Penasaran UNISOC T615 Setara Apa? Ini 6 Chipset Pesaingnya
UNISOC T615 menjadi salah satu chipset dari UNISOC yang cukup bertenaga di kelas entry. Aktivitas padat seperti multitasking atau bermain game dengan chipset ini terbilang nyaman meski hanya mengandalkan jaringan 4G saja.
UNISOC T615 ini dirancang dengan fabrikasi 12 nm, sama seperti model lain di serinya. CPU yang digunakan juga tetap berjumlah delapan atau octa-core dengan dua core Cortex A75 (1,8 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,6 GHz) untuk efisiensinya. Sedangkan GPU yang digunakan adalah Mali G57 dengan frekuensi 850 MHz.
Untuk mendapatkan performa yang optimal, UNISOC T615 sudah bisa disandingkan dengan jenis RAM LPDDR4x berfrekuensi 1600 MHz. Sedangkan jenis storage-nya cukup beragam seperti eMMC 5.1 dan UFS 2.2. Sebagai informasi, jenis UFS ini memiliki kecepatan lebih baik ketimbang eMMC.
Di sisi lain, chipset ini juga sudah mendukung sektor multimedia dengan cukup baik. Resolusi layar yang bisa dicapainya yaitu Full HD+ dengan refresh rate 90 Hz atau HD+ dengan refresh rate 120 Hz.
Untuk pemotretannya, chipset ini mendukung ISP New Generation dengan 3-core. Resolusi kamera utamanya mendukung sampai 108 MP dengan video 1080p 60 fps.
Sampai artikel ini dibuat, UNISOC T615 belum banyak digunakan oleh HP, bahkan tercatat hanya satu yang mengandalkan chipset ini yaitu itel P65. Merujuk pada pengujian BenchMark oleh Legawa Gadget, itel P65 mampu mendapat skor AnTuTU v10 sampai 308.681 poin. Angka tersebut terbilang tinggi, bahkan lebih tinggi dari skor AnTuTu milik Helio G80-an Series.
Nah, setelah mengetahui kurang lebih soal chipset satu ini, sebagian dari kalian mungkin penasaran kira-kira UNISOC T615 ini setara apa, sih? Kalau menilik dari performanya, UNISOC T615 ini punya performa yang setara dengan Helio G85 atau Snapdragon 685.
Namun, selain kedua cip tersebut, ada juga empat chipset lain yang setara dengan UNISOC T615 ini. Sebagai catatan, enam chipset yang ditulis memang tidak benar-benar setara. Namun, secara umum performanya bisa menyaingi atau masih dalam rentang yang sama. Nah, berikut lima chipset yang setara dengan UNISOC T615.
1. Helio G85
Chipset pertama yang bisa dibilang sebanding dengan UNISOC T615 adalah Helio G85. Chipset ini hadir dengan fabrikasi 12 nm dengan delapan inti CPU sebagai sumber tenaganya.
Prosesor tersebut terdiri dari dua core Cortex A75 (2 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensi dayanya. Sedangkan untuk kartu pengolah grafis atau GPU, chipset ini mengandalkan Mali G52 MP2 dengan frekuensi 1000 MHz.
Untuk mendapat performa yang optimal, Helio G85 ini sudah kompatibel dengan jenis RAM LPDDR4x dengan frekuensi 1800 MHz. Sedangkan untuk storage-nya sudah mendukung eMMC 5.1 atau UFS 2.1. Chipset ini hanya mengandalkan jaringan 4G saja dengan kecepatan unduhan hingga 300 Mbps dan unggahan 100 Mbps.
Untuk sektor multimedianya, Helio G85 menggunakan ISP dari Neural Engine. Chipset ini mendukung penggunaan resolusi layar hingga Full HD+ atau 1080 x 2520 piksel, resolusi kamera utama 48 MP, dan perekaman video mencapai 2K dengan 30 fps.
Sudah banyak HP yang menggunakan Helio G85 sebagai chipset-nya. Mulai dari vivo Y17s, Samsung Galaxy A05, POCO C65, Tecno POVA Neo 3, Redmi 13C, hingga OPPO A18.
Berdasarkan data dari Nanoreview, Helio G85 ini mampu meraih skor AnTuTu v10 hingga 265.219 poin. Kemudian untuk GeekBench 6, skornya yaitu 413 poin untuk single-core dan 1332 poin untuk multi-core. Terakhir untuk skor 3DMark Wild Life Performance-nya yaitu 725. Berikut adalah komparasi antara Helio G85 dan UNISOC T615.
Kelebihan Helio G85 dibandingkan UNISOC T615
- Clock speed CPU lebih tinggi (2 GHz vs 1,8 GHz)
- Frekuensi GPU lebih tinggi (1000 MHz vs 850 MHz)
- Mendukung perekaman video yang lebih baik
Kekurangan Helio G85 dibandingkan UNISOC T615
- Skor AnTuTu lebih rendah (265.219 vs 308.681 poin)
- Dukungan resolusi kamera lebih rendah
2. Snapdragon 685
Chipset lainnya yang bisa dibilang sebanding dengan UNISOC T606 adalah Snapdragon 685. Chipset ini hadir dengan fabrikasi yang lebih kecil yaitu 6 nm. Hal ini menandakan bahwa tingkat efisiensi dayanya sudah lebih baik. Sedangkan untuk tenaganya masih mengandalkan delapan inti CPU.
Snapdragon 685 dirancang berdasarkan arsitektur ARMv8.2-A dengan proses manufaktur 6 nm. Hal ini menjadi penanda bahwa chipset ini memiliki tingkat efisiensi daya yang cukup baik.
Chipset ini ditenagai oleh prosesor octa-core terdiri dari empat core Cortex A73 dengan frekuensi 2,8 GHz untuk performa. Kemudian ada empat core Cortex A53 dengan frekuensi 1,9 GHz untuk efisiensi dayanya. Sedangkan untuk kemampuan grafisnya, Snapdragon 685 mengandalkan GPU Adreno 610 dengan frekuensi 1260 MHz.
Snapdragon 685 sudah mendapat dukungan dari ISP Qualcomm Spectra 12-bit dan NPU Hexagon 686. Hal ini membuat resolusi kamera utamanya bisa mencapai hingga 108 MP. Sedangkan untuk perekaman videonya bisa mencapai 1080p 60 FPS.
Dukungan terhadap layarnya juga memiliki peningkatan yang menarik. Chipset ini mampu menampilkan resolusi Full HD Plus dengan refresh rate lebih tinggi hingga 120 Hz.
Untuk mendapat performa yang optimal, Snapdragon 685 ini sudah kompatibel dengan jenis RAM LPDDR4x dan storage UFS 2.2. Beberapa HP yang sudah menggunakan chipset ini yaitu Redmi Note 12 4G, Redmi Note 13 4G, dan OPPO Reno12 F 4G.
Berdasarkan data dari Neanoreview, Snapdragon 685 ini mampu meraih skor AnTuTu v10 hingga 346.959 poin. Kemudian untuk GeekBench 6, skornya yaitu 473 poin untuk single-core dan 1510 poin untuk multi-core. Terakhir untuk skor 3DMark Wild Life Performance-nya yaitu 641. Berikut adalah komparasi antara Snapdragon 685 dan UNISOC T615.
Kelebihan Snapdragon 685 dibandingkan UNISOC T615
- Skor AnTuTu lebih tinggi (310.725 vs 308.681 poin)
- Clock speed CPU lebih tinggi (2,4 GHz vs 1,8 GHz)
- Proses fabrikasi lebih sempit (6 nm vs 12 nm)
- Frekuensi GPU lebih tinggi (1114 MHz vs 850 MHz)
- Mendukung resolusi layar lebih baik
Kekurangan Snapdragon 685 dibandingkan UNISOC T615
- Menggunakan inti CPU generasi lama (Cortex A73 vs Cortex A75 dan Cortex A53 vs Cortex A55)
3. Helio G88
Helio G88 menjadi chipset lainnya dari MediaTek yang dianggap setara dengan UNISOC T615. Chipset ini hadir dengan fabrikasi 12 nm dengan delapan inti CPU sebagai sumber tenaganya.
Prosesor tersebut terdiri dari dua core Cortex A75 (2 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensi dayanya. Sedangkan untuk kartu pengolah grafis atau GPU, chipset ini mengandalkan Mali G52 MP2 dengan frekuensi 1000 MHz.
Untuk mendapat performa yang optimal, Helio G88 ini sudah kompatibel dengan jenis RAM LPDDR4x dengan frekuensi 1800 MHz. Sayangnya, storage-nya ini hanya mendukung eMMC 5.1 saja, tidak sampai UFS. Chipset ini hanya mengandalkan jaringan 4G saja dengan kecepatan unduhan hingga 300 Mbps dan unggahan 100 Mbps.
Untuk sektor multimedianya, Helio G88 menggunakan ISP dengan dukungan resolusi layar hingga Full HD+ atau 1080 x 2520 piksel, resolusi kamera utama 64 MP, dan perekaman video mencapai 2K dengan 30 fps.
Sudah banyak HP yang menggunakan Helio G88 ini sebagai sumber tenaganya. Misalnya Infinix Hot 30, Tecno Spark 10 Pro, Redmi 12, Infinix Note 12, dan realme C55 NFC.
Berdasarkan data dari Neanoreview, Helio G88 ini mampu meraih skor AnTuTu v10 hingga 269.341 poin. Kemudian untuk GeekBench 6, skornya yaitu 425 poin untuk single-core dan 1355 poin untuk multi-core. Terakhir untuk skor 3DMark Wild Life Performance-nya yaitu 744. Berikut adalah komparasi antara Helio G88 dan UNISOC T615.
Kelebihan Helio G88 dibandingkan UNISOC T615
- Clock speed CPU lebih tinggi (2 GHz vs 1,8 GHz)
- Frekuensi GPU lebih tinggi (1000 MHz vs 850 MHz)
- Mendukung kualitas perekaman video yang lebih baik
Kekurangan Helio G88 dibandingkan UNISOC T615
- Skor AnTuTu lebih rendah (269.626 vs 308.681 poin)
- Dukungan resolusi kamera tidak lebih baik
4. Snapdragon 678
Selanjutnya ada Snapdragon 678 yang punya performa tidak jauh beda dengan UNISOC T615. Snapdragon 678 ini dibangun atas arsitektur ARMv8-A dengan proses manufaktur 11 nm.
Chipset ini juga dibangun atas prosesor octa-core. Prosesor ini terdiri dari dua core Kryo 460 Gold (Cortex A76) dengan frekuensi 2,2 GHz dan enam core Kryo 460 Silver (Cortex A55) dengan frekuensi 1,7 GHz. Sedangkan untuk kartu pengolah grafisnya adalah Adreno 612 dengan frekuensi 845 MHz.
Snapdragon 678 juga sudah kompatibel jika disandingkan dengan RAM LPDDR4X dengan maksimal Bandwidth 14,9 Gbit/s. Sedangkan untuk penyimpanan internalnya adalah eMMC 5.1 atau UFS 2.1. Kemampuan chipset ini juga menarik karena mendukung resolusi kamera utama 192 MP dan video 4K dengan 30 fps.
Untuk pengujian sintetisnya, Nanoreview menguji dengan AnTuTu v10 dan mendapatkan skor 338.231 poin. Kemudian, untuk pengujian GeekBench 6 yaitu 680 poin untuk single-core dan 1556 poin untuk multi-core. Sedangkan untuk 3DMark Wild Life meraih skor 481 poin.
Salah satu HP yang sudah menggunakan Snapdragon 678 ini adalah Redmi Note 10. Selain itu ada juga HP dari Motorola yaitu Motorola Moto G Stylus (2021). Berikut adalah komparasi antara Snapdragon 678 dan UNISOC T615.
Kelebihan Snapdragon 678 dibandingkan UNISOC T615
- Skor AnTuTu v10 lebih tinggi (338.231 vs 308.681 poin)
- Clock speed CPU lebih tinggi (2,2 GHz vs 1,8 GHz)
- Menggunakan inti CPU generasi baru (Cortex A76 vs Cortex A75)
- Proses manufaktur lebih kecil (11 nm vs 12 nm)
- Mendukung resolusi kamera utama lebih tinggi
- Mendukung resolusi perekaman video lebih tinggi sampai 4K
5. UNISOC T616
UNISOC Tiger T616 merupakan chipset yang mengotaki itel S23+ di harga Rp2 jutaan. Chipset ini dinilai punya kesetaraan cukup tinggi dengan saudaranya yaitu UNISOC T615.
Di dalam chipset ini terdapat dua inti Cortex A75 dengan kekuatan 2.0 GHz untuk performa. Enam unit lainnya adalah klaster hemat daya berupa Cortex A55 dengan kecepatan 1.8 GHz. Sebagai pengolahan grafisnya, UNISOC Tiger T616 dibekali dengan unit GPU berupa Mali G67 MP1, berjalan pada frekuensi 650 MHz.
Chipset kelas entri ini mendukung kamera hingga resolusi 64 MP, serta hadirkan sederet dukungan untuk fitur-fitur kamera lain seperti Vivimagic Image Engine 5th, seamless zoom, serta segmentasi portrait berkekuatan kecerdasan buatan (AI).
Berdasarkan data dari Neanoreview, UNISOC T616 mampu meraih skor AnTuTu v10 hingga 274.561 poin. Kemudian untuk GeekBench 6, skornya yaitu 452 poin untuk single-core dan 1503 poin untuk multi-core. Terakhir untuk skor 3DMark Wild Life Performance-nya yaitu 463 poin. Berikut adalah komparasi antara UNISOC T616 dan UNISOC T615.
Kelebihan UNISOC T616 dibandingkan UNISOC T615
- Clock speed CPU lebih tinggi (2 GHz vs 1,8 GHz)
- Kekurangan UNISOC T616 dibandingkan UNISOC T615
- Skor AnTuTu lebih rendah (274.561 vs 308.681 poin)
- Frekuensi GPU lebih rendah (650 MHz vs 850 MHz)
- Dukungan resolusi kameranya tidak lebih baik
6. Exynos 9611
Chipset lainnya yang menjadi rival dari UNISOC T615 adalah Exynos 9611. Chipset ini hadir dengan fabrikasi sedikit lebih kecil yaitu 10 nm. Hal ini menandakan bahwa tingkat efisiensi dayanya sudah lebih baik. Sedangkan untuk tenaganya masih mengandalkan delapan inti CPU.
CPU tersebut terdiri dari empat core Cortex A73 (2,3 GHz) untuk performa dan empat core Cortex A53 (1,7 GHz) untuk efisiensi dayanya. Sedangkan untuk kartu pengolah grafis atau GPU, chipset ini mengandalkan Mali G72 MP3 dengan frekuensi 1053 MHz.
Agar performa yang dihasilkan tetap optimal, Exynos 9611 ini sudah bisa disandingkan dengan jenis RAM LPDDR4x dengan frekuensi 1600 MHz. Sedangkan untuk storage-nya sudah mendukung eMMC 5.1 atau UFS 2.1. Chipset ini hanya mengandalkan jaringan 4G LTE Cat. 12 dengan kecepatan unduhan hingga 600 Mbps dan unggahan 150 Mbps.
Untuk sektor multimedianya, Exynos 9661 mendukung penggunaan resolusi layar hingga 1,5K atau 1600 x 2560 piksel, resolusi kamera utama 64 MP, dan perekaman video mencapai 4K dengan 120 fps.
Meski tidak banyak, ada beberapa HP Samsung yang menggunakan Exynos 9611 sebagai sumber tenaganya. Misalnya Samsung Galaxy M31, Galaxy A51, dan Galaxy M21.
Berdasarkan data dari Neanoreview, Exynos 9611 mampu meraih skor AnTuTu v10 hingga 248.974 poin. Kemudian untuk GeekBench 6, skornya yaitu 370 poin untuk single-core dan 1103 poin untuk multi-core. Terakhir untuk skor 3DMark Wild Life Performance-nya yaitu 816. Berikut adalah komparasi antara Exynos 9611 dan UNISOC T615.
Kelebihan Exynos 9611 dibandingkan UNISOC T615
- Clock speed CPU lebih tinggi (2,3 GHz vs 1,8 GHz)
- Fabrikasi lebih sempit (10 nm vs 12 nm)
- Frekuensi GPU lebih tinggi (1053 MHz vs 850 MHz)
- Mendukung resolusi layar dan perekaman video lebih baik
Kekurangan Exynos 9611 dibandingkan UNISOC T615
- Skor AnTuTu lebih rendah (248.974 vs 308.681 poin)
- Menggunakan inti CPU generasi lama (Cortex A73 vs Cortex A75 dan Cortex A53 vs Cortex A55)
- Dukungan resolusi kamera tidak lebih baik
Nah, itulah lima chipset yang bisa dianggap setara atau memiliki kemampuan di rentang yang sama dengan UNISOC T615. Tentu, setiap chipset memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung tujuan pemakaiannya.
Namun, bagus atau tidaknya sebuah HP sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan chipset-nya saja. Masih banyak faktor lain yang bisa memengaruhi nilai jual dari sebuah HP. Menurut Anda, chipset mana yang kira-kira paling sebanding dengan UNISOC T615 ini? Tulis jawaban Anda di kolom komentar, ya.