata-rata dari skor yang dihasilkan oleh beberapa HP yang menggunakan chipset tersebut.
Selanjutnya, mari bahas detail lima chipset yang setara dengan UNISOC T612 yang sudah disebutkan sebelumnya. Sebagai catatan, lima chipset yang ditulis memang tidak benar-benar setara. Namun, secara umum performanya bisa menyaingi atau masih dalam rentang yang sama. Nah, berikut lima chipset yang setara dengan UNISOC T612.
1. Helio G88
Helio G88 merupakan chipset dari MediaTek yang dianggap setara dengan UNISOC T612. Chipset ini hadir dengan fabrikasi 12 nm dengan delapan inti CPU sebagai sumber tenaganya.
Prosesor tersebut terdiri dari dua core Cortex A75 (2 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensi dayanya. Sedangkan untuk kartu pengolah grafis atau GPU, chipset ini mengandalkan Mali G52 MP2 dengan frekuensi 1000 MHz.
Untuk mendapat performa yang optimal, Helio G88 ini sudah kompatibel dengan jenis RAM LPDDR4x dengan frekuensi 1800 MHz. Sayangnya, storage-nya ini hanya mendukung eMMC 5.1 saja, tidak sampai UFS. Chipset ini hanya mengandalkan jaringan 4G saja dengan kecepatan unduhan hingga 300 Mbps dan unggahan 100 Mbps.
Untuk sektor multimedianya, Helio G88 menggunakan ISP dengan dukungan resolusi layar hingga Full HD+ atau 1080 x 2520 piksel, resolusi kamera utama 64 MP, dan perekaman video mencapai 2K dengan 30 fps.
Sudah banyak HP yang menggunakan Helio G88 ini sebagai sumber tenaganya. Misalnya Infinix Hot 30, Infinix Spark 10 Pro, Redmi 12, Infinix Note 12, dan realme C55 NFC.
Berdasarkan data dari Neanoreview, Helio G88 ini mampu meraih skor AnTuTu v10 hingga 269.845 poin. Kemudian untuk GeekBench 6, skornya yaitu 425 poin untuk single-core dan 1355 poin untuk multi-core. Terakhir untuk skor 3DMark Wild Life Performance-nya yaitu 744. Berikut adalah komparasi antara Helio G88 dan UNISOC T612.
Kelebihan Helio G88 dibandingkan UNISOC T612
- Skor AnTuTu lebih tinggi (269.845 vs 246.068 poin)
- Skor GeekBench 6 single-core lebih tinggi (425 vs 422 poin)
- Skor 3DMark Wild Life Performance lebih tinggi (744 vs 424 poin)
- Clock speed CPU lebih tinggi (2 GHz vs 1,8 GHz)
- Frekuensi GPU lebih tinggi (1000 MHz vs 614 MHz)
- Mendukung kualitas resolusi layar dan perekaman video yang lebih baik
Kekurangan Helio G88 dibandingkan UNISOC T612
- Skor GeekBench 6 multi-core lebih rendah (1355 vs 1509 poin)
- Mendukung resolusi kamera lebih rendah
2. UNISOC T616
UNISOC Tiger T616 merupakan chipset yang mengotaki itel S23+ di harga Rp2 jutaan. Chipset ini dinilai punya kesetaraan dengan saudaranya sendiri yaitu UNISOC T612.
Di dalam chipset ini terdapat dua inti Cortex A75 dengan kekuatan 2.0 GHz untuk performa. Enam unit lainnya adalah klaster hemat daya berupa Cortex A55 dengan kecepatan 1.8 GHz. Sebagai pengolahan grafisnya, UNISOC Tiger T616 dibekali dengan unit GPU berupa Mali G67 MP1, berjalan pada frekuensi 650 MHz.
Chipset kelas entri ini mendukung kamera hingga resolusi 64 MP, serta hadirkan sederet dukungan untuk fitur-fitur kamera lain seperti Vivimagic Image Engine 5th, seamless zoom, serta segmentasi portrait berkekuatan kecerdasan buatan (AI).
Berdasarkan data dari Neanoreview, UNISOC T616 mampu meraih skor AnTuTu v10 hingga 274.561 poin. Kemudian untuk GeekBench 6, skornya yaitu 452 poin untuk single-core dan 1503 poin untuk multi-core. Terakhir untuk skor 3DMark Wild Life Performance-nya yaitu 463 poin. Berikut adalah komparasi antara UNISOC T616 dan UNISOC T615.
Kelebihan UNISOC T616 dibandingkan UNISOC T612
- Skor AnTuTu lebih tinggi (274.561 vs 246.068 poin)
- Skor GeekBench 6 single-core lebih tinggi (452 vs 422 poin)
- Skor 3DMark Wild Life Performance lebih tinggi (463 vs 424 poin)
- Clock speed CPU lebih tinggi (2 GHz vs 1,8 GHz)
- Frekuensi GPU lebih tinggi (750 vs 614 MHz)
Kekurangan UNISOC T616 dibandingkan UNISOC T612
- Skor GeekBench 6 multi-core lebih rendah (1503 vs 1509 poin)
- Dukungan resolusi layar dan kameranya tidak lebih baik
3. Snapdragon 680
Snapdragon 680 menjadi chipset lain yang dianggap setara dengan proses manufaktur 6 nm. Sebagai sumber tenaganya, chipset ini dibekali prosesor octa-core. Terdiri dari empat core Kryo 265 Gold (Cortex A73) dengan frekuensi 2,4 GHz untuk performa dan empat core Kryo 265 Silver (Cortex A53) dengan frekuensi 1,9 GHz untuk efisiensinya.
Snapdragon 680 ini juga dibekali kartu pengolah grafis Adreno 610 dengan frekuensi 1114 MHz. Menariknya, chipset ini sudah kompatibel dengan RAM LPDDR4X dengan eMMC 5.1 dan UFS 2.2. Selain itu, resolusi kamera utama yang didukungnya bisa sampai 64 MP dan video 1080p dengan 60 fps.
Menurut pengujian dari Nanoreview, Snapdragon 680 ini mampu mendapatkan skor AnTuTu v10 sampai 310.236 poin. Sedangkan GeekBench 6, skornya yaitu 412 poin untuk single-core dan 1444 poin untuk multi-core. Kemudian untuk pengujian pada 3DMark Wild Life Performance, chipset ini mendapatkan skor 441 poin.
Terdapat beberapa HP yang sudah ditenagai oleh Snapdragon 680 ini. Misalnya Redmi 10C, Redmi Note 11, bahkan realme 9i. Agar lebih jelas, berikut komparasi antara Snapdragon 680 dan UNISOC T612.
Kelebihan Snapdragon 680 dibandingkan UNISOC T612
- Skor AnTuTu lebih tinggi (310.236 vs 246.068 poin)
- Skor 3DMark Wild Life Performance lebih tinggi (441 vs 424 poin)
- Clock-speed CPU lebih tinggi (2,4 GHz vs 1,8 GHz)
- Proses manufaktur lebih sempit (6 nm vs 12 nm)
- Frekuensi GPU lebih tinggi (1114 MHz vs 614 MHz)
- Mendukung resolusi layar lebih baik
Kekurangan Snapdragon 680 dibandingkan UNISOC T612
- Skor GeekBench single-core dan multi-core lebih rendah (412 vs 422 poin; 1444 vs 1509 poin)
- Dukungan resolusi kamera tidak lebih baik
4. Helio G85
Masih dari keluarga MediaTek, chipset lainnya yang setara dengan UNISOC T612 adalah Helio G85. Chipset ini hadir dengan fabrikasi 12 nm dengan delapan inti CPU sebagai sumber tenaganya.
Prosesor tersebut terdiri dari dua core Cortex A75 (2 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensi dayanya. Sedangkan untuk kartu pengolah grafis atau GPU, chipset ini mengandalkan Mali G52 MP2 dengan frekuensi 1000 MHz.
Untuk mendapat performa yang optimal, Helio G85 ini sudah kompatibel dengan jenis RAM LPDDR4x dengan frekuensi 1800 MHz. Sedangkan untuk storage-nya sudah mendukung eMMC 5.1 atau UFS 2.1. Chipset ini hanya mengandalkan jaringan 4G saja dengan kecepatan unduhan hingga 300 Mbps dan unggahan 100 Mbps.
Untuk sektor multimedianya, Helio G85 menggunakan ISP dari Neural Engine. Chipset ini mendukung penggunaan resolusi layar hingga Full HD+ atau 1080 x 2520 piksel, resolusi kamera utama 48 MP, dan perekaman video mencapai 2K dengan 30 fps.
Sudah banyak HP yang menggunakan Helio G85 sebagai chipset-nya. Mulai dari vivo Y17s, Samsung Galaxy A05, POCO C65, Tecno POVA Neo 3, Redmi 13C, hingga OPPO A18.
Berdasarkan data dari Neanoreview, Helio G85 ini mampu meraih skor AnTuTu v10 hingga 264.823 poin. Kemudian untuk GeekBench 6, skornya yaitu 413 poin untuk single-core dan 1332 poin untuk multi-core. Terakhir untuk skor 3DMark Wild Life Performance-nya yaitu 725. Berikut adalah komparasi antara Helio G85 dan UNISOC T612.
Kelebihan Helio G85 dibandingkan UNISOC T612
- Skor AnTuTu lebih tinggi (264.823 vs 264.068 poin)
- Skor 3DMark Wild Life Performance lebih tinggi (725 vs 424 poin)
- Clock speed CPU lebih tinggi (2 GHz vs 1,8 GHz)
- Frekuensi GPU lebih tinggi (1000 MHz vs 614 MHz)
- Mendukung perekaman video dan resolusi layar yang lebih baik
Kekurangan Helio G85 dibandingkan UNISOC T612
- Skor GeekBench 6 single-core dan multi-core lebih rendah (413 vs 422 poin; 1332 vs 1509 poin)
- Dukungan resolusi kamera lebih rendah
5. Exynos 9611
Chipset lainnya yang menjadi rival dari UNISOC T612 adalah Exynos 9611. Chipset ini hadir dengan fabrikasi sedikit lebih kecil yaitu 10 nm. Hal ini menandakan bahwa tingkat efisiensi dayanya sudah lebih baik. Sedangkan untuk tenaganya masih mengandalkan delapan inti CPU.
CPU tersebut terdiri dari empat core Cortex A73 (2,3 GHz) untuk performa dan empat core Cortex A53 (1,7 GHz) untuk efisiensi dayanya. Sedangkan untuk kartu pengolah grafis atau GPU, chipset ini mengandalkan Mali G72 MP3 dengan frekuensi 1053 MHz.
Agar performa yang dihasilkan tetap optimal, Exynos 9611 ini sudah bisa disandingkan dengan jenis RAM LPDDR4x dengan frekuensi 1600 MHz. Sedangkan untuk storage-nya sudah mendukung eMMC 5.1 atau UFS 2.1. Chipset ini hanya mengandalkan jaringan 4G LTE Cat. 12 dengan kecepatan unduhan hingga 600 Mbps dan unggahan 150 Mbps.
Untuk sektor multimedianya, Exynos 9661 mendukung penggunaan resolusi layar hingga 1,5K atau 1600 x 2560 piksel, resolusi kamera utama 64 MP, dan perekaman video mencapai 4K dengan 120 fps.
Meski tidak banyak, ada beberapa HP Samsung yang menggunakan Exynos 9611 sebagai sumber tenaganya. Misalnya Samsung Galaxy M31, Galaxy A51, dan Galaxy M21.
Berdasarkan data dari Neanoreview, Exynos 9611 mampu meraih skor AnTuTu v10 hingga 248.974 poin. Kemudian untuk GeekBench 6, skornya yaitu 370 poin untuk single-core dan 1103 poin untuk multi-core. Terakhir untuk skor 3DMark Wild Life Performance-nya yaitu 816. Berikut adalah komparasi antara Exynos 9611 dan UNISOC T612.
Kelebihan Exynos 9611 dibandingkan UNISOC T612
- Skor AnTuTu lebih tinggi (248.974 vs 246.068 poin)
- Clock speed CPU lebih tinggi (2,3 GHz vs 1,8 GHz)
- Fabrikasi lebih sempit (10 nm vs 12 nm)
- Frekuensi GPU lebih tinggi (1053 MHz vs 614 MHz)
- Mendukung kecepatan unduh lebih baik (600 vs 300 Mbps)
- Mendukung resolusi layar dan perekaman video lebih baik
Kekurangan Exynos 9611 dibandingkan UNISOC T612
- Skor GeekBench 6 single-core dan multi-core lebih rendah (370 vs 422 poin; 1103 vs 1509 poin)
- Menggunakan inti CPU generasi lama (Cortex A73 vs Cortex A75 dan Cortex A53 vs Cortex A55)
- Dukungan resolusi kamera tidak lebih baik
Nah, itulah lima chipset yang bisa dianggap setara atau memiliki kemampuan di rentang yang sama dengan UNISOC T612. Tentu, setiap chipset memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung tujuan pemakaiannya.
Namun, bagus atau tidaknya sebuah HP sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan chipset-nya saja. Masih banyak faktor lain yang bisa memengaruhi nilai jual dari sebuah HP. Menurut Anda, chipset mana yang kira-kira paling sebanding dengan UNISOC T615 ini? Tulis jawaban Anda di kolom komentar, ya.